HAPPY READING 📖
-----------------------------------------
"Pagi, Mommy cantik!" Tiba-tiba Jay langsung melingkarkan lengannya di perut Zoe dan menumpukkan dagu ke kepala Zoe. Setelah bangun tidur dan mendapati istrinya di dapur, ia mengejutkannya hingga dapat ia rasakan tubuh Zoe menegang sesaat.
"Oh, Tuhan! Daddy! Kau mau aku cepat mati, huh?" gerutu Zoe sembari mendongak ke atas yang langsung didamprat Jay dengan kecupan di kening.
Jay cengengesan. "Sorry, Mommy cantik! Aku senang kau pakai daster yang kubelikan. Imut sekali!"
Zoe meletakkan spatula tersebut ke piring yang sudah ia sediakan di samping kompor kemudian mematikan kompor tersebut lalu berbalik. Lengan gemuknya melingkar di pinggang Jay lalu menempelkan dagunya pada dada Jay dengan kondisi mendongak. Beberapa kali matanya berkedip—menggoda—dan bibir yang dimajukan.
Jay menunduk kemudian menyatukan bibirnya pada bibir Zoe yang sudah siap menunggu. Beberapa menit, ia melepasnya dan merapikan rambut Zoe yang terkesan berantakan. Anak-anak rambut yang menutupi dahi, ia singkirkan.
"Mommy cantik sekali," pujinya yang langsung dihadiahi senyum lebar. Jemarinya tak henti merapikan rambut Zoe dengan pujian-pujian keluar dari bibirnya. "Masakan Mommy juga enak. Mommy juga baik. Mommy asisten terbaikku juga."
Zoe terkekeh lalu melepas pelukannya, menghentikan aktivitas Jay. "Sekarang Daddy harus jadi suami yang baik. Ayo, bantu aku memasak."
Jay berdiri tegap, lalu menghormat layaknya prajurit. "Siap, Mommy!"
Melihat senyum itu, Zoe tak tahan lagi. Ia berjinjit kemudian meraup bibir Jay dan melumatnya, seolah hanya bibir ini yang menjadi kesukaannya tanpa berminat memberikannya ke orang lain.
Ia melepasnya pelan hingga keduanya bertatapan sembari mengatur napas. Mata yang mulai berkabut, suhu udara yang semakin panas, memercikkan sesuatu yang perlu dituntaskan.
"Apa kita perlu waktu dulu sebelum memasak, Mommy?"
"Sepertinya." Jawaban singkat itu seolah lampu hijau, dan tanpa basa-basi, Jay menggendong istri mungilnya untuk mengganti aktivitas sebelumnya dengan aktivitas yang lebih menyenangkan.
***
"Enak, kan?" Keduanya berhadapan sembari mengunyah twisty ala KFC yang Zoe buat sendiri dengan beberapa perbedaan. Tortila yang lebih kecokelatan, tambahan selada lebih banyak dan irisan bawang. Selebihnya mengikuti resep.
"Enak sekali, Mom. Sangat-sangat enak! Apa yang Mommy masak sangat enak!" Jay melahap twisty-nya kemudian menyapukan sekitar mulut yang terkena saus menggunakan tisu.
"Terima kasih, Daddy tampan! Hari ini kita libur, kan?" Zoe mengedipkan mata yang langsung ditanggapi Jay dengan kekehan.
"Kau seperti pura-pura dungu, ya."
"Mana tahu Daddy bilang hari ini kita bekerja." Zoe mengerucutkan bibir, langsung dibalas cubitan.
"Kau lihat wajahku ini?"
"Kenapa?" Zoe mengerjap sejenak, kurang mengerti. Yang ia lihat adalah raut datar nan santai, ia ingin menebak, tapi penasaran.
"Ada tanda-tanda niat bekerja?"
Sontak Zoe tertawa keras. Twisty yang berada di tangan, spontanitas langsung tergeletak di piring.
Jay pula menggelengkan kepala dengan senyum yang disembunyikan di sela-sela bibir. Melihat Zoe tertawa, tersenyum, adalah stamina di pagi hari. Ia tak akan bisa lepas dari senyum menggemaskan itu. Sihir Zoe kembali mempengaruhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mistress and Big Lord
RomancePertama kali publish : 7 November 2021 #SERIES KEDUA ASSISTANT FOR A YEAR# . Keduanya sudah terikat, tak terelakkan perdebatan kecil, keraguan, hingga kemarahan terbesar akhirnya tersulut. Jay yang pemarah, pencemburu akut, egois, dihadapkan dengan...