Zelina menatap miris pada uang yang hanya tersisa lima ratus ribu di dalam dompetnya.
"Tinggal segini doang." Gumamnya
Sambil melihat bayangan uang yang harus dikeluarkan untuk bulan ini Zelina mendadak pusing dan menjambak sendiri rambut hitamnya.
"Kalo gini caranya gue tidur di mana dong nanti?"
"Ah sial." Umpatnya
Ini semua terjadi gara-gara kejadian yang di alaminya tiga bulan yang lalu saat dirinya memutuskan keluar dari rumah orangtuanya
- Tiga bulan yang lalu -
Libur semester genap adalah hal yang dinanti-nanti oleh setiap mahasiswa, terutama oleh Zelina sendiri yang menjadi mahasiswi akuntansi di suatu universitas swasta.
Sangat dinantikan karena semua beban pikiran tentang deadline tugas-tugas mata kuliah setidaknya dapat berhenti walaupun hanya satu bulan.
Yap, di kampusnya hanya libur satu bulan lamanya berbeda dengan kampus negeri yang pernah didengar oleh Zelina yang mendapat jatah libur semester bisa sampai tiga bulan, dia sangat iri dan dia mengakui itu.
Zelina merupakan anak rantau di kota asing, jika di tanya mengapa dirinya kuliah di swasta jawabannya mungkin ada yang sama dengan kalian, yaitu karena ditolak oleh PTN.
Setiap libur semester Zelina selalu pulang kampung, dan sudah seminggu dirinya berada di rumah orangtuanya. Tak banyak yang dilakukannya saat pulang hanya tiduran, bantu-bantu jika disuruh, main hp, rebahan seperti itu tidak ada kegiatan yang berfaedah.
"Zel kamu tolong goreng tempenya, bunda mau ke depan dulu beli sayur!" Suara bundanya pun akhirnya keluar juga.
Zelina yang masih bergelung dengan selimutnya lantas menggeliat sebentar dan berusaha duduk berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih belum seratus persen.
Sambil menggaruk garuk kepalanya Zelina beranjak dari kamar menuju dapur.
"Mana tempenya?" Tanyanya pada bundanya.
"Itu, udah bunda bumbui tinggal goreng jangan sampai gosong!" Pinta ibunya
"Hmmm." Jawab Zelina menggumam.
Beginilah rutinitas paginya seminggu ini yaitu selalu berurusan dengan goreng menggoreng, dan setiap pagi dirinya selalu perang dengan panasnya minyak yang meloncat-loncat di atas wajan.
Cklek
Suara pintu kamar mandi terbuka.
"Mana bunda?" Tanya Zora kakak perempuannya.
"Beli sayur di depan." Jawabnya.
Zora pun berlalu begitu saja, lalu tak lama kembali lagi.
"Bikinin gue susu coklat panas!" Pintanya setelah itu menghilang lagi dari dapur.
Traangg
Zelina mencampakkan spatula yang tadi dipakainya untuk menggoreng.
"Seenaknya banget nyuruh-nyuruh orang."
Di meja makan sudah berkumpul semua minus ayahnya yang sudah berangkat bekerja, kakaknya yang baru saja keluar dari dalam kamarnya mengedarkan pandangannya ke meja makan.
"Mana susu coklat gue?" Tanyanya sambil menatap tajam Zelina.
"Lupa" Jawab Zelina tak peduli lalu melanjutkan lagi suapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor In Love
ChickLitZelina yang tengah mengalami masalah finansial terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi tutor untuk seorang anak berusia 8 tahun yang ternyata merupakan anak dari dosennya sendiri. Ingin mengundurkan niat tapi isi dompet berkhianat. Lalu bagaima...