Kangen aja apa kangen banget nih sama Eron Zelin?
Pencet bintang dapat kecupan jauh dari Pak Eron xixixi...
Happy Reading
*
*
*
Zelina berusaha tetap terjaga karena ada tugas esai yang harus ia selesaikan malam ini.
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, setelah tadi sempat membantu Daffin belajar sekarang gilirannya untuk menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswi.
Mencoba merenggangkan badannya sembari menguap lebar ia mengangkat tangannya keatas melenturkan persendiannya yang kaku.
"Akhirnya kelar juga." Ucapnya
Tak sengaja pandangannya jatuh pada sebuah foto yang dicetak didepannya menampilkan potret dirinya dan Eron.
Mengingat tentang dosennya, ia jadi teringat sudah hampir satu bulan tidak bertemu sejak terakhir kali ia berfoto dengannya. Yang ia tahu hanya sebatas jika Eron ijin dikarenakan ada keperluan diluar tanggung jawabnya sebagai dosen dan tentu saja kelasnya diambil alih oleh Asdos Eron.
"Ah ngapain gue kepikiran pak Eron terus sih." Gumamnya sambil meletakkan kembali foto tersebut.
"Gak Zel belum tentu pak Eron suka sama lo, jangan menaruh harapan pada sesuatu yang belum pasti." Nasehatnya pada diri sendiri.
Ia takut jika penafsirannya salah, memang tingkah Eron sangat menggambarkan seseorang yang menaruh ketertarikan padanya. Tapi, apalah kelebihan seorang Zelina? Ia hanya mahasiswa biasa yang enggak begitu cantik apalagi pintar. Ia sangat yakin disekitar Eron masih banyak bahkan berkali-kali lipat perempuan yang lebih darinya.
Zelina mencoba memegang dadanya. Setiap kali memikirkan Eron degup jantungnya selalu meningkat cepat.
"Jangan begini please."
Ia hanya takut berekspektasi terlalu jauh cukup ia menyadari perasaannya saja saat ini.
- - -
Kelas pagi adalah kelas yang paling riskan keterlambatannya apalagi jika kemarin ada kelas malam sudah bisa dipastikan satu dari lima orang akan bangun kesiangan.
Sama halnya dengan Zelina bangun-bangun kurang dari dua puluh menit kelasnya akan dimulai.
"Anjirr alarm gue kenapa mati kampret." Umpatnya
Langsung saja ia melesat ke kamar mandi memutuskan mandi ala kadarnya yang penting sepuluh menit lagi ia harus sampai di kampus.
Meskipun ia sudah berusaha secepat kilat dalam bersiap bahkan ia full lari dari area parkir ke gedungnya tetap saja ia telat tapi untungnya dosennya belum datang.
Ah Zelina lupa mengatakan jika dosennya di kelas ini adalah Eron, dan rupanya kali ini pak Eron akan absen lagi karena ia belum melihat batang hidungnya di rumah tadi.
"Oh no Zel." Ucap Kinan
Prediksinya salah dari tempat duduknya ia dapat melihat Eron dengan menenteng tas jinjing hitamnya berjalan memasuki kelasnya.
"Dia langsung kesini." Gumamnya pada diri sendiri
"Ha?" Tanya Kinan
"Enggak." Elaknya seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor In Love
ChickLitZelina yang tengah mengalami masalah finansial terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi tutor untuk seorang anak berusia 8 tahun yang ternyata merupakan anak dari dosennya sendiri. Ingin mengundurkan niat tapi isi dompet berkhianat. Lalu bagaima...