Boleh banget pencet bintangnya, gratiss
Happy Reading
* * *
.
.
.Selesai mengantarkan Daffin ke sekolahnya, sekarang di mobil itu tersisa dua orang yang tengah terdiam dalam keadaan canggung. Ya, mungkin bisa dikatakan begitu. Zelina tidak tahu harus memulai percakapan yang bagaimana dengan Eron.
Sejak mengetahui maksud Eron semalam dia tidak berani membuka bahkan menatap mata Eron saat berbicara dengannya, itupun dia sudah membatasi dirinya supaya tidak banyak berpapasan atau berbicara dengan Eron.
"Zelin." Panggil Eron
"Iya Pak." Kagetnya yang sontak saja menjatuhkan beberapa buku yang berada di pangkuannya.
Eron pun mengernyit heran dengan tingkah Zelina.
"Kenapa kamu jadi kaget begitu?" Tanyanya
Zelina mengedarkan pandangannya sembari menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sedikit pun. "Enggak Pak, cuma tadi melamun sedikit jadinya kaget."
"Kenapa Pak?" Ulangnya lagi
"Perayaan sekolah Daffin kamu bisa hadir menggantikan saya nggak? kayaknya saya ada keperluan hari itu." Tanya Eron
"Insyaallah bisa Pak, hari Sabtu saya free nggak kemana-mana jadi kayaknya bisa." Putus Zelina
Eron mengangguk-anggukkan kepalanya paham sembari tetap fokus pada kemudinya.
"Kamu yakin, enggak ada acara malming-an gitu? Tanya Eron sekali lagi memastikan.
"Kalau bapak bersedia jadi pasangan saya buat malming-an, saya enggak nolak he..he..he." Canda Zelina yang kemudian mengantupkan kembali mulutnya dan memukul mulutnya sendiri yang asal jiplak.
Eron yang mendengarnya lantas tak kuasa menahan kedutan senyumnya, dia pun berdehem sekilas untuk menormalkan ekspresinya.
"Boleh dicoba." Kata Eron menimpalinya.
Sontak saja kepala Zelina menoleh kesamping tak percaya Eron menanggapi guyonan asalannya itu.
"Kamu enggak turun?" Tanya Eron tiba-tiba saat setelah mencabut safetybelt nya.
"Hah?" Bingung Zelina
Kemudian Eron menatapnya dan mengode melalui kedua matanya agar dia mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Ternyata mereka sudah sampai di area basemen kampus, Zelina lupa meminta Eron untuk menurunkannya sebelum masuk area kampus.
Zelina menjadi was-was takut ada orang yang akan melihatnya turun dari mobil Eron.
"Kamu beneran mau saya tinggal di dalam mobil aja?" Tanya Eron selepas membuka pintu penumpang yang berada disampingnya.
"Maaf Pak ini mau turun." Zelina mengedarkan pandangannya sekali lagi saat dirasa sudah aman dia pun turun.
Tak jauh dari tempat Zelina dan Eron, muncul dua orang yang tadinya bersembunyi dicelah-celah mobil yang terparkir dan tengah melihat teman dengan dosennya tengah berjalan satu meter di depan mereka.
"Tuh kan beneran itu Zelina yang keluar Niel."
"Udah lo jangan heboh anjir bisa-bisa kita ketahuan goblok."
Dua orang yang tengah memantau di celah-celah mobil itu mencoba memastikan bahwa yang keluar dari mobil tadi adalah Zelina temannya dan Pak Eron dosen mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor In Love
ChickLitZelina yang tengah mengalami masalah finansial terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi tutor untuk seorang anak berusia 8 tahun yang ternyata merupakan anak dari dosennya sendiri. Ingin mengundurkan niat tapi isi dompet berkhianat. Lalu bagaima...