28. Kejutan

5.6K 371 14
                                    

   Haii Tutor In Love balik lagi, di karyakarsa udah sampai chapter 30 looh

   Link? ada di bio aku

   Happy Reading

   *

   *

   *

   Suasana hati Eron sedang sangat bagus hari ini, karena dua tiket konser Tulus sudah berada di tangannya sekarang. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk membujuk David, ia harus rela mengeluarkan uang yang sangat lumayan untuk membeli dua tiket tersebut, mungkin kira-kira setara dengan membiayai David untuk pergi haneymoon dengan istrinya untuk kedua kalinya.

   Tapi hal tersebut bukanlah hal yang besar baginnya asal rencana yang sudah tersusun rapi dalam pikirannya akan berjalan dengan sukses dan lancar.

   Putaran lagu Tulus menjadi pengisi suara di dalam ruangannya. sudah tiga hari terakhir ini ia tidak pernah absen mendengarkan album-album dari penyanyi tersebut. Bahkan sebelumnya ia hanya mengerti nama penyanyi tersebut tanpa tau lagu-lagu yang diciptakannya, sekurang tahu itu ia terhadap penyanyi yang di idolakan oleh gadisnya.

   Tapi sekarang? bahkan ia hampir hapal semua lagu-lagu Tulus. Efek yang diberikan oleh Zelina padanya membuatnya sampai seperti ini. Sangat mengejutkan bukan? ia bahkan sangat terkejut dengan kejadian langka ini.

   Poor Eron

   Di sisi lain Zelina yang tengah berjalan dengan kedua temannya usai kelas Etika Bisnis dan Profesi melamun sambil berpikir apa yang sekiranya ingin Eron tunjukkan pada dirinya. Ia tadi sempat di chat oleh Eron untuk datang ke ruangannya katanya ada sesuatu yang ingin ditunjukkan padanya.

   Ia masih menerka-nerka karena tidak biasanya Eron memanggil Zelina selain menyuruh Zelina membawa berkas atau kertas tugas yang akan ditaruh di meja ruangannya.

   "Lo mau makan apa Zel?" ia dikejutkan oleh pertanyaan dari Kinan.

   "Ha?" Responnya

   Kinan menghela napasnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pada Zelina.

  "Kebiasaan ditanyain malah ngelamun." kata Kinan

   "Lo mau makan apa? gue sama Daniel mau pesen gado-gado Bu Rom." lanjut Kinan

   Zelina berpikir sebentar lantas menjawab. " Gue nanti aja deh nyusul, masih mau ke ruangannya pak Eron dulu."

   Mata Kinan menyipit ingin tahu, tapi hal tersebut tak berlangsung lama ketika sebelah tangannya tiba-tiba ditarik oleh Daniel.

   "Udah lo jangan kepo sama urusan orang, mending lo sama gue itung-itung ngedate." kata Daniel sambil menyeret tangan Kinan.

   "BYEE ZEL SELAMAT MENIKMATI KENCANNYA." teriak Daniel di tengah kerumunan orang yang tengah berlalu lalang, mebuat Zelina malu seketika dan langsung membuang muka pergi sejauh mungkin dari Daniel yang urat malunya sudah putus itu.

   Saat sudah sampai di depan pintu ruangan Eron, Zelina berhenti sebentar berusaha mengatur napas serta degub jantungnya.

   Tiga kali ketukan darinya disambut dengan pintu yang terbuka dan dilihatnya Eron yang tengah tersenyum hangat padanya.

   "Silahkan masuk." ucap Eron lantas menutup pintu ruangannya.

   Setelah memastikan pintu tertutup Eron membelai sekilas kepala Zelina.

   "Mau minum?" tawar Eron.

   "Boleh." Jawab Zelina.

   Eron lantas mengajak Zelina duduk di sofa dan memberikan sebotol minuman dingin yang baru saja dikeluarkan dari kulkas mini yang ada di sebelahnya.

   "Capek hari ini?" tanya Eron sambil mengambil duduk di depan Zelina.

   Zelina menggelengkan kepalanya. "Engga cuma ada satu kelas hari ini jadi gak begitu capek."

   Mata Eron masih tak berhenti menatap Zelina yang semakin hari semakin cantik dan menggemasakan menurutnya, bisakah ia menjadikan gadis di depannya ini miliknya saja? ia sudah sampai tahap ingin menjadikan Zelina teman hidupnya sekarang.

   "Mas ada apa panggil aku kesini?" Ucap Zelina mencoba mengalihkan kegugupannya akan tatapan yang diberikan sedari tadi oleh Eron.

   Eron mengerjabkan matanya saking asiknya memperhatikan Zelina.

   "Tutup mata dulu coba!" Pinta Eron

   Mata Zelina menyipit. "Mau apa hayo nyuruh aku tutp mata, emang mau apa sih?" keluhnya sesaat.

   Eron tertawa geli mendengarnya.

   "Rahasia dong, Tutup mata dulu makanya janji bukan hal yang aneh." bujuk Eron sambil sedikit mencubit pipi Zelina.

   "Okee kalau gitu." pasrah Zelina

   Akhirnya kedua mata Zelina tertutup.

   "Hitung sampai tiga ya baru buka mata!" intuksi Eron.

   "1"

   "2"

   Sebelum sampai pada hitungan ketiga Zelina memaksa membuka matanya dan apa yang dilihat di depannya sungguh-sungguh membuatnya terkejut.

   Eron terkekeh melihat ketidak sabaran Zelina.

   "Belom sampai hitungan ketiga loh ini say-"

   Belum sempat kalimat yang diucapkan Eron selesai Zelina langsung menubruk Eron dengan pelukannya.

   "Kok bisa?" tanya Zelina yang berada di cerukan leher Eron.

   Eron membalas pelukan Zelina dengan tak kalah eratnya. Ia tak menyangka gadisnya akan bereaksi seperti ini Eron bahagia dan sangat senang jika Zelina suka akan hadiahnya.

   Cup

   Zelina mengecup pipi Eron sebagai tanda terimakasihnya.

   "Makasih banyak." Ucap Zelina yang sudah menengadahkan kepalanya menatap Eron dengan senyuman bahagianya tak lupa dengan mata yang sedikit berkaca-kaca karena terharu.

   Cup

   Eron juga menghadiahkan kecupan ditempat yang sama pada Zelina.

   "Anything for you sayang." jawab Eron sambil sekali lagi mengecup ujung hidung Zelina.

***

- T B C -

Pengen satu yang kek Pak Eron bisa ga si?

Maapkan lama poll enggak up tapi sangat tengcuuu sekali sama kalian yang masih mau nunggu Tutor In Love ini update.

Karena aku udah mulai liburan mungkin bakalan rajin update, mohon doanya supaya tidak mager T_T

Sampai jumpa di chapter selanjutnta

Love
antika003

Tutor In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang