Yuuk merapat Zelin dan Eron kembali lagi niih
Jan lupa untuk pencet bintangnya, gratiss
Happy Reading
*
*
*
Zelina menghirup napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan. Dirinya gugup seakan ini adalah sidang skripsinya tapi memang ini juga bisa dibilang simulasi ujian skripsi dimana ia diharuskan menyampaikan hasil dari magangnya.
Di luar Kinan juga menunggu dengan tenang berdoa semoga Zelina dapat menjawab apapun pertanyaan yang dilontarkan oleh dosennya.
"Gue aja yang cuma nungguin gugupnya setengah mampus gimana nasib gue besok?" Tanya Kinan pada diri sendiri.
Mengedarkan pandangannya guna mencari objek yang dapat membuatnya tenang malah ia menemukan sosok Daniel yang tengah berjalan ke arahnya.
"Jangan bilang dia mau kesini" Katanya dalam hati.
Di sana Daniel yang mengetahui posisi Kinan lantas melambaikan tangannya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
"Wihh dah lama lo disini?" Tanyanya sesaat setelah mendudukkan diri di samping Kinan.
"Heem." Gumam Kinan cuek.
Daniel yang tak menyadari kecuekan Kinan pun tak ambil pusing lantas mengeluarkan handphonenya dan membuka platform games yang ada di sana.
"Kenapa gak jawab telepon gue kemarin?" Tanya Daniel sekali lagi dengan mata yang tidak beralih dari layar handphonenya.
Ingin rasanya Kinan berteriak marah karena ulah Daniel yang menurutnya plin plan terhadapnya. Tapi, tentu saja ia tidak akan melupakan amarahnya seperti itu.
"Sibuk gue."
"Seorang Kinan sibuk? Sibuk rebahan maksud lo?" Celetuk Daniel disertai kekehan gelinya.
Kinan mencoba meredam emosinya sampai tak sadar apa yang akan diucapkannya akan membawa masalah untuknya.
"Mending gue sibuk rebahan, daripada lo sibuk mikirin balikan sama mantan."
Langsung saja Daniel menghentikan gerakan jarinya pada layar handphone dan menoleh ke arah Kinan.
"Mikirin balikan sama mantan, maksud lo?"
Kinan berdecih.
"Tau deh."
Tepat saat itu pintu tempat ruang di sampingnya terbuka dan keluarlah dosen mereka diikuti oleh Zelina di belakangnya.
"Kyaaa...lega banget akhirnya." Girang Zelina pada kedua temannya.
Kinan langsung berdiri dan memeluk Zelina menghiraukan tatapan Daniel yang entahlah saat ini menatapnya seperti apa.
"Congrats beb, nih gue ada sedikit hadiah buat lo." Ucap Kinan sambil menyerahkan bingkisan yang ada ditangannya.
"Ih apaan sih, lo nungguin gue aja gue udah seneng banget but thanks say."
Giliran Daniel yang memeluk singkat sahabatnya.
"Selamat ya Zel udah S. Magang aja gue masih besok nih." Kata Daniel
"Thankyou Kudaniel, lo juga semangat ya buat besok." Kata Zelina sembari menepuk-nepuk pundak Daniel
"Eh kita foto yuk." Ajak Zelina
"Ya udah sini gue fotoin lo sama Kinan dulu." Tawar Daniel.
Saat mereka masih asik berfoto, beberapa meter dari jarak mereka berada terlihat Eron yang tengah berdiri sambil menyenderkan badannya pada dinding. Matanya tertuju pada tiga orang yang asik bersua foto bersama.
Sunggingan senyum lantas terukir di bibirnya.
Saat puas memandangi apa yang menjadi objeknya tadi ia memutuskan pergi dari sana. Tapi, saat akan berbalik pergi tiba-tiba namanya di panggil.
"Pak Eron." Panggil Daniel.
Sontak saja Zelina membalikkan badannya melihat Eron disana berdiri dengan salah satu tangan yang masuk ke dalam saku celananya.
"Sekalian foto sama Pak Eron gak papa kan ya Zel?" Tanya Daniel sambil menaik turunkan alisnya.
Zelina mendelik seketika, mewanti-wanti pada Daniel agar tak berbuat yang aneh-aneh. Tapi hal tersebut tentunya tak dihiraukan oleh Daniel.
"Bapak sedang buru-buru?" Tanya Daniel pelan sambil menghampiri Eron.
Eron pura-pura melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Saya rasa masih ada waktu buat masuk kelas selanjutnya, kenapa?"
Daniel tersenyum girang langsung saja menyuarakan keinginannya.
"Kita mau minta foto bareng bapak, apa bapak berkenan?" Eron pun mengangguk menyetujui ajakan Daniel.
Ia mendekat dan berdiri tepat di samping kanan Zelina, dengan posisi Zelina ditengah di apit olehnya dan teman perempuannya yang kalau tidak salah tadi ia dengar bernama Kinan.
"Eh sama yang habis sidang magang dulu aja kali ya, Nan sana-an dulu lo." Usir Daniel saat Kinan masih tertangkap dalam frame kamera, Kinan hanya bisa bergeser sambil mendengus kesal pada Daniel
Zelina juga sama hal nya semakin mendelik tajam pada Daniel, yang ditatap hanya mengedipkan matanya sambil terkekeh.
"Oke saya hitung ya."
"1."
"Congrats untuk sidang magang kamu." Kata Eron pelan tapi masih terdengar oleh telinga Zelina.
"2."
Zelina mendongak menatap Eron yang masih fokus menatap ke arah kamera di depan mereka.
"Makasih Pak, saya berhutang sama bapak untuk kelancaran sidang ini." Jawabnya
Eron tersenyum lantas menunduk menatap Zelina yang tengah menatapnya.
"Belajarlah segiat mungkin karena saya sangat menantikan kelulusan kamu, saya ingin nanti kita bisa foto bersama dengan status yang berbeda bukan lantaran dosen dan mahasiswa." Bisik Eron sembari tersenyum hangat.
"3."
Flash kamera pun menandakan pengambilan gambar di depannya telah tertangkap dengan hasil foto dua insan yang saling menatap satu sama lain.
* * *
- TBC -
Cieeee Eron satset watwet ygy ngecengin Zelin...Preview Chapter 20
"Kamu masih ingat saya boleh request permintaan kan?" Tanya Eron memastikan.Zelina mengangguk pelan
"Saya mau kamu kosongkan hari sabtu dan minggu kamu besok, itu permintaan saya." Ucapnya sambil menunduk mensejajarkan tingginya dengan Zelina.
- - -
Sekian untuk chapter kali ini jan lupa pencet bintang yaa gess dan komen disini untuk kelanjutan cerita berikutnya
Ditungguu hehehe...
Sampai jumpa di chapter selanjutnya
08 Desember 2022
Love
antika003
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor In Love
ChickLitZelina yang tengah mengalami masalah finansial terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi tutor untuk seorang anak berusia 8 tahun yang ternyata merupakan anak dari dosennya sendiri. Ingin mengundurkan niat tapi isi dompet berkhianat. Lalu bagaima...