24. Serius

8.6K 595 28
                                    

Gercep banget siih kalian, makasih buat vote nya jan lupa untuk pencet bintangnya yaa

Happy Reading

*

*

*

Zelina tengah duduk menunggu Kinan dan Daniel di gazebo yang tak jauh dari fakultasnya.

Ia memang datang sangat pagi karena ada beberapa hal yang ia urus, dan tentunya sengaja supaya tidak berpapasan dengan Eron. Jika ia sampai berpapasan dengan Eron setelah yang terjadi tadi malam ia tak tau harus bereaksi seperti apa.

Tapi sepertinya takdir tidak memperbolehkannya bernapas lega, dari arah depan ia melihat Eron yang tengah berjalan sambil tersenyum dan melambai ke arahnya.

Oh no-jangan bilang Eron akan menghampirinya

Dirinya harus bereaksi seperti apa?

Hai Pak Eron?

Apakah ia harus menyapa seperti itu?

Asik bergulat dengan pikirannya sendiri ia sampai tak sadar bahwa Eron telah duduk di depannya.

"Kamu datengnya pagi banget, padahal tadi saya mau kamu bareng sama saya." ucap Eron setalah meletakkan tas jinjing yang ia bawa.

Zelina tersentak, ia masih belum terbiasa dengan situasi saat ini.

"Emm-eeh...tadi ada yang perlu saya urus, makanya pagi banget berangkatnya." jawabnya terbata bahkan ia sampai menghindari mata Eron saat menjawabnya.

Eron terkekeh kecil mengerti Zelina masih canggung dengannya, dan ia paham hal itu lantas ia mengulurkan tangannya mengacak-acak rambut Zelina karena gemas dan bermaksud mencoba mencairkan suasana.

Tapi bukannya malah mencairkan suasana ia malah semakin membuat jantung Zelina seakan ingin lompat dari tempatnya.

"Ih-Pak Eron kalau ada yang lihat gimana?" ucapnya setalah menghentikan tangan Eron yang mengacak rambutnya.

Eron semakin dibuat terkekeh.

"Ya gak masalah saya tambah suka kalau ada yang lihat, biar mereka tau kalau kamu milik saya."

Double shit

Apakah Eron benar-benar ingin menguji ketahanan jantungnya?

Kipas mana kipas,wajahnya pasti sangat merah sekarang.

"Terimakasih, Daffin suka banget sama kuenya dan terimakasih juga sudah memberi saya kesempatan untuk mendekati kamu." ucap Eron sembari menyelipkan anak-anak rambut Zelina ke belakang telinga.

Dari arah yang sama saat Eron datang tadi Daniel dan Kinan tengah berhenti disana melihat interaksi yang terjadi antara Eron dan Zelina.

"Isi pikiran lo sama kan Kin kayak gue." ucap Daniel yang masih menikmati tontonan drama korea versi asli di depan matanya.

"Buset dah itu beneran Zelin sama Pak Eron, mereka pacaran?" tanya Kinan yang masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ya logika aja mana ada dosen yang merangkap jadi bos bisa romantis banget sama kacungnya, seratus persen gue yakin mereka ada apa-apa." spekulasi Daniel semakin menjadi-jadi.

"Ah- udahlah kita pikirin nanti, kita kesana dulu!"

Mereka akhirnya berjalan menuju ke tempat Zelina dan Eron berada.

"Eheem." deheman Daniel menginterupsi keduanya, membuat Zelina langsung mengalihkan pandangannya ke arahnya.

"Eh- udah sampai?" Tanya Zelina mencoba basa-basi.

"Selamat pagi Pak." Sapa Kinan pada Eron.

"Pagi."

"Pak Eron udah selesai kan ya tadi." Kata Zelina tiba-tiba mencoba memberi kode pada Eron untuk pergi sekarang.

Eron menahan senyumnya saat menyadari Zelina mengusirnya.

"Kalian boleh duduk, saya permisi dulu."

"Oh- hampir lupa, nanti pulangnya bareng saya okee!" Kata Eron yang kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Zelina dan berbalik pergi meninggalkan Zelina yang syok berat akibat ucapannya.

- - -

Eron tak henti-henti mengulum senyum lebarnya sampai saat ia hampir masuk ke ruangannya ia tak sadar jika dihadang oleh David.

"Oh jadi cewek tadi yang bikin seorang Eron jadi murah senyum pagi-pagi gini." Sindir David sambil menaik turunkan alisnya.

Eron tak menggubris dan hanya melihatnya sekilas lantas melanjutkan lagi langkahnya masuk kedalam ruangan.

"Lo tau dari mana?" Tanya Eron.

David berdecak tak percaya.

Gini ya kalau udah bucin dunia serasa milik berdua yang lain ngekost.

"Yaelah sapa yang gak nengok liat kelakuan bucin lo di gazebo luar, orang buta kali Ron." Jelas David yang sudah duduk tanpa permisi.

Eron hanya mengedihkan kedua bahunya tak peduli menurutnya semakin bagus jika banyak yang tau hubungannya dengan Zelina, dengan begitu mereka yang menaruh rasa pada gadisnya akan mundur perlahan jika tau Eron adalah pawangnya.

"Lo beneran serius?" Tanya David sambil melirik Eron.

"Kapan gue gak serius jalin hubungan sama cewek Vid, lo pikir gue itu lo!" Sindir Eron

"Sialan!!" Umpat David

"Terus Daffin?" Tanya David lagi.

Eron tersenyum tenang.

"Gue rasa aman, lo tau? ngambil hati Daffin itu susah banget dan dia dengan mudah buat Daffin nyaman sama dia dan itu gak gampang." Jelas Eron sembari menerawang bagaimana lika-liku Zelina saat menjadi tutor anaknya hingga sekarang.

David lantas ikut tersenyum senang mendengarnya.

"Jadi lo mau ngenalin dia ke keluarga besar lo?"

Eron mengangguk mantap.

"Di perayaan Anniversary Pamungkas Group nanti gue bakal kenalin dia ke keluarga besar gue, bukan sebagai tutor tapi sebagai calon istri gue."

* * *

- T B C -
Si Pak dosen kalo dah serius langsung sat set wat wet ygy


Happy banget liat antusias kaliaan, thankyou banyak" gesss

Vote kalian bener" manjur banget, jangan lupa banyak" pencet bintang ya hehehe...

Sampai jumpa di chapter selanjutnya

21 Februari 2023

Love
antika003

Tutor In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang