Boleh banget pencet bintangnya, gratiss
Happy Reading
* * *
Tak butuh waktu lama untuk sampai di tempat Daffin sekolah. Dilihatnya sekolah dasar dengan interior mewah dan elegan berada di depan matanya, menyuguhkan pemandangan-pemandangan yang belum pernah Zelina rasakan saat ia duduk di sekolah dasar dulu. Memang ya orang kaya pasti tak tanggung-tanggung merogoh kocek untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah terbaik.
"Waaah" kagum Zelina saat mereka memasuki lobi utama.
Eron seketika melirik Zelina yang tengah menganga dan mengedarkan pandangannya sedari tadi saat memasuki sekolah Daffin.
"Kenapa?" Tanyanya
Zelina meringis tak enak pada Eron, pasti bosnya ini menganggapnya norak. Tapi emang iya sih.
"Hehe sekolahnya Daffin bagus banget pak, jaman saya SD mana ada sekolah rasa hotel bintang lima kayak gini." Eron hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kalau kamu mau kamu bisa daftar sekolah dasar lagi disini gratis saya yang tanggung, gimana tertarik?" Tawarnya pada Zelina.
"Balik SD lagi dong saya pak, mending uangnya dipake bayar UKT saya aja." Canda Zelina
"Bercanda pak" ucap Zelina saat sadar Eron tengah menatapnya lamat-lamat.
"Boleh kalau kamu mau jadi istri saya."
Duaarrr
Candaan Eron langsung membuat Zelina kena ultimatum seketika.
Setalah berjalan kurang lebih sepuluh menit mereka pun berhenti pada ruangan yang memang dikhususkan sebagai ruang tunggu wali murid.
Zelina tak dapat menahan decakan kagumnya. Bukan ruang tunggu biasa melainkan ruang tunggu yang berkelas sekali.
Ditengah ruangan tersebut terdapat kolam kecil dengan pancuran air yang indah, serta lampu gantung yang berkilauan di atasnya, dan tak lupa beberapa pohon yang mengisi ruangan tersebut menambah kesan asri.
"Kamu mau minum apa?" Tanya Eron.
"Ha?" Kaget Zelina
"Minum apa?" Ulang Eron
"Ah itu air putih aja pak." Jawab Zelina
"Air putih dua saja, terimakasih." Kata Eron pada waiters yang entah sejak kapan ada disitu.
Zelina mengulum senyumnya kala eron melepaskan setelan jasnya dan menyisakan kemeja dalamnya, seakan belum puas ia menggulung lengan kemejanya seperempat bagian, itupun tak terlepas dari pengamatan Zelina.
Cukup Zel kendalikan diri lo
Zelina pun mencoba mewarasakan pikirannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor In Love
ChickLitZelina yang tengah mengalami masalah finansial terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi tutor untuk seorang anak berusia 8 tahun yang ternyata merupakan anak dari dosennya sendiri. Ingin mengundurkan niat tapi isi dompet berkhianat. Lalu bagaima...