•••🕊️•••
♡♡♡
"Assalamualaikum Zea!" Teriak melengking seseorang membuat kelima remaja yang tengah asik ngobrol itu mengalihkan fokusnya ke gerbang yang terdapat remaja lelaki yang seumuran dengan mereka.
"Suara geude macam bapak-bapak teriak-teriak juga lo." Ucap Zea, lelaki tersebut tetangga Zea sekaligus sahabat Zea dari orok, nama nya Adrian.
"Kirain nggak rame." Adrian menggaruk lehernya yang tidak gatal, ia malu.
Sesering apapun teman-teman Zea main kesini, walaupun tiap hari Adrian mengunjungi rumah Zea mereka belum akrab satu sama lain, karna sifat Adrian yang pemalu, bukan pemalu lebih ke nggak pede kalo berinteraksi dengan perempuan.
Walaupun Amory dan Adrian sama-sama temenan dengan Zea dari kecebong tapi mereka sedikit awkward kalo ketemu pasalnya Amory sering kali pindah-pindah tempat tinggal membuat Adrian rada canggung bersama Amory apalagi di diemin berduaan.
"Ada kepentingan apa lo?" Tanya Zea sekedar basa-basi padahal ia tau Adrian kesini mau minta makan kalo nggak mabar sama Abang nya.
"Mau ke A Gibran, gue masuk ya." Cepat-cepat Adrian nyelonong masuk karna grogi di depan cewek-cewek.
"Aneh."
•••••
Sedari siang Adrian ke rumah Zea belum balik-balik juga sampe sekarang hampir isya, Zea tidak mempermasalahkan itu justru ia bahagia karna jadi rame di rumah nya.
"Zea ayok login." Ajak Adrian pada Zea yang baru turun dari lantai atas memakai piyama kesayangan nya bergambar beruang, Zea sangat suka pada hewan beruang dan elang.
"Ayok gue dikit lagi legend, oiya Gibran mana?" Anak lucknut begini, kalo di depan orangnya dia tidak berani bilang Gibran tanpa embel-embel Kakak or Abang, tapi kalo tidak ada orangnya mau dia manggil monyet pun tak peduli.
"Katanya ada tugas, jadinya ke kamar." Balas Adrian, Zea mengangguk menanggapi ucapan Adrian.
Selama permainan berlangsung ribut sekali mereka padahal cuma berdua, tapi sound dari game mobile lagend tersebut yang mendominasi.
Merasa capek setelah melakukan beberapa match Zea begitupun Adrian memilih untuk menonton TV saja sembari ngemil.
"Ya,"
"Eum."
Fyi, panggilan Zea itu Yaya dan Zea suka kalo orang-orang manggil dia dengan sebutan itu karna ia merasa orang-orang tersebut dekat kalo manggil dia Yaya.
"Gue bentar lagi ultah." Ucap Adrian tiba-tiba membuat Zea memalingkan wajahnya pada wajah ya lumayan tampan milik Adrian.
"Ya terus?" Tanya Zea mengangkat alisnya.
"Gue ada niatan mau adain party kecil-kecilan gitu, gue mau ngundang temen-temen lo." Ucap Adrian, nampak serius dia jarang-jarang loh guys karna Adrian ini amat sangat menjengkelkan.
"Temen-temen gue doang? Gue enggak?!" Tanya Zea dramatis.
"Harus bener lo di undang?" Tanya Adrian dengan wajah menjengkelkannya.
"Tanpa di undang pun lo pasti hadir karna lo sahabat gue dari orok, kalo pun nanti lo nggak datang gue nggak bakal mulai acaranya sampe lo datang." Lanjut Adrian, sedikit berlebihan tapi memang ini kenyataan.
"Berlebihan lo ah."
•••🌹•••
TO BE CONTINUE
Note: jika ada kata-kata yang tidak sesuai dengan penulisan yang sebenarnya itu di sengaja guys.
Eh iya ges kalo ada yang kurang srek atau sebagai nya, kasih tau saya ya dengan kritikan juga boleh biar nanti aing koreksi, makasih babay👋.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIR ALTYD [ SELESAI ]
RandomIni tentang lima remaja cewek yang tadinya hanya menjalani hidupnya dengan ke gabutan, seketika berubah ketika bertemu remaja kompleks sebelah. Remaja-remaja yang hobinya hanya menghabiskan harta orangtuanya tanpa peduli sekitar menjadi lebih sering...