(23) KEBENARAN (◔‿◔)

7 5 0
                                    

•••🕊️•••

♡♡♡

Setelah beberapa hari mereka lewati, seperti biasa hanya saja Zea yang selalu mendapatkan cibiran-cibiran yang membuat dia semakin down, ditambah lagi sekarang ia tidak memiliki teman, sahabat-sahabat nya tidak mau bertanya dulu sampai masalahnya selesai.

"Zea, di panggil BK." Kata Lara sembari menepuk pundak Zea, ia kaget karna pundak nya di tepuk.

"Eh iya kenapa?" Tanya Zea, ia tidak mendengar perkataan yang dikatakan Kara tadi karena tengah melamun.

"Di panggil BK." Kata Lara sekali lagi.

"Oh oke." Zea bangun dan langsung pergi ke BK, Lara juga ngintilin di belakang. Zea  terkejut karna di ruang BK banyak human, kawan-kawan nya juga ada.

"Zea, sini nak." Panggil pak Angga, dia suruh Zea duduk di samping nya.

"Ada salah lagi saya?" Tanya Zea to the poin dengan muka tanpa berekspresi.

"Nggak gitu Zea, gini ibu dapat ini vidio."

Ibu memberikan handphone yang lagi putar vidio, "Kalo boleh, bisa ibu liat luka kamu Zea?" Tanya Bu Dahlia.

Zea nggak nolak dia perlihatkan lebam-lebam di kaki maupun tangan nya, nggak keliatan ya karna Zea pake hoodie terus kaki juga pake kaos kaki, terus mereka baru sadar kalo pipi kiri Zea juga terdapat bekas tamparan.

"Kamu mau gimana, nak?"

"Udah terlanjur jelek nama saya." Bales Zea dengan senyum kecut nya.

"Keluarin aja bu siswa sampah kaya mereka bukan sekali dua kali mereka melakukan hal seperti itu, jangan berlindung dari kata kemanusiaan jangan sampai banyak korban-korban lainnya." Lanjutnya, bu Dahlia mengangguk dengan ucapan Zea merasa tersindir juga karena beberapa kali banyak yang melaporkan Olina dan temannya dengan kasus yang sama tapi tidak ditanggapi.

"Dan saya minta nama saya di bersihkan, dan tidak ada lagi artikel buruk tentang saya."

"Zea bisa kita ngomong?" Tanya Amory pada sahabatnya itu.

"Bisa, di kantin." Bales Zea, setelah itu dia pergi jalan keluar terlebih dahulu, Amory and friend juga keluar setelah bilang terima kasih pada ibu bapak guru.

Tapi Aisha sama Amanda di tahan dulu oleh bu Dahlia kagak tau dah mau apa, nggak lama mereka sampai karna BK sama kantin deket ya guys.

"Maafin gue Zea, nggak selalu ada." Ucap Amory setelah ia mendudukkan dirinya.

"Maafin gue juga karna udah jadi kawan yang nggak baik."

"Maafin gue juga Zea, karna mau-mau aja di suruh ama si Siska." Ucap Liora, teman Amanda.

"Kalo lo pada nggak baik ama gue, nggak mungkin kan lo pada susah-susah cari tau yang sebenarnya, thanks sebelumnya."

"Walaupun rada sakit hati gue waktu di kamar, di kantin, tapi gapapa kalian cuma kecewa doang."

"Ma–"

"Nggak perlu minta maaf." Ucapan Gazala langsung di potong oleh Zea karena muak dengan kata maaf.

"Kita masih jadi temen kan?" Tanya Amory rada ragu.

"Nggak," Mereka semua kaget lah pasti tapi kalo ini yang terbaik buat Zea mereka bisa apa.

"We are best friend." Lanjut Zea dengan senyuman yang beberapa waktu ini tidak mereka lihat, sembari merangkul pundak Amory sama Aretha karna mereka yang ada di sisi nya, karna nggak mau ketinggalan Gazala juga ikutan.

"Kaget gue kirain bener nggak mau temenan lagi."

Lara sama Liora cuma senyum doang melihat hangat nya persahabatan mereka, jadi iri deh.

Tringg...

Tiba-tiba saja handphone milik mereka mendapatkan notifikasi yang sama.

"Wah di post dong guys." Ucap Lara dengan wajah shock nya tapi terdapat muka bahagia nya di sana.

"Apaan?" Tanya Amory sedikit kepo.

"Coba lo pada cek gosip ig sekolah kita yang terbaru." Titah Lara lagi.

Gazala sama Aretha langsung cek, Zea sama Amory nggak cek karna gak bawa hp, Liora juga hp nya di pinjem sama Bu Dahlia.

"Lah anjir, tapi bagus dah." Kata Gazala tersenyum senang.

"Apaan dah mana coba liat." Karna udah kelewat kepo Amory merebut handphone milik Aretha, Zea ngintip sama hal nya mereka juga shock.

"Padahal gue kagak suruh post yang asli nya anjir."

"Gapapa lah biar nama lo nggak jelek lagi."

Tiba-tiba Bagas dateng, seakan peka dengan keadaan Amory dengan yang lainnya ninggalin Zea, di biarin berduaan.

"Ay, maafin gue."

"Gue bener-bener minta maaf, gue janji setelah ini gue nggak akan mengulang kesalahan yang sama, capek tau Ay rasa nya gue harus sekolah, main, tanpa kehadiran lo di samping gue."

"Gue juga capek Gas, harus sabar setiap liat pacar nya lebih mementingkan orang lain, bahkan ketika gue di fitnah sampe semua warga sekolah benci gue lo seolah nggak kenal gue. But luckily I still have a super good friend with me, orang mah kalo pacar nya ada masalah pasti bantuin bukan nya menjauh, sakit hati gue waktu liat lo pada cuma nonton gue doang."

"Lebih sakit lagi waktu lo pada percaya sama vidio itu, ketimbang gue yang udah temenan cukup lama. Emang cuma sahabat gue yang baik, coba aja lo bantu mereka cari fakta nya, atau nggak lo tanya aja sama gue gimana kejadian sebenernya setelah itu terserah lo mau percaya atau nggak, mungkin gue nggak bakal se kecewa ini, sikap lo kemaren-kemaren yang bikin gue rasa kalo sebenernya lo nggak sayang sama gue."

Zea menghela nafas panjang, diem agak lama, "Gue lakuin apa pun itu supaya kita bisa kaya dulu lagi." Ucap Bagas sedikit frustasi.

"Oke, lo inget kata-kata gue yang kemaren di basecamp? Cari tau kebenaran nya, ya kalo emang lo bener-bener dijodohin mau gak mau kita harus pisah, kalo cuma bohongan balik ke gue, gue duluan."

•••••

"Lo pada tau vidio yang sebenarnya tentang si Bunda?" Tanya Arvin pada human-human ini mereka lagi makan jajanan yang tadi di beli Gazala, Aisha sama Amanda juga udah ke sini.

"Tau lah anjir gue yang post nya." Kata Aisha, biasa dia lah yang paling semangat makan.

"Anjir lah jadi ngerasa bersalah gue kemaren udah ngatain si Bunda." Kata Delvin, ia menyesal tidak mendengar perkataan Aska.

"Walaupun nggak kedengaran sama dia tapi tetep aja gue ngerasa bersalah, temen nya lagi ada masalah bukan nya bantuin malah di jauhin lieur emang." Kata Jacob membacot sebagai bentuk penyesalannya.

"Minta maaf aja ama Bunda pasti di maafin kok, dia mah pemaaf." Usul Gazala yang tengah makan cemilan.

"Gimana kalo nggak?" Tanya Arvin dengan wajah yang sedih jujur ia sangat kehilangan Zea akhir-akhir ini karena tidak ada yang mau memasakkan makanan untuk nya.

"Dosa lo udah terlalu numpuk berarti, Vin."

"Anjirlah, tapi bener gue sering repotin beliau." Balas Arvin.

•••🌹•••

TO BE CONTINUE

VIR ALTYD [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang