VOTE AND COMEN JANGAN LUPA GUYS, KARNA ITU SANGAT BERHARGA BAGI KITA SEBAGAI PENULIS 🍓.
•••🕊️•••
♡♡♡
Zea tengah memoles wajahnya sedikit agar terlihat sedikit fresh, ada Adrian juga di sana, aneh kan harusnya yang punya hajat tuh stay di rumah ini malah keluyuran, tapi gapapa yang penting Adrian senang kita pun senang.
"Tante Riana nggak pulang Ian?" Tanya Zea yang masih sibuk dengan seperangkat alat make-up nya.
"Lo tau, gue harap di ultah gue yang sekarang ini bisa di hadiri secara langsung sama orangtua gue, tapi itu cuma keinginan gue si." Adrian merebahkan tubuhnya di kasur milik Zea, ia berkata dengan kekehan kecil.
Selama 5 tahun kebelakang orangtua Adrian sangat sibuk dengan kerjaannya di luar negeri yang sangat jauh, selama itu juga Adrian di rumah cuma tinggal sama mbak, pembantu di rumah nya yang sudah lama bekerja di rumah Adrian, orangtua nya pulang waktu lebaran saja selebihnya mana ada.
"Maaf Ian harusnya gue nggak tanya begitu, harusnya kita seneng-seneng sekarang karena ini hari bahagia lo." Ucap Zea mendekati Adrian.
Adrian merubah posisinya ia duduk otomatis mereka sampingan, bukannya menanggapi perkataan Zea, Adrian malah diam membeku ketika wajah Zea sangat dekat dengannya.
"Heh! Kenapa lo?" Tanya Zea mengguncang pelan pundak Adrian membuat ia tersadar.
"Lo cantik banget Zea." Ucap Adrian, sering kali Adrian melontarkan kata-kata seperti ini jadi menurut Zea itu sudah biasa, dia tidak baper atau apa karna dia tau Adrian cuma memuji.
"Tau gue." Balas Zea acuh sembari jalan ke arah pintu untuk keluar.
"Tapi ini beda Ya, cantiknya tuh tujuh kali lipat." Kata Adrian mengejar Zea.
"Sifat buayanya sangat terlihat teman-teman."
•••••
Sampai di bawah Zea melihat Amory yang tengah bersantai di sopa tapi bentar,
"Lo kek kembar anjirt sama Amory, Ya." Ucap Adrian heboh, memang benar baju yang Zea dan Amory kenakan hampir sama model rambutnya juga sama hanya saja beda warna.
"Wah-wah mau couple-an gini kagak ajak-ajak, amat sangat tidak berperi kekawanan." Kata Aisha datang-datang ribut, di susul Gazala sama Aretha di belakang.
"Kita nggak janjian apa-apa, sumpah." Amory langsung klarifikasi karna tidak ingin menimbulkan perselisihan antara persahabatan mereka.
"True, gue aja kaget waktu liat Amory tadi kirain gue ada dua." Tambah Zea untuk meyakinkan teman-temannya.
"Namanya juga temenan dari kecebong jadi nggak menutup kemungkinan selera mereka tuh sama." Ucap Aretha sangat-sangat bijak, Amory maupun Zea mengangguk dengan opini Aretha yang tidak menimbulkan konflik.
"Yaudah ayok ke rumah kecebong." Ajak Zea yang di maksud nya rumah Adrian.
Di sana ternyata sudah banyak manusia-manusia biadab tidak maksudnya teman-teman Adrian yang tengah sibuk berbincang-bincang.
Adrian melihat teman-temannya ia lalu menghampiri mereka untuk sekedar mengucapkan terimakasih karna sudah mau-mau saja datang ke acara nya.
Riuh suara tepuk tangan sangat ramai setelah Adrian meniup lilin yang terdapat pada bolu ulang tahunnya, ia merasa sangat senang dengan keramaian di rumahnya malam ini karena biasanya sunyi sekali.
"Sok party aja sepuasnya."
Satu persatu orang-orang berpencar untuk melakukan apa yang mereka mau tak terkecuali lima remaja yang amat sangat lapar karna sedari siang mereka nggak makan.
Adrian menarik tangan Zea membuat ia kebingungan, "Eh kenapa nih?"
"Foto sama gue Ya, buat diliatin ke mama sama papa." Zea mengangguk, mereka melakukan pemotretan beberapa kali ada juga bareng empat teman Zea yang lainnya juga ada bareng teman-teman Adrian.
"Nanti gue bakal kirim ke bonyok gue."
"Kita sudah lihat, nak." Dua orang paruh baya menghampiri manusia-manusia yang tengah berkumpul itu, Adrian mematung kaget ia berpikir apakah ini mimpi.
"Mama, papa?" Tanya Adrian tidak percaya akan kehadiran orangtuanya.
"Om sama tante udah datang Ian sekarang potong terus suapi mereka." Titah Jacob teman Adrian.
Adrian memotong kue tersebut dan menyuapi orangtua nya secara bergantian.
"Gue juga mau suapi orang spesial yang selalu ada di samping gue dalam keadaan apapun itu." Adrian mengarahkan sendok yang berisi kue tersebut pada Zea, kaget juga Zea se berharga itu kah Zea untuk Adrian.
"Ciee kiw kiw." Teriak teman-teman Adrian membuat suasana semakin ribut, ditambah alunan musik yang sangat mendominasi malam ini.
"Adrian suka sama lo, Ya." Kata Amory di sela-sela mereka makan.
"Mana mungkin." Kekeh Zea, sering kali sahabatnya itu melontarkan kalimat demikian namun Zea selalu menolak fakta tersebut.
"Mungkin anjirt lo tuh kagak peka atau pura-pura kagak peka hah? Perlakuan dia ke lo tadi, gue juga tau tatapan dia ke lo gimana." kata Aisha nge gas, mana bisa dia sehari saja nggak nge gas.
"Walaupun nanti Adrian nyatakan perasaannya sama gue, udah pasti gue tolak karna jika ada kata pacaran kalo putus gue yakin kita nggak bakal sedekat dulu kalaupun iya pasti awkward." Balas Zea.
"Bener si kata Zea, tapi apa mungkin nanti Adrian masi mau temenan sama lo setelah lo tolak?" Tanya Aretha setelah menyimak.
"Kalo itu hak dia gua cuma melakukan yang terbaik buat pertemanan kita, bukankah pertemanan itu sudah rusak ketika dia menyatakan perasaannya?" Balas Zea lagi.
"Itu mah lo nya aja yang kagak ada perasaan sama dia tolol." Kata Amory membuat Zea terkekeh.
"Itu si intinya."
•••🌹•••
TO BE CONTINUE
HALOOO, JANGAN LUPA VOTE, SHARE JUGA KE TEMEN-TEMEN DAN SODARA NYA YA HEHE LUV MAN🥰 (man = human, panggilan untuk kalian tercinta ❤️)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIR ALTYD [ SELESAI ]
De TodoIni tentang lima remaja cewek yang tadinya hanya menjalani hidupnya dengan ke gabutan, seketika berubah ketika bertemu remaja kompleks sebelah. Remaja-remaja yang hobinya hanya menghabiskan harta orangtuanya tanpa peduli sekitar menjadi lebih sering...