•••🕊️•••
♡♡♡
Amory dibonceng Adrian, Sementara Zea dibonceng Bagas, itu juga atas permintaan Zea sendiri, Amory yang mengetahui perasaan antara Bagas maupun Adrian pada Zea sangat tidak enak hati coy.
Tidak lama sekitar 10 menit perjalanan mereka sampai juga di tempat tujuan, oh iya rumah Raka itu yang paling jauh sendiri, deretan komplek holkay.
Langsung saja Raka menyuruh teman-temannya masuk ke dalam untuk mendiskusikan hal apa saja yang harus dilakukan.
"Oke, jadi kita nanti mau adain lomba apa aja." Karena tidak ingin membuang-buang waktu Bagas langsung saja berbicara ke intinya.
"Yang pasti lomba makan kerupuk, terus kelereng yang di sendok itu, lomba balap karung kek yang berdua-duaan gitu, pokok nya banyak deh." Adrian sangat excited menjelaskan membuat yang mendengar pun terbawa excited.
"Oke dah kita nyari dulu bahan-bahan nya, siapa-siapa aja yang pergi?" Adrian memakai jaket kebanggaan, jaket ini bukan lambang geng motor atau komunitas-komunitas seperti itu namun jaket ini di buat untuk mempererat solidaritas mereka.
"Gue, Adrian, ama lo aja dah bertiga nah si Bagas ama si Zea suruh beres-beres di halaman belakang." Usul Raka ia juga sudah siap dengan jaket nya.
"Yaudah kita berangkat dulu ya." Pamit Amory pada dua teman mereka yang di tinggalkan.
"Take care ya, jangan kebut-kebutan di jalannya." Peringat Zea bak ibu menasehati anak-anaknya.
"Siap Bu negara." Bales ketiga anak itu serempak membuat mereka tertawa.
Bagas hanya tersenyum melihat tingkah teman-temannya, hanya dengan mereka ia bisa tersenyum bahkan tertawa lepas.
"Ay,"
Zea mematung, ia hendak pergi ke halaman belakang namun panggilan Bagas menghentikan aktivitas nya.
"H-ha?"
Bagas mendekati Zea tepat berada di depannya ia mengusap pelan pucuk kepala Zea, "Makasih ya semalam." Zea tersenyum tipis dan mengangguk.
"Yaudah yuk ke belakang." Ajak Bagas, Zea mengangguk kemudian mereka berjalan beriringan untuk pergi ke halaman belakang.
•••••
Sekarang Raka dan dua temannya berada di toko barang-barang gitu, maksud nya barang kek toko yang jualan pita bendera merah-putih, pokok nya buat lomba nanti dah ya.
"Ini kita beli kerupuk nya di mana?" Tanya Amory di tengah-tengah mereka mencari perlengkapan yang lainnya.
"Kerupuk mah di warung depan komplek juga ada." Bales Raka sembari mencari barang yang apa lagi yang harus di beli.
"Karung ada kagak?"
Raka menggeleng dengan pertanyaan Amory, karena seingat dia di rumahnya tidak ada karung.
"Di pasar kek nya ada karung mah, nanti sebelum pulang mampir ke sana dah." Bales Adrian yang tahu menahu pedagang-pedagang di Bandung.
Tiga sekawan itu melanjutkan kegiatannya setelah berdiskusi sebentar.
•••••
"Suka rasa strawberry atau coklat?" Tanya Nathan, setelah projek lomba Nathan dengan Aretha selesai mereka tetap komunikasi hingga sekarang mereka main bersama.
"Lebih ke coklat si, kenapa?"
"Yaudah tunggu bentar ya." Bukannya menjawab pertanyaan Aretha, Nathan malah berkata demikian dan berlalu begitu saja membuat Aretha sedikit kebingungan.
"Mang, dua coklat sama vanila."
Ternyata ia menghampiri pedagang es krim, Aretha terkekeh kecil Nathan ini tidak seperti kebanyakan cowok cara mendekati cewek.
"Siap kela tungguan sakedeng Jang." Balas si Mamang bersemangat untuk menyiapkan dagangannya.
"Sabaraha mang?" Tanya Nathan sambil merogoh saku celana nya, mengeluarkan selembar uang berwarna biru di dalam dompetnya.
"10 rebu we Jang lah tong mahal-mahal teing, yeuh es na." Balas pedagang es krim tersebut sembari memberikan dua es krim pada Nathan.
"Nih duit nya Mang, makasih."
"Bentar atuh ieu angsulan na." Nathan yang ingin beranjak meninggalkan pedagang es krim tersebut berhenti.
"Ambil aja Mang, doain aja semoga saya di terima sama gadis cantik itu ya." Balas Nathan, pedagang es krim tersebut mengikuti arah pandang Nathan disana terlihat Aretha yang tengah duduk calm sambil membaca buku.
"Siap atuh terimakasih Jang, saya doain josparjosking lah pokok na mah." Kata si Mamang mengacungkan dua jempol nya.
"Yaudah saya duluan, Mang."
•••••
"Punten, permisi!"
Aisha yang sedang sibuk nonton tv sambil memakan makanan ringan merasa terganggu, bisa-bisanya ada orang yang mengganggu weekend nya.
"Saha anying isuk-isuk kieu." Omel nya di tengah-tengah perjalanan menuju arah pintu.
"Jek? Tumben pagi-pagi kesini." Sapa Aisha setelah membukakan pintu disana terdapat Jacob yang sudah rapih memainkan handphonenya.
"Gue bosen di rumah kawan-kawan gue kagak ada yang bisa diajak main, jadi gue kesini ajakin lo." Klarifikasi Jacob yang di tanggapi anggukan oleh Aisha.
"Kenapa kagak chat dulu sih? Kan gue bisa siap-siap." Aisha ini tipikal orang yang kalo ingin bepergian kemanapun harus siap-siap dari beberapa jam sebelum pergi.
"Lo udah cantik, mau siap-siap apa lagi."
•••🕊️•••
TO BE CONTINUE
KEK BIASA GUYS 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
VIR ALTYD [ SELESAI ]
De TodoIni tentang lima remaja cewek yang tadinya hanya menjalani hidupnya dengan ke gabutan, seketika berubah ketika bertemu remaja kompleks sebelah. Remaja-remaja yang hobinya hanya menghabiskan harta orangtuanya tanpa peduli sekitar menjadi lebih sering...