(33) ADRIAN ಥ‿ಥ

10 5 0
                                    

•••🕊️•••

♡♡♡

Zea kipas-kipas muka nya pake tangan, tangan satunya lagi pake pegang oseng-oseng vibes nya ibu-ibu banget lah si Zea ini sekarang.

"Gue bantu nih ama Kak Manda." Ucap Adrian mengikuti kegiatan Amanda yang tengah memotong-motong bahan untuk dimasak.

"Gantian aja gue yang masak disini Ya, lo diem-diem bae aja di sana kasian dari tadi." Kata Amanda ambil alih pekerjaan yang lagi di lakukan Zea tadi.

"Oh iya makasih Man, tapi nggak enak gue mah kalo diem doang gue bantuin Adrian aja potong-potong ya." Bales Zea, memang kalo lagi kumpulan gini Zea paling tidak bisa diem.

"Terserah sih itu mah."

Zea dengan Adrian motong-motong bahan masakan dengan sedikit candaan, "Aw," Zea meringis karna tidak berhati-hati tangan nya teriris, Adrian panik liat itu darah yang tidak berhenti mengalir dari tangan Zea.

"Zea, ya Allah kumaha ieu, eh sini-sini." Ribut Adrian membawa Zea ke arah wastafel.

Adrian bantu mencuci tangan Zea yang terkena darah, karna ribut nya minta ampun yang bisa denger ringisan Zea tadi cuma mereka aja bertiga, Amanda lari menghampiri dua remaja tersebut dengan muka panik.

"Zea, ya ampun nggak berhenti-henti loh ini darah nya, bentar gue ambil p3k dulu." Amanda berlari membuat Bagas yang tengah ngobrol santai dengan Satria sedikit kepo, keduanya menghampiri Zea dengan Adrian yang berada di depan wastafel.

"Ada apaan sih?" Tanya Satria herman.

"Zea! kenapa ieu?" Tanya Bagas khawatir begitu liat tangan Zea mengalir darah, Zea nggak liat tangannya kalo liat bisa-bisa pingsan dia.

"Keiris dikit." Bales Zea kelem, karena ini tidak sakit sama sekali gatau nanti ya.

"Sini." Ucap Bagas ambil alih tangan Zea yang lagi di pegang Adrian tadi, tidak lama Amanda datang dengan kotak p3k nya, Bagas langsung ambil segala obat-obatan yang dibutuhkan.

"Makannya apa-apa tuh hati-hati, nggak tau kan celaka mah." Kata Bagas sambil ngobatin tangan Zea sambil menasehati.

"Walaupun udah jago, hati-hati mah kudu Ay." Lanjut nya lagi, nggak bakal biarin dia kalo di antara mereka kenapa-kenapa pasti nya bakal ngebacot sampe berbusa.

"Nah udah, biarin aja orang masak mah sekarang diem aja." Kata Bagas, ia dengan Zea pergi ke tempat Bagas tadi diam begitupun dengan Satria ia sudah santai dari tadi disana, Adrian dengan Amanda lanjut bantu masak.

Arvin sangat-sangat jengah berada di antara pasangan yang menyebar keuwuan secara ilegal, mau pergi tapi di sini banyak makanan tidak pergi tertekan.

"Iye dah dunia milik berdua, gue mah ngontrak." Kata Arvin menyindir satu pasangan yang tengah bermesraan, tetapi kegiatan makan nya tidak terlupakan.

"Sirik jomblo." Ucap Aska sembari lempar kulit kacang pada Arvin.

"Saya bukan nya sirik pak, tapi eum?"

"Tapi apa?"

"Tapi eum, tau ah pindah aja ke Pluto gue pusing lama-lama diem di bumi." Omel nya sembari berdiri berniat pindah entah kemana dengan beberapa toples makanan di pelukannya.

"Anjing apaan tuh?!" Ucap Amory sedikit teriak ketika meliat orang di luar rumah, keliatan karna ada kaca nya kek tuyul kesana kemari tapi cepet.

"Kejar Mor!" Kata Aska sembari lari ke luar berniat ngejar apa itu makhluk yang amat sangat mengganggu.

VIR ALTYD [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang