Secret Love | 21

1.5K 48 9
                                    

Happy reading!
Jangan lupa vote dan komen!!
Follow akun wattpad aku juga ya!!

⭐️⭐️⭐️

Terik matahari menerobos masuk melalui celah tirai abu pintu balkon kamar Dewa. Sang empunya kamar masih tertidur bersama seorang gadis di sebelahnya.

Kedua manusia berbeda gender itu bergelung di bawah selimut tebal yang membungkus tubuh. Pakaian mereka berserak di atas lantai dingin kamar Dewa.

Lelaki bertato itu tidur telungkup memperlihatkan punggung tegapnya yang terhiasi tinta hitam. Sedangkan, gadis di sampingnya tidur memunggungi cowok itu.

Mereka baru tertidur 3 jam yang lalu selepas permainan panas keduanya. Tentu saja sebabnya adalah Dewa yang belum merasa tuntas. Cowok itu memang lumayan ganas jika di ranjang.

Oke, lupakan itu.

Lima menit berlalu. Terdapat pergerakan dari si gadis sebagai tanda ia akan terbangun dari tidur lelapnya.

"Engh," erang gadis itu saat merasakan cahaya yang menusuk indra penglihatannya.

Ia mengerjapkan mata pelan. Duduk secara perlahan kemudian meregangkan otot tubuh yang terasa pegal dan kaku seraya menguap kecil.

Orang cantik nguapnya gak lebar-lebar. Feminim macam putri keraton.

Sella tersenyum manis melihat sang kekasih tidur begitu pulas. Gadis itu beranjak secara perlahan agar Dewa tidak merasa terusik.

Bahkan, ia berjalan dengan kaki menjinjit agar tidak menimbulkan suara bising.

Selesai membersihkan diri dan berpakaian, Sella menyiapkan sarapan untuk kekasihnya. Lalu ia melenggang pergi dari unit apartemen setelah mengecup kening Dewa dengan raut bahagia.

"Thanks, babe."

Gadis bertubuh ramping itu telah mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

💨💨💨

Sadewa Kaivan Danadyaksa saat ini terduduk kaku di hadapan seorang pria lanjut usia yang dengan mendadak mengunjungi tempat tinggalnya.

Cowok tampan itu merundukkan kepala dibawah pengawasan netra tajam orang di depannya. Bukan tanda ia takut, melainkan rasa hormat terhadap sosok itu.

Di tiap sisi pria tua itu terdapat dua orang berbadan kekar mengenakan seragam hitam yang berdiri tegap.

"Bagaimana kabar kamu setelah memutuskan pergi dari rumah?" tanya pria beruban itu.

"Jauh lebih baik," jawab Dewa tegas menandakan ia memang baik-baik saja.

Pria lanjut usia itu terkekeh mengejek seraya mengedarkan pandangan pada seisi apartemen Dewa yang menurutnya lebih kecil dari rumah mereka.

"Tempat ini terlalu kecil, tidak layak untuk dihuni. Membayangkannya saja aku sudah merasakan sesak," cemoohnya.

Pria lanjut usia itu terlalu berlebihan dengan kalimatnya. Apartemen Dewa adalah salah satu tempat yang sangat layak huni. Tempat ini pun sejatinya sangat diidamkan banyak orang. Dewa memang sengaja membeli unit minimalis karena ia hanya tinggal sendiri di sini.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang