Eps.1

31.5K 2.1K 51
                                    

Halo semuanya selamat menikmati
Jangan lupa vote and komen yaa
o(〃^▽^〃)o

"Lah, udah? Gini doang ceritanya? Klise amad ╮(─▽─)╭. Gak ada lanjutanya gitu? Hih sami mawon kaya novel-novel yang lain"

"Nava! Turun, makan malam dulu"

"Iya ma, bentar" sembari memaikan ponsel

5 menit kemudian

"Nava! Makan malam dulu"

"Iya bentar" masih scrolling IG

"Nava, putri mama yang pendek makan dulu!"

Drap drap drap
Brak

"Astagadragon, weh selow bang" sembari mengelus dada

"Woi, tu telinga apa cantelan wajan?! Disuruh makan dulu gak turun-turun" sembari memasang tampang marah

"Lah bang, kan mama bilang makan dulu bukan makan sekarang. Yah aku gak turun lah. Kalo mama bilang makan sekarang baru aku turun" ujarnya sembari bersedakep dada

"Eh, iya juga ya. Kalo makan dulu kan udah berlalu. Kalo makan sekarang yaa sekarang" ujarnya sembari berpikir

"Nah kan, bukan salah aku berarti"

"Jadi, salah mama gitu?"

"Ya gak, yang salah penggunaan bahasanya yang-"

"Duh udah-udah, gak usah cingcong sekarang makan!"

"Asiyap abang kuh" sembari hormat dan berdiri di atas kasur

Tap tap tap

"Eh, bang tunggu. Waa"

Brak kretek
Nava terjatuh dari kasurnya dan membentur lantai marmer dengan keras hingga lantai itu retak.

"Dek, apa yang jatoh?" Putar arah kembali ke kamar Nava

"Dek apa yang-"

Drap drap drap

"Va? Bangun Va! Va! Nava!" Ujarnya panik sembari menepuk-nepuk pelan pipi Nava

"Va? Nava? Ma! Pa! Cepet ke sini!"

"Va! Dek bangun dek!" Masih dengan posisi yang sama

Drap drap drap

"Abang kenapa teriak-teriak" ujar mama sembari masuk ke kamar di ikuti papa di belakangnya

"Bang ke-"

"Nava! Nak sadar nak" ujar mama memotong perkataan papa

"Pa cepet panggil ambulance. Nava gak nafas"

Tit tit tit

"Papa udah telpon ambulancenya"

"Nak? Nava sayang bangun. Jangan nakutin mama" ujarnya sembari menangis menggenggam tangan Nava

"Mama sama abang menyingkir dulu. Papa periksa Nava"

10 menit kemudian

Papa masih berusaha memompa jantung Nava yang sudah tidak berdetak. Darah yang keluar semakin banyak merebes ke kain yang digunakan untuk menutup luka di kepala Nava.

Wiu Wiu wiu

"Ma! Cepat buka pintu untuk petugas medis!"

"Nak, bangun nak. Buka mata mu" ujar papa dengan suara serak menahan tangis

Drap drap drap

"Mohon menyingkir pak" ujar salah satu petugas medis

Petugas tersebut memeriksa detak jantung dan denyut nadi Nava yang sudah tak terasa lagi.

The Secret Tactics of FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang