Beri vote and komenya yaa bestie(*´∀'*)
Karna ia juga yang paling tau jika sampai Skylar menghilang dari Kekaisaran, maka keseimbangan antara dua faksi yang selama ini telah terjaga dengan baik bisa saja hancur dan tidak menutup kemungkinan jika salah satu dari kedua faksi bisa memberontak.
"Jadi, apa Marquess Skylar mengetahui akan keterlibatan anda dalam pengumpulan bukti ini Nona?" Tanya Duke Stuart sembari menyesap tehnya.
"Tidak ada. Jadi anda bisa tenaga Tuan Duke." Tersebut bisnis dengan mata menyipit membentuk bulan sabit.
"Baiklah, aku setuju dan aku mempercayai mu Nona Azela." Ujar Duke Stuart tegas.
Meski ia mengatakan jika ia percaya pada Ela, akan tetapi Duke Stuart masih menatap lekat Ela seolah tengah mencari sebuah kelemahan pada lawan. Namun nihil, tidak ada satupun hal mencurigakan yang bisa ia lihat dalam diri gadis bermata emerald itu.
Tapi, ada satu hal yang bisa ia pastikan ketika melihat senyuman yang gadis itu tampilkan. Sebuah senyuman..... merelakan? Ya, itulah yang bisa ia rasakan sebagai orang yang telah melewati banyak asam garamnya kehidupan. Menggeleng pelan mengenyahkah pikiranya akan Nona Pertama Skylar tersebut, Duke Stuart memilih menyesap kembali tehnya menikmati rasa kafein yang sangat ia sukai.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Estefan dan Duke Stuart, Ela mengutarakan pendapatnya "Yang Mulia, lebih baik hari ini anda memberikan perintah langsung terkait pemeriksaan Kediaman dan Duchy Ivander. Dan saya harap Tuan Duke Stuart sebagai Jendral Kekaisaran bersedia memberikan perintah kepada para ksatria untuk memblokir seluruh akses keluar masuk Kediaman dan Duchy Ivander, kita harus bertindak sebelum mereka bergerak." Menatap bergantian Kaisar Estefan dan Duke Stuart.
Ia kembali melanjutkan perkataanya "Lalu untuk menghindari resiko lainya yang bisa terjadi sewaktu-waktu, sertakan para Pendeta dan Paladin dalam pemeriksaan ini. Juga jangan lupa, bagi setiap orang yang dikirim ke Duchy Ivander agar menggunakan penutup telinga untuk mengantisipasi jika pihak mereka menggunakan Steamvork Melodie." Ujar Ela yakin.
Kaisar Estefan dan Duke Stuart yang melihat keyakinan di mata Ela saling bertukar pandang sejenak dan mengagguk. "Baiklah Nona Azela, kami setuju atas saran anda, kita bisa saja kecolongan jika tidak segera bertindak. Apalagi berdasarkan dokumen rahasia yang anda lampirkan, ia juga bekerjasama dengan Annette Hagan, seorang senior Dark Witch yang terkenal akan kemampuan sihirnya yang hampir menyamai Archmage Drake. Kita harus bersiap dalam waktu singkat ini."
Lalu Duke Stuart berdiri dan membungkuk berpamitan "Saya pamit undur diri untuk mengurus keberangkatan Pasukan Ksatria, Yang Mulia." Membungkuk hormat dengan tangan kanan di dada kiri.
Mengagguk "Ya, pergilah."
Duke Stuart pergi meninggalkan ruang kerja Kaisar Estefan. Kini hanya tersisa Ela dan Kaisar Estefan yang ada di dalam ruangan tersebut. Hening, diantara mereka tidak ada yang memulai percakapan.
Setelah beberapa menit saling diam, gadis Skylar itu memulai pembicaraan. "Yang Mulia, bisakah saya meminta bantuan anda?" menatap lurus Kaisar Estefan yang tengah menyesap tehnya.
Mata emas Kaisar Estefan bertatapan dengan emerald miliknya "Apa yang bisa ku bantu Nona?" Tersenyum simpul.
"Jika suatu saat saya dan Lord Vladimir menghilang, tolong jangan cari kami apapun yang terjadi." pintanya tegas.
Cling
Meletakan cangkir di tatakan meja."Apakah anda bisa menjelaskan alasanya Nona Azela?"
Ela terdiam menunduk, ia terlihat tengah berpikir selama beberapa menit. Setelah berunding dengan Mirai, akhirnya ia memutuskan untuk menjelaskan alasanya "Tolong rahasiakan pembicaraan ini dari yang lainya terutama dari keluarga saya Yang Mulia, jika anda bisa menjamin hal tersebut saya akan mengatakan alasanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Tactics of Figuran
Fantasy{BUKAN NOVEL TERJEMAHAN} Nava, seorang Mahasiswa jurusan Desain Produk yang baru seminggu wisuda harus mengalami kejadian di luar nalar. Ia bertrasmigrasi ke dalam Novel Bloody Tears dan menjadi tokoh figuran yang seharusnya mati sebelum cerita dala...