Eps.32

3.7K 569 3
                                    

Beri vote and komenya yaa bestie(◍•ᴗ•◍)

Ia terus menerus menyerang Ela tak memberikannya sedikit pun waktu untuk melakukan perlawanan. Ela terus menghindar, ketika pedang Jed terayun hendak menebas lehernya, Ela seketika menunduk sembari menyingkap rok gaun miliknya dan mengambil pedang unik kesukaannya dari dalam inventory. Ela pun mengayunkan pedang itu menebas kaki kiri Jed. Undead Jed terduduk dengan bertopang pada sebilah pedang yang menyangganya.

Seolah mati rasa, Jed kembali menyerang Ela tanpa ampun dengan sangat lihai meski kaki kirinya terlihat hampir putus. Kedua bilah besi saling berbenturan menimbulkan bunyi nyaring yang mengisi aula tersebut. Di luar sana bulan dan bintang-bintang yang bertebaran menampakkan sinarnya, seolah tengah asik menonton pertunjukan di dalam ruang aula melalui jendela kaca.

Ketika pedang keduanya terus beradu, secara sekilas Ela melihat jam pasir yag telah menjatuhkan seperempat pasirnya, 8 menit telah berlalu. Sayup-sayup terdegar suara jerit kesakitan dari penjara tempat Clyde mengurung Kaisar Estefan dan yang lainnya, jeritan itu sangat memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Meski terselip sedikit kekhawatiran di hatinya, Ela tetap mempertahankan ketenangannya seolah tak terusik sedikitpun, fokusnya hanya ia berikan pada pertarungan yang ia lakukan dengan undead Jed.

Dua bilah besi kembali saling beradu berbenturan menekan satu sama lain menciptakan percikan-percikan api di antara kedua pedang tajam tersebut. Dalam keadaan ini posisi Ela kurang di untungkan, melawan Jed yang mahir berpedang dan memikirkan sisa waktu yang terus berjalan, membuatnya harus segera menyelesaikan pertarungan itu secepat mungkin.

Ela pun menendang perut Jed dengan keras hingga ia terpental menabrak tangga yang menghubungkan lantai dua dengan ruang aula. Sebelum Jed kembali menyerang, Ela merentangkan tangan kanannya dan cambuk langsung kembali ke tangannya dalam kedipan mata. Ela berlari senyap ke arah Jed, ketika hendak melecutkan cambuknya kepada undead Jed, Ela seketika berkelit dengan cekatan ketika mendengar suara letusan senjata api.

DOR!!!!
Suara itu bergema di seluruh penjuru aula.

Tepat ketika Ela menghindar dari tempat ditujunya timah panas itu, lantai di sampingnya memperlihatkan lubang retakan kecil yang menunjukkan bekas tembakan peluru senjata api.

"Dasar keparat." ujarnya menatap Clyde nyalang.

Clyde hanya menunjukkan senyum miring di wajah rupawan miliknya.

Bersamaan dengan itu, undead Jed bangkit dan kembali menyerang Ela secara membabi buta, kali ini Jed terlihat menyerang secara maksimal. Ketika Jed melayangkan tinjuan ke arah kanan kepala Ela, ia menangkisnya dan Ela kembali menendang dada Jed dengan kuat. Jed termundur 1 meter, menatap Ela dengan nyalang dan berteriak dengan suara melengking.

Ela tak memperdulikan teriakan itu, ia menggunakan transparent langsung bergerak senyap ke belakang Jed yang belum sadar. Tanpa keraguan sedikit pun, Ela menghujamkan cambuknya yang telah menjadi tongkat ke bagian belakang kepala Jed. Tongkat cambuk seketika menembus kepala Jed dan menyetrumnya dengan listrik jutaan volt, Jed berteriak sangat nyaring dengan suara melengking yang seakan dapat memecahkan gendang telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Undead Jed pun menjadi asap yang seketika leyap tersapu hembusan angin.

Seusai lenyapnya undad Jed Ela berdiri tegak dengan ekspresi dingin menatap nyalang ke arah Clyde yang nampak menikmati pertarungan ini dari lantai dua aula.

Prok

Prok

Prok

"Nona Manis sangat tangguh, dalam 10 menit kau bahkan bisa mengalahkan mereka dengan tenang tanpa kesulitan berarti. Hadiah ku, penjara tak akan mengecil lagi, Namun......" ujar Clyde menggantung kan kalimatnya. Sembari ia terus melangkah menuruni tangga. Pandangan matanya hanya terkunci dalam sepasang emerald Ela yang bersinar.

The Secret Tactics of FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang