Eps.2

20.4K 1.8K 9
                                    

Selamat menikmati (〜^∇^)〜
Jangan lupa vote and komenya yaa
o(〃^▽^〃)o

Tidak Nona sebenarnya
anda udah wafat di dunia
tempat anda tinggal dulu.

"Wah? Becanda mu gak lucu. Ini cuma mimpi" ujar Nava ngotot.

Maaf menghancurkan
harapan Nona.
Tapi, itulah kebenaranya.

"Gak, gak mungkin aku ngalamin hal di luar nalar kek gini. Gak masuk akal"

Jika Nona tidak percaya
Nona bisa melukai
bagian tubuh Nona.

Plak plak plak, suara keras tamparan menggema di ruangan itu dan saling bersahutan.
"Sakit, pipi ku beneran sakit. Gak, ini gak mungkin. Pisau, aku butuh pisau dimana pisau" Nava mencari keseluruh ruangan namun, tidak ia temukan benda itu.

"Mirai aku butuh pisau" ujar Nava menenggadahkan tangannya.

Nona yakin akan melukai
bagian tubuh sendiri?

"Ya, ini satu-satunya cara membuktikan kebenaran fenomena aneh yang aku alami"

Baik Nona, saya paham.

Ting
Muncul inventory di layar sistem. Nava pun mencari pisau kecil dan mengambilnya.

"Ya, hanya dengan melukai diri ku. Aku baru bisa tau ini nyata atau tidak" batinya berargumen

Sret sret sret sret
Nava menyayat kedua punggung tangan dan kakinya.

"Aws, perish uhhh sakit" ujarnya setelah menyayat punggung kedua tangan dan kakinya lumayan dalam.

"Ini beneran. Aku gak bisa pulang? Aku gak bisa ketemu papa, mama, dan abang? Aku gak bisa liat mereka lagi? Hiks hiks hiks, kenapa ini terjadi pada ku. Aku bahkan gak pernah berharap masuk ke dunia novel seperti di manhwa yang aku baca. Hiks hiks huaaa huaa"

Seketika luka sayatan yang ada di kedua punggung tangan dan kaki Ela sembuh perlahan dan menghilang, tanpa ia sadari.

Drap drap drap
Brak

"Ela sayang" ujar perempuan cantik dari pintu dan berlari memeluk Nava di ikuti seorang pria dibelakangnya.

"Hiks hiks huaaa huaaa" Nava yang masih belum bisa menerima keadaanya menangis histeris.

"Gak papa sayang, semuanya baik-baik saja. Mama disini" ujar perempuan itu dengan suara halus dan memeluk Nava dengan hangat.

Puk puk puk
"Putri mama kuat, semuanya pasti baik-baik saja" ujar perempuan itu menenangkan Nava.

10 menit kemudian
Nava yang kelelahan menangis akhirnya jatuh tertidur.

Pria yang berada di samping perempuan cantik tadi mengambil alih Nava dan membaringkanya di tempat tidur.

"Suami ku, putri kita bisa sembuh kan?" Ujar perempuan itu menatap sendu Nava dan duduk di pinggiran ranjang sembari membelai kepalanya.

"Ya, putri kita kuat. Dia pasti sembuh, pasti" ujar pria yang berdiri disamping perempuan itu sembari memeluk pundak sang istri.

The Secret Tactics of FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang