Eps.27

4.6K 645 13
                                    

Halo everybody selamat menikmati
(〜^∇^)〜
Jangan lupa vote and komen yaa
o(〃^▽^〃)o

Ela pun segera melepaskan pelukannya dan menormalkan ekspresinya "Aku hanya merasa kedinginan, tak lebih" 

"Baiklah~"

Hening beberapa saat dengan Alterio yang setia memandangi Ela.

"Ck, jangan menatap ku seperti itu"

"Seperti apa?"

"Ekhem, seperti orang yang melihat pujaan hatinya" gumangnya pelan.

Alterio yang masih bisa mendengar gumangannya pun menyeringai "Jika iya?"

"Ap-apa?"

"Jika iya memang kenapa?"

Wajah Ela seketika menjadi datar dan tanpa di duga uneg-uneg di hatinya keluar tanpa diminta "Jangan bercanda! Karna tindakan mu ini aku mengira diri ku menderita Erotomania! Sejak saat itu aku selalu merindukan mu! Membayangkanya wajah mu dan terus nyaman saat di samping mu! Apa kau gila malah bercanda di saat seperti ini?! Dasar brengsek!!!!" teriaknya dengan nafas memburu.

Alterio yang pada dasarnya telah terhubung dengan Ela semenjak di pemakaman neneknya itu, ia pun merasakan apa yang saat ini Ela rasakan. Rasa kecewa, marah, jijik, tersinggung, dan dari semua itu, rasa marahnya yang paling mendominasi.

Alterio pun menunduk  "Maaf......maaf.......maaf" ujarnya berkali-kali.

Sedangkan Ela, dia memalingkan diri dan berusaha mengendalikan emosinya agar tak lagi memaki Alterio. Setelah agak tenang dia pun mulai menatap Alterio yang menunduk sembari terus mengucapkan maaf berulang-ulang.

"He-hei" panggilnya ragu.

"Maafkan aku...." dengan suara serak seperti menahan tangis.

Degh
"Hei, kau menangis?" ia pun menangkup wajah Alterio dan mata kedusnya pun bertatapan.

Di sana terlihat wajah Alterio yang telah basah oleh air mata dan bola matanya yang berkaca-kaca "Maaf..." ujarnya lagi.

Entah apa yang Ela rasakan saat ini, tapi melihatnya menangis membuat hatinya ikut sedih, ia pun membawa Alterio ke dalam pelukannya, sedangkan dari Alterio masih terdengar gumangan meminta maaf berkali-kali. "Alterio" panggilnya halus.

"Jangan meminta maaf, yang ku butuhkan adalah penjelasan" sembari mengusap punggung Alterio yang terlihat bergetar.

Karna tidak mendapatkan respon, Ela pun meneruskan perkataannya.

"Bahkan di saat melihat mu menangis seperti ini membuat hati ku ikut bersedih. Seolah aku merasakan apa yang kau rasakan. Sebenarnya kenapa? Ada apa dengan ku? Kita bahkan belum pernah benar-benar dekat, tapi semenjak saat itu, aku selalu membutuhkan diri mu. Saat kau ada di samping ku, aku merasa lengkap. Apa memang aku sakit jiwa? Bukankah itu sangat mengerikan? Benar-benar mahluk menyedihkan..." dengan sendu.

Alterio pun menggeleng atas ucapan Ela, tapi ia lupa jika saat ini Ela tak bisa melihat wajahnya.

"Seharusnya aku yang meminta maaf kepada mu, karna telah mencaci maki dan menganiaya diri mu barusan"

The Secret Tactics of FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang