{DUA PULUH}

159 5 0
                                    

_Saat Malam Tiba_
Adzan Maghrib Berkumandang.

Arrasyid yang sudah bersiap untuk sholat dengan di dampingi Arrasya.

Hari ini untuk pertama kali nya ia mengimami istrinya.
Arrasya yang merasa bahagia karena memiliki seorang suami yang Alhamdulillah paham agama dan memiliki akhlak yang mulia, walaupun kadang nyebelin sih.

Arrasyaya yang sudah duduk manis, dengan mungkena milik nya.

"Udah?"Tanya Arrasyid dari belakang

Arrasya berbalik arah, melihat Arrasyid yang sedang Merapi kan kancing baju nya.
Arrasya menatap tajam Arrasyid ia di buat tidak bisa berkedip, dengan air wudhu yang masih membasahi wajah serta rambut nya membuat nya terlihat begitu sangat tampan.

Arrasyid segera membentang kan sajadah, bersiap menjadi imam untuk istri nya.
                                 _ _ _

_SETELAH SELESAI SHOLAT_

"Ya Allah terimakasih atas nikmat dan rezeki mu hari ini. Aku sangat bersyukur ya Allah.
Ya Allah jika memang Arrasya gadis yang engkau titipkan untuk ku. Maka jadikanlah kami sepasang suami istri yang berada selalu di jalan mu. Teguh kan Iman kami untuk selalu berada di atas agama mu. Aku serahkan segala cinta ku pada mu. Jaga Arrasya jika ia jauh dari ku. Dan berikan tempat yang lapang  untuk saudara ku yang sudah bersama mu. Batin Arrasyid, dengan di akhiri Aamiin di setiap doa yang ia pinta.

Arrasya menunduk kan kepala nya, lalu berdoa dan meminta.
"Ya Allah jaga Ayah ibu Arrasya, Dan jaga juga keluarga kecil bang Adam. Jangan ambil mereka sebelum aku bisa membahagiakan mereka. Maafin Arrasya Karena belum bisa jadi hamba mu yang taat.
Ya Allah jika memang Arrasyid yang engkau takdir kan untuk ku, jaga lah rumah tangga kami dan selalu beri kami kebahagiaan". Ucap Arrasya dengan di tutup kata Aamiin.

Arrasya segera mendekati Arrasyid dan mengambil tangan nya lalu mencium hangat punggung tangan suami nya. Dan tidak lupa dibalas Arrasyid dengan ciuman hangat di kening nya.
Arrasya hanya terdiam, dan tidak merespon sikap Arrasyid barusan, seperti ada getaran di hati nya Saat Arrasyid mencium hangat kening nya.

"Kening Lo kok berkerut Sya". Ucap Arrasyid dengan menggoda Arrasya

Arrasya yang mendengar ucapan Arrasyid ia langsung melipat sajadah milik nya lalu berkaca yang ada di meja rias nya.
"Mana gak ada, boong bangettt".
Ucap nya dengan menodong kan kepala nya ke arah kaca.

"Mudah nya istriku di rayu".Ucap Arrasyid dengan memeluk Arrasya dari belakang.

Deg.....
Seketika Arrasya tidak bisa berkata.
Lagi-lagi ia di buat tidak berkutik dengan tingkah Arrasyid.

"Iiihhhhh apaan sih. Gue kira manusia Kulkas kaya Lo gak bisa romantis gini". Ucap Arrasya.
"Kalo sama istri sendiri sih gak papa". Balas Arrasyid
"Emang mau ya kalo aku bersikap gini sama wanita lain".

Mendengar Ucapan Arrasyid Arrasya menatap tajam suami nya.

"Jangan galak-galak Sya".Ucap Arrasyid dengan suara lembut nya.
"Gini amat sih punya suami"Ucap Arrasya.

"Jadi sekarang aku Suami kamu nih". Balas Arrasyid dengan menggurau Arrasya.

Arrasya yang melirik kearah Arrasyid dengan senyuman.
"Ya kalo gue bilang tukang kebun, Emang mau". Ucap Arrasya dengan berjalan menuju ruang tamu.

Kini Arrasya sedang di ruang tamu dan menonton TV dengan flm kesukaan nya.

Arrasyid yang menyusul Arrasya. Lalu ia berbaring di atas pangkuan Arrasya.
"Sya tidur nya sekamar, gak papa kan". Ucap Arrasyid.
Arrasya yang ingin menolak nya namun tidak tega dengan wajah Arrasyid yang meminta. Rasanya ia belum siap jika harus tidur berdua.
"Iii_ iya". Jawab Arrasya dengan terbata-bata.
"Gak usah takut Sya, gak bakal saya apa-apa in kok". Ucap Arrasyid dengan tertawa.

Arrasya yang merasa gugup dengan ucapan Arrasyid. Dia tidak ingin terlihat takut oleh pria itu.

Kini kedua nya sudah berada di tempat tidur yang sama. Keduanya tertidur pulas dengan wajah yang sedikit lelah.
Tidak lupa Arrasyid memberikan ucapan selamat tidur untuk istri nya, lalu mengelus hangat rambut Arrasya.

MY IMAM IS COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang