{LIMA BELAS}

250 6 1
                                        

"Udah Sid yang terpenting sekarang keadaan Arrasya, Ayok kita segera kerumah sakit".
Ucap Aldi dengan memegang bahu Arrasyid.

Saat tiba di rumah sakit Arrasyid yang melihat Mesya dan Sisil ia segera berlari dan menghampiri mereka.

"Sil gimana keadaan Arrasya?".
Ucap Arrasyid dengan penuh rasa khawatir.
"Belum tau Sid, dia masih di tangani sama dokter di dalam".
Jawab Sisil yang masih menangis.

•••

"Ini semua salah saya Di, kenapa bukan saya saja yang mengenai batu itu, kenapa harus Arrasya."Ucap Arrasyid
"Sid Lo gak boleh salahin diri Lo, semua ini musibah gak ada yang tau".
Ucap Aldi dengan menenangkan Arrasyid

Tidak lama kemudian orang tua Arrasya yang di temani Kafi Abi dan Umi telah tiba di rumah sakit.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi Mes?"
Titah ibu Arrasya dengan penuh rasa khawatir.
"Ibu yang tenang ya, kita berdoa agar Arrasya baik-baik saja".
Ucap Umi Mala dengan mengelus bahu ibu Arrasya.

Beberapa menit kemudian seorang dokter telah keluar dari ruangan Arrasya.

"Maaf keluarga pasien".
Ucap dokter
"Saya Ayah nya dok".
Jawan Yusuf
"Bagaimana keadaan anak saya dok?".

"Bapak ibu dan semua nya harap tenang ya, keadaan anak bapak baik-baik saja luka di kepala nya tidak terlalu parah, besok sudah bisa pulang kok".
Ucapan dokter itu membuat semua merasa tenang dan lega.

"Baiklah bapak ibu kalau begitu kami kembali kesekolah dulu".
Ucap ketua yayasan

"Ayo anak-anak, dan kamu Arrasyid langsung ikut bapak ya, untuk memberikan penjelasan".

"Baik pak".
Jawab Arrasyid
Tidak lupa ia berpamitan kepada seluruh keluarga.

"Bang jagain Arrasya ya".
Ucap Arrasyid tanpa menyadari nya.

Kafi yang mendengar ucapan dan melihat kekhawatiran di wajah Arrasyid membuat diri nya heran.

Tapi dia tidak begitu memperdulikan nya, bagi nya itu hanya perasaan nya saja .

Di saat Umi dan Ibu Arrasya berada di ruangan Arrasya, mereka bertanya bagaimana kejadian sebenarnya.
Arrasya menceritakan semua kejadian dan dia terluka karena berniat menyelamatkan Arrasyid.
Kafi yang tidak sengaja mendengar pembicaraan itu segera pergi ke taman yang berada di sebrang jalan rumah sakit.

Kafi merasa ada sesuatu yang telah terjadi antara Arrasya dan adiknya, dia hanya melamun dan berdiam diri di sebuah kursi yang ada di tempat itu, dia berusaha membuang jauh-jauh pikiran nya.

Saat pulang sekolah Arrasyid segera pergi kerumah sakit.

"Loh itukan bang Kafi
kenapa disitu".Ucap Arrasyid
Dia langsung berlari dan menemui Kafi

"Bang ngapain disini sendirian
Arrasya baik-baik aja kan?".
Ucap Arrasyid
"Eh kamu Sid, ini lagi duduk-duduk aja.
Arrasya dia baik-baik aja Umi sama ibunya lagi nemenin dia".
Ucap Kafi

Ucapan Arrasyid dengan kekhawatiran nya membuat Kafi semakin yakin bahwa ada sesuatu yang telah terjadi pada adiknya, karena dia tidak pernah melihat adiknya khawatir seperti itu pada seorang wanita.

"Bang ayo masuk".
Ucap Arrasyid

Saat Arrasyid berdiri dan pergi, sebuah buku telah terjatuh dari tas milik nya tepat di bawah kaki Kafi.
Arrasyid berjalan pergi tanpa menyadari nya.

"Loh buku apaan nih ,Perasaan adik gue gak pernah punya beginian".
Titah Kafi

"Siiddd, Yah udah jauh lagi cepet amat jalan nya heran gue".
Titah Kafi.

"Hah DIARY isi nya apaan nih"
Ucap Kafi sambil membuka buku itu.
Kafi yang membaca buku itu sambil berjalan menuju rumah sakit yang ada di sebrang jalan.
      
                    (ISI DIARY)

"Hari ini Aku Mencintai Salah Satu Hamba Mu Yang Menurut Ku Sangat Luar Biasa.
Aku Tau Ini Bukan Dosa
Namu Jika Aku Berlebih-lebihan Terhadap Nya Melebihi Rasa Cinta Ku Pada Sang Pencipta Maka Itu Akan Menjadi Dosa.
Jika Wanita Itu Milik Ku
Aku Yakin, Kami Akan Bersatu
Dalam Sebuah Janji Pernikahan.
Ku Pasrahkan Semua Pada Mu.
Sang Pencipta".
"Terima Kasih Allah
Semoga Aku Bisa Menjaga Cinta Ini".
~~
Selepas lulus sekolah
saya akan melamar nya, jika dia belum mempunyai siapa pun dalam hidup nya.
"UNTUK MU
ARRASYA ZIRA
KELAS IPA
DARI KU
MUHAMMAD ARRASYID".

Setelah membaca isi Buku milik adik nya Kafi baru mengetahui bahwa ternyata Arrasyid mencintai Arrasya.

"Jadi wanita yang di bicarakan Rasyid Waktu itu Arrasya, jadi bener dia mencintai Arrasya.
Kenapa dia gak pernah kasi tau dan hanya diam selama ini.
Jadi tanpa sengaja aku menyakiti perasaan adik ku sendiri. Kenapa aku baru tau sekarang".
Ucap Kafi dengan perasaan tidak tentu arah.

"Bagaimana mungkin aku akan menikahi wanita yang selama ini adik ku cintai".

Kafi tidak sadar bahwa dia sedang berjalan tepat di tengah-tengah jalan yang mana saat itu ada sebuah Mobil berukuran besar dengan kecepatan tinggi menuju ke arah nya. Mobil itu sudah berusaha membunyikan klakson nya , Bahkan orang-orang di sekitar nya sudah berteriak untuk meminta nya segera minggir dari sana,namun Kafi tidak mendengarnya.

Arrasyid yang telah menyadari bahwa saat itu Kafi tidak berada di belakang nya segera mencari nya.

"Loh bang Kafi mana".

Arrasyid mendengar teriakan orang-orang di sekitar jalan yang ternyata meneriaki Abang nya.

"Bang Kafi minggir bang"
Ucap Arrasyid dengan berlari kencang.

"Bbbuuuuggggg....."

Mobil itu telah menabrak Kafi dan membuat nya terpelanting, Sehingga kepala bagian belakang nya mengenai tembok sisi jalan.
Dan membuat hidung nya mengeluarkan darah.

Arrasyid yang berlari menuju Kafi. Ia berusaha membaringkan Kafi di pangkuan kaki nya.

"Bang Lo harus kuat , Lo pasti baik-baik aja".
Ucap Arrasyid dengan meminta bantuan

"Ssiiddd iniii buku kamu, Maafin Abang ya".Titah Kafi dengan terbata-bata

"Gak bang Lo gak salah, jangan pikirin isi buku ini. ini sudah berlalu yang terpenting sekarang keadaan lu bang".
Ucap Arrasyid.

MY IMAM IS COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang