Gini ya rasanya jadi istri seorang manusia kulkas,tapi sifatnya nyebelin><
Buruan mampir.Mana tau sukak hehe.
{Follow dulu ya sebelum baca}!^_^
Dan jangan lupa kasi vote
Dilema yang sempat di rasakan Arrasya membuat pikiran nya benar-benar kacau...
Arrasyid lalui tanpa kehadiran Arrasya. Hari-hari ia lalui dengan merindukan Arrasya.
Hari ini tepat Lima tahun usia putri kesayangan nya. Amaira yang selalu menanyakan di mana bunda nya, kenapa bunda nya tidak pernah menemani tidur nya. Kenapa hanya ada ayah tetapi tidak ada bunda di dalam hidup nya.
Arrasyid bingung harus menjawab apa pada pertanyaan-pertanyaan Putri nya.
Hari ini ia berencana ingin membawa Amaira ke suatu tempat yang tidak pernah Amaira kunjungi.
Saat Sore Tiba "Aya, udah siap kan". Ucap Arrasyid dengan menggandeng tangan Amaira.
"Aya" adalah panggilan Arrasyid untuk putri nya.
"Iya Ayah tita mu temana ayah". Jawab Amaira dengan memandang senyum ke arah Arrasyid. "Ayah mau ajak temui bunda". Jawab Arrasyid dengan mencium hangat kening putri nya "Yeye temu unda". Jawab Amaira dengan rasa bahagia
Beberapa Menit kemudian mereka tiba di TPU tempat pemakaman Arrasya.
Arrasyid menggendong Amaira. "Ayah ini tumah unda, tapi tenapa beda Tama tumah kita ayah". Ucap nya
Arrasyid hanya membalas senyuman pertanyaan putri nya.
"Sayang ini rumah baru bunda, sekarang bunda udah bahagia di sana". Ucap Arrasyid
Amaira yang belum mengerti perkataan Ayah nya hanya memegang batu nisan yang bertuliskan nama Arrasya.
"Assalamualaikum Istri ku, ini anak kita. sekarang dia udah tumbuh besar cantik seperti mu sayang". Ucap Arrasyid dengan mencium hangat batu nisan Arrasya
Ia menabur bunga pada makam Arrasya.
"Halo Bunda ini Amaiya, bunda tepat temui Amaiya ya". Ucap Amaira
Arrasyid menetes kan air mata mendengar ucapan Putri nya. Ia tidak tau harus menjelaskan seperti apa.
"Ayo sayang kita pulang". Ucap Arrasyid dengan menggandeng tangan Amaira
Arrasyid dan Amaira yang melangkah kan kaki nya mulai meninggalkan makam Arrasya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.