Buruk, sangat buruk. Pertengkaran dalam suatu hubungan mungkin adalah hal yang wajar bagi semua pasangan di dunia. Apakah ada pasangan yang tidak pernah bertengkar?Tapi, apakah pertengkaran akan terjadi setiap saat? Bukan setiap hari. Tapi maksud ku, apakah tidak bisa kita membicarakan suatu masalah dengan kepala dingin sehingga tidak ada bentakan yang terdengar atau terlontarkan?
"HENTIKAN KIM!!" bentak seorang gadis ke seorang gadis lain yang berada di hadapannya. Gadis yang di bentak pun hanya diam dengan wajah yang memerah, menahan amarah. Karena kulitnya yang putih, wajah memerahnya dapat terlihat begitu jelas.
"Aku... aku tidak bisa melanjutkan ini " lanjut gadis yang membentak tadi. Reflek gadis di depannya itu membuka matanya lebar, dia tidak percaya dengan ucapan gadis di depannya itu.
"Apa maksud mu Sana? Apa maksud mu? Apa yang tidak bisa kau lanjutkan?"
"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi Kim Dahyun. A-aku... aku..."
"Aku apa Sana?! " bentak Dahyun dengan mata yang mulai berair. Dia sedih, sangat sedih karena Sana meminta untuk menghentikan hubungan yang mereka jalin kurang lebih selama 5 tahun.
Tidak mudah untuk melupakan atau menghilangkan memori 5 tahun itu. Jika saja menghapus memori itu semudah menghapus foto foto di hp, tidak ada namanya kesedihan karena patah hati.
"A-aku tidak mencintai mu lagi Kim. Aku sudah mencintai yang lain"
"Mencintai yang lain?! Siapa pria atau wanita itu?! Katakan siapa?!"
"Aku mecintai... aku mencintai pria lain. P-pria itu bernama Mark, Mark Tuan" cicit Sana sambil menundukan kepalanya, menghindari tatapan Dahyun.
"Apa?!" pekik Dahyun tidak percaya. Air mata lolos begitu saja, membanjiri pipi putih itu.
"Aku tidak percaya ini. Kau berbohongkan. Katakan pada ku bahwa kau berbohong soal mencintai Mark" Dahyun memegang kedua lengan Sana dengan kedua tangannya sambil menatap Sana.
Sana hanya menunduk, dia tidak mampu lagi menatap mata Dahyun. Mata yang memancarkan kesedihan yang amat dalam.
"Aku tidak berbohong Dahyun. Bahkan aku sudah menjalin hubungan rahasia dengan Mark selama setahun"
"KAU MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PRIA LAIN DI SAAT KAU MASIH BERSAMA KU?!" Dahyun melepas genggamannya dan berjalan ke arah tembok.
Bugh... bugh... bugh...
Dahyun membentur-benturkan kepalanya ke dinding. Dia tidak habis pikir akan Sana. Benar-benar tidak habis pikir. Bahkan dia tidak pernah berpikir bahwa hubungan mereka akan kandas dengan cara begini.
"Keluar?!" bentak Dahyun sambil menunjuk pintu unit apartementnya. Tidak, dia tidak ingin menunjukan betapa hancurnya dirinya di hadapan Sana. Sudah cukup dengan semua persetanan ini.
Merasa tidak ada pergerakan apapun dari Sana, Dahyun lagi lagi membentak Sana agar keluar.
"KELUAR MINATOZAKI SANA?! KELUAR SEBELUM AKU BERBUAT LEBIH?!"
Sana pun keluar dari unit apartement Dahyun. Tapi sebelum dia keluar, Sana mengucapkan beberapa kalimat."Maafkan aku jika aku menyakiti mu, tapi... berbahagialah dengan yang lain. Aku tidak baik untuk mu. Maaf karena menjalin hubungan dengan yang lain di saat aku masih bersama dengan mu. Terima kasih atas semua kenangan yang kita lakukan. Mari berbahagialah dengan pasangan kita di masa depan. Selamat tinggal... Kim Dahyun" Sana berjalan keluar meninggalkan unit apartement Dahyun, meninggalkan Dahyun yang masih terus saja membohongi diri.
"Tidak, tidak akan bisa Sana. Aku tidak akan bisa berbahagia dengan yang lain dan tidak akan pernah"
"Bagaimana bisa aku berbahagia dengan yang lain di saat kau masih memenangkan hati ku?"