26) Beautiful Sin

95 7 0
                                    


"Nayeon-a, berhenti minum. Kau sudah mabuk berat" suruh teman Nayeon sambil menahan tangan Nayeon yang hendak kembali menenguk minuman beralkohol itu.

"Aniya~ aku belum mabuk~" jawab Nayeon dengan nada melantur. Temannya hanya menghela nafas pelan dan menyerah untuk merebut gelas itu dari Nayeon. Tiba-tiba Nayeon melepas genggamannya dari gelas itu dan tertunduk. Tangisan mulai terdengar.

"Yak! Kenapa kau malah menangis sekarang? Aish ada-ada saja kau"

"Aku merindukannya. Apa dia masih marah pada ku?"

"Itu juga karena kesalahan mu. Siapa yang menyuruh mu untuk berselingkuh eoh?"

"Aku tidak berselingkuh!! Dia hanya salah paham, Mina" Mina hanya menghela nafas meladeni temannya yang mabuk ini. "Aku sudah berulang kali meminta maaf, tapi dia selalu saja mengusirku. Terakhir kali saat aku meminta maaf kepadanya di kantornya, dia nyaris melaporkan ku ke kantor polisi"

Mina menggelengkan kepalanya pelan. Ia miris melihat temannya. "Yang bisa kau lakukan hanyalah berharap dia akan datang dan mengetuk pintu apartement mu. Semoga saja bukan tukang paket"

"Ish meminta saran mu sama saja tidak berguna" racau Nayeon laku beranjak dari duduknya. "Aku pulang dulu"

"Kau bisa menyetir sendiri?"

"Iya. Jangan khawatirkan aku" jawab Nayeon sambil berlalu keluar bar.
.

Sesampainya di apartement, Nayeon berjalan sempoyongan. Karena tak kuat jalan lagi, akhirnya Nayeon berbaring di atas sofa. Dengan setengah sadar ia meraih ponselnya dan menelpon seseorang.

"Aku masih mencintai mu Jeongyeon-a" racau Nayeon sambil menempelkan ponselnya ke telinga.

📞"Sudah ku bilang untuk ti-"

"Aku merindukan mu, Jeongyeon-a"
Nayeon menyela ucapan Jeongyeon.

"Aku masih mencintai mu, sangat mencintai mu... hik..."
ucap Nayeon sambil cekugan.

📞"Kamu mabuk? Kamu tidak bisa minum alkohol"

"Aniya~ aku kini bisa minum karena mu. Aku minum alkohol dan mabuk seperti ini karena kamu, Nona Yoo Jeongyeon"

📞"Kita sudah putus. Aku tidak akan kembali dengan orang yang sudah menyelingkuhi ku"

"Aku tidak selingkuh! Kamu hanya salah paham. Aku dan Jinyoung hanya sebata klien bisnis. Jika tidak percaya tanya Mina"

📞"....."

"Besok lusa adalah hari natal. Aku ingin merayakannya bersama mu. Seperti yang bisa kita lakukan dulu"
ucap Nayeon dengan nada lirih. Perlahan mata Nayeon terpejam.

"Hanya kamu yang menarik di mata ku. I love you, Jeongyeon-a"
ucap Nayeon sebelum akhirnya benar-benar tertidur.

Dengkuran halus terdengar dari Nayeon.

📞"Nayeon-a... mianhae. Aku juga merindukan mu. Aku... aku hanya gengsi mengatakannya. I will come to your home tomorrow. Tunggu aku"

Jeongyeon memutus sambungan telepon keduanya.
.

*Jeongyeon side*

Setelah memutus sambungan telepon dari Nayeon, ia bergerak duduk dari tidurnya. Helaan nafas terdengar dari Jeongyeon.

"Bagaimana jika aku tidak bisa datang ke rumah mu? Aku tidak punya keberanian untuk mengatakan ini semua" gumam Jeongyeon sambil menoleh ke samping kirinya.

"Maaf aku tidak bisa mencintai mu. Aku hanya mencintai Nayeon" ucap Jeongyeon ke pria tidur di sampingnya. Ia beranjak keluar kamar dan berjalan menuju kamar lainnya. Ia membuka pintu kamar itu dan masuk ke dalamnya.

ONESHOOT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang