22) Robot

131 11 3
                                    

"Im Nayeon, kau lembur lagi malam ini. Gwaenchana?" tanya atasan Nayeon. Nayeon mendongakkan kepalanya lalu tersenyum lebar.

"Gwaenchana. Asal boss senang" balas Nayeon. Sang boss berlalu pergi meninggalkan Nayeon. "Gwaenchana gwaenchana, sekali-kali shibal sekkiya gitu kek" gerutu Nayeon. Ia mengacak-acak rambutnya.

Sudah selama 5 hari ini ia lembur terus. Sedangkan si boss dengan enaknya menumpuk dokumen di atas mejanya. Mau tak mau Nayeon tetap mengerjakan, demi gaji. Memang nasib sebagai gadis yang mencari pekerjaan di luar kota. Ia sudah tinggal berjauhan dari kedua orangtuanya sejak kuliah. Selama 4 tahun ia bertahan di perusahaan ini. Entah apa yang membuatnya bertahan. Mencintai pekerjaan? Itu hanyalah omong kosong. Jika kita mencintai pekerjaan, maka pekerjaan itu akan membalasnya dan selalu ingin berdekatan dengan kita.

Beda halnya dengan Nayeon. Padahal ia menyukai teman kantornya tapi yang dekat dengannya malah dokumen-dokumen dari si boss. Apa ini yang dinamakan cinta segitiga?

Nayeon pulang cukup larut. Ia berjalan malas menuju unit apartementnya. Namun sebuah kotak besar di depan pintu unitnya membuat Nayeon kepo. "Kotak apa ini? Perasaan aku tidak membeli barang online lagi" gumam Nayeon. Ia pun memasukkan kotak itu dengan susah payah.

Setelah ia berhasil membawa kotak segede gaban itu ke ruang tamunya, ia pun membukanya. Ia langsung menutup mulutnya saat melihat sebuah robot yang persis seperti manusia. Ia menemukan buku petunjuk. "Untuk menaktifkan Android J96, pemilik harus menekan tombol on/off di punggung Android" baca Nayeon. Ia mengeluarkan perlahan Android itu keluar dari dalam kardus. "A~ tombol ini" Nayeon menekan tombol on. Tubuhnya terjungkal ke belakang saat tiba-tiba robot humanoid itu berdiri.

"Salam kenal. Saya Android J96 dengan nama pengenal Yoo Jeongyeon" ucap Android bernama Yoo Jeongyeon itu. "Saya hadir disini untuk menemani anda menjalani aktivitas serta membantu anda. Saya bekerja menggunakan naluri dan kepekaan"

Nayeon tercengang melihat apa yang terjadi dihadapannya. Bagaimana bisa ia baru tahu kalau ada robot humanoid seperti ini? Apa ia baru saja keluar dari goa?

"Melihat dari reaksi anda, detak jantung anda berpacu di atas angka 100. Apa anda mempunyai riwayat jantung?"

Nayeon berdiri dari jatuhnya. "Aniyo, hanya sedikit terkejut" tiba-tiba Jeongyeon mengangkat Nayeon untuk masuk ke dalam kamar. "Yak!! Apa yang kau lakukan?!" pekik Nayeon.

"Kantung mata anda menghitam. Anda kurang tidur. Anda harus istirahat" Jeongyeon membaringkan Nayeon di atas kasur, melepas heels Nayeon dan menyelimuti tubuh gadis itu. "Saya akan memutar alunan musik santai" ucap Jeongyeon. Lalu terdengarlah alunan musik yang membuat mata Nayeon mulai tertutup perlahan.

Dengan cepat Nayeon pergi ke dunia mimpi. "Anda adalah tanggung jawab saya, Nona Im" ucap Jeongyeon lalu mematikan alunan musik.
.

Nayeon terbangun dengan santai. Baru kali ini ia merasakan tidur senyenyak ini. Ia menatap kamarnya, ada sesuatu yang aneh. "Kenapa kamar ku rapi seperti ini?" gumamnya lalu berjalan keluar kamar. Lihatlah, semua sudut apartemen Nayeon sangat rapi.

"Selamat pagi Nona Nayeon. Ada yang anda butuhkan?" Nayeon hampir saja kejedot dinding jika saja telapak tangan Jeongyeon menghalangi dahinya. Nayeon terkejut karena kehadiran tiba-tiba dari Jeongyeon.

"A-apa yang kau lakukan disini?"

"Saya adalah Android anda. Anda adalah pemilik saya. Saya akan menuruti semua perintah anda, Nona Im Nayeon"

"Bagaimana kau tahu nama ku?"

"Saya tahu semua tentang anda. Apa anda membutuhkan sesuatu?"

"Aku hanya butuh air" Jeongyeon segera mengambilkan segelas air dan memberikannya kepada Nayeon.

ONESHOOT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang