Haloo, setelah sekian lama hiatus akhirnya aku publish cerita lagi (walaupun ini cerita lama yang sempat aku unpub, tapi gapapa WKWKWK) Ada beberapa hal yang bikin aku harus hiatus & hiatusnya cukup lama menurut aku. But, happy that i can back to this fantasy world againnn🥳🥳🥳🥳
Btw kalau kalian nanya kenapa aku gak bikin cerita yg castnya member Skz lagi? So, let's talk about this. Akhir-akhir ini aku oleng ke enhypen members guys, jadi seperti itu. But, ada kok rencana buat bikin cast pake member skz. Jadi mohon bersabar bestie tercintaku🙏🏻
Diharapkan untuk tidak menebak agar tidak kecewa. Sekian dan terimakasih.
•••
BUGHH
Sebuah benturan cukup keras menghantam lantai. Tubuh tinggi nan besar yang baru jatuh ke lantai itu membuat seorang perempuan yang ada disampingnya bergetar shock. Tatapan matanya mendadak kosong namun terasa panas ketika melihat sosok sang Kakak terjatuh lemah ke lantai dengan lumuran darah ditubuhnya.
Lee Jean, matanya membulat shock. Matanya berkaca-kaca memancarkan sorot takut, sendu dan panik. Tubuhnya bergetar beserta bibirnya yang ia coba katup rapat-rapat menggunakan tangannya yang bergetar hebat.
Matanya memandangi sang Kakak, Lee Heeseung yang sudah tersungkur dengan mata sayu yang menatapnya.
"Jean..." kata Heeseung. Suaranya begitu kecil, nyaris tak terdengar. Matanya begitu sayu dan sendu melihat adiknya yang bergetar ketakutan.
Jean menutup mulutnya rapat-rapat, berusaha untuk tidak berteriak atau menangis, namun secara spontan tangannya jatuh begitu lemah ketika melihat Kakak satu-satunya itu menutup matanya rapat-rapat dengan tenang.
"K-Kak..." Suara gadis itu bergetar. Nafasnya tercekat ketika melihat Heeseung yang tidak menunjukkan pergerakan. "KAKAK—"
Mendadak teriakannya tertahan. Sebuah tangan besar membekap mulutnya. Tangan besar yang berlumuran darah itu menutup mulutnya yang hendak berteriak.
Sontak badannya makin bergetar. Matanya makin membulat. Sorot matanya menunjukan ketakutan yang hebat pada laki-laki yang ada dihadapannya ini. Laki-laki yang menusuk Heeseung dengan pisau dan cutter beberapa detik yang lalu.
Jean menatap laki-laki sebayanya itu takut. Tubuhnya benar-benar bergetar.
"Ssst..." Laki-laki yang ia kenal, laki-laki yang memberi isyarat kepadanya untuk diam itu membuat Jean takut. Sangat takut.
Jean, tubuhnya makin bergetar dan dadanya sangat sesak ketika laki-laki itu perlahan melepaskan tangannya, namun satu tangannya menodongkan ujung pisau ke arah matanya.
Matanya membulat spontan menatap fokus ujung benda tajam nan mengkilap itu.
"Ssst..." ujarnya lagi dengan langkah yang berjalan mundur. Laki-laki tersebut meletakkan jari telunjuk ke bibirnya, mengisyaratkan Jean untuk terus diam.
Jean, gadis itu hanya terpaku kepada laki-laki yang telah membunuh Kakaknya. Gadis itu terus menatap pemuda yang berjalan mundur sembari menodongkannya sebuah pisau.
Laki-laki itu terus berjalan mundur masih dengan isyarat yang sama. Sesekali ia melirik kearah Heeseung yang terbaring tak sadarkan diri. Darah yang menggenang disekitar jasad Heeseung itu membuat laki-laki itu tersenyum manis.
"See you, dear. You know i love you, right?"
LEE HEESEUNG
Jadi setelah sekian lama hiatus, aku balik dengan cerita lama yg pernah aku unpub. ini udah direvisi ygy. Maaf kalo misalnya ada kesalahan dalam cerita ini & harap jangan diplagiatin lagi🙏🏻 ada dua cerita yg aku publish itu ada yg plagiatin ( Bully You| Hwang Hyunjin & Dangerous Bully| Lee Jeno). Jadi tolong jangan diplagiatin lagi, ya🙏🏻 Dan dua cerita aku juga kena report yg pada akhirnya ketendang dari peringkat wattpad alias hilang dari peringkat.Tolong bijak dalam membaca. Jangan dibawa sampe real life. Sekian dan terimakasih🙏🏻💓
SO WELCOME SAHABAT, SEMOGA KALIAN SUKA YA
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Hate | Enhypen
FanfictionSejak malam itu, Jean tidak bisa berbicara. Ia tidak dapat mengeluarkan suaranya barang sedikitpun saat melihat sang Kakak tertusuk tepat dihadapannya. Dan yang membuatnya takut adalah orang yang menusuk Heeseung terus menerornya. "𝐒𝐬𝐬𝐭, 𝐮𝐝𝐚�...