"Eh! Eh! Lo tau gak Kak Heeseung itu? Yang kelas XII Music I itu lohh!"
Suara heboh yang tak lain berasal dari laki-laki ceria bernama Lee Haechan itu mengundang perhatian satu kelas. Haechan berlari masuk dengan teriakan yang begitu heboh. Sudah menjadi ciri khasnya.
Suaranya yang heboh itu membuat lima orang yang berniat meninggalkan kelas itu berbalik kearah Haechan yang kini sedang bercerita heboh kepada teman kelasnya.
"Lo tau kan! Kakaknya Jean itu lohh! Katanya masuk rumah sakit karena perutnya ditusuk pisau!"
Perkataan Haechan barusan mengundang dua reaksi, yaitu terkejut bahwa Kakak kelasnya itu masuk rumah sakit. Reaksi kedua seperti mengatakan kepada Haechan untuk tidak bercanda, karena Haechan dikenal sebagai orang yang sering bercanda.
"Astaga! Suer! Gue denger sendiri tadi di ruang guru! Tuh buktinya Jean gak masuk!"
Dan detik kemudian teman kelasnya yang lain menatap bangku kosong yang merupakan tempat duduk milik Jean. Benar saja, bangku itu kosong.
"Lo tau gak kenapa Jean gak masuk? Katanya Jean masuk list tersangka yang udah nusuk Kak Heeseung!"
Dan tak butuh waktu sedetik untuk membuat mereka semua menganga tak percaya.
Enam orang yang sedaritadi mendengar berita itu dari bangku yang lumayan jauh itu seketika memandang satu sama lain dengan tatapan tak terbaca.
Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, Jungwon dan Ni-ki yang dipanggil ke kantor kepolisian tadi malam itu hanya diam. Mereka berenam dipanggil ke kantor polisi karena mereka merupakan teman dekat Jean.
"Jean masih dijadiin tersangka?" tanya Sunghoon dengan raut wajah datar. Laki-laki seputih susu, namun pucat.
Semalam mereka semua dipanggil ke kantor polisi untuk dimintai penjelasan mengenai hubungan Jean dan Heeseung. Polisi bertanya apakah Jean dan Heeseung sempat bertengkar atau mempunyai masalah dan mereka semua serempak menjawab bahwa hubungan Kakak-beradik itu sangat baik. Keduanya tidak pernah bertengkar.
"Dia masih shock kayaknya. Liat aja kemarin pas di kantor polisi, Jean cuman diem doang pas ditanya," ujar Jungwon. Laki-laki berwajah seperti bayi, namun mempunyai proporsi bahu yang lebar.
Semuanya terdiam menyetujui ucapan Jungwon barusan. Jean hanya diam dari kemarin, tidak mau membuka suara sedikitpun dan hanya menatap kosong ubin lantai. Gadis itu pasti shock.
"Tapi dengan dia diem doang jadi bikin polisi tambah curiga," ujar Jake sedikit khawatir.
"Tapi polisi pasti bakal nyari tau siapa pelakunya sih. Gila Kak Heeseung sampe koma gitu!" Sunoo, laki-laki yang mempunyai wajah sangat imut itu berbicara dengan heboh. "Polisi bilang kemungkinan ada pencuri, kan?"
Semuanya mengangguk. Polisi memang mengatakan bahwa kemungkinan ada pencuri yang ingin merampok isi rumah Jean, namun sudah ketahuan lebih dulu oleh Heeseung. Dan Jean yang menemukan Heeseung terkapar lemah.
"Tapi lo semua gak curiga sama Jean? Kemarin di mulutnya ada darah gitu," kata Jay sedikit curiga karena kemarin saat bertemu Jean di kantor polisi, sekitar mulut gadis itu diisi oleh darah Heeseung yang sudah mengering.
Bentuk bekas darah itu seperti bekapan tangan.
"Iya ya, bisa aja emang dia yang bunuh tanpa sadar, terus pas sadar dia gak sengaja nutup mulutnya pake tangannya karena shock," tambah Ni-ki sedikit menyetujui ucapan Jay. Karena keadaan Jean saat di kantor polisi tadi malam sangatlah aneh.
Seketika Sunghoon menatap Ni-ki dan Jay tajam. Begitupun juga dengan Sunoo dan Jungwon.
"Apa?" tanya Jay dan Ni-ki secara bersamaan tanpa ada rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Hate | Enhypen
FanfictionSejak malam itu, Jean tidak bisa berbicara. Ia tidak dapat mengeluarkan suaranya barang sedikitpun saat melihat sang Kakak tertusuk tepat dihadapannya. Dan yang membuatnya takut adalah orang yang menusuk Heeseung terus menerornya. "𝐒𝐬𝐬𝐭, 𝐮𝐝𝐚�...