"Sekarang lo percaya kalo pembunuhnya bener-bener ada di antara kita? PERCAYA KAN! HAH!" teriak Jungwon marah, menggertak ketiga temannya itu.
Sekarang hanya tersisa mereka berempat. Dua orang teman mereka telah tersingkirkan.
Sekarang, mereka berada di kelas. Keadaan kelas yang sepi karena jam istirahat membuat mereka berempat bebas melakukan dan membicarakan apa saja.
Jungwon menarik kencang rambutnya dan menggeram sembari menendang pelan kursi.
"Udah udah, jangan kayak gini," ujar Jay sambil memegang bahu Jungwon agar pemuda itu lebih tenang.
Sontak Jungwon langsung menepis tangan Jay dari bahunya, menata Jay marah kemudian beralih menatap Jake dan Ni-ki yang menatapnya dengan tatapan sendu.
"Apa! Hah! Mau bilang lagi pelakunya gak ada! Udah pasti ada di antara kita!" Jungwon menatap Jay marah. "Sunoo tiba-tiba mati? Padahal kemarin Mamanya bilang kalo kondisi Sunoo udah baikan—"
"Won, udah. Lo jangan ngelampiasin marah lo dengan nuduh kita kayak gitu," ujar Jake menyela ucapan Jungwon.
Sontak Jungwon menatap Jake dengan mata membulat. Ia tak percaya dengan apa yang baru Jake katakan.
"Lo bisa-bisanya bilang gitu? Ngaku lo sekarang! Di antara lo bertiga siapa! Siapa yang udah nusuk Kak Heeseung! Siapa yang udah bunuh Sunghoon sama Sunoo! Cepet ngaku!"
Jungwon terus menggertak dan berteriak seperti orang gila. Mereka bertiga hanya terdiam sembari menatap satu sama lain. Ketiganya tampak kebingungan.
"Sunoo cuman demam! Tapi dia mati karena kehabisan nafas! Otak lo semua dipake!"
Ya, Sunoo dinyatakan meninggal karena kehabisan nafas, bukan karena demam.
"Kalo pelakunya gue dapet! Bakalan gue bunuh lo!" Jungwon menatap ketiganya sebelum akhirnya meninggalkan Jay, Jake dan Ni-ki dengan perasaan frustasi.
Mereka bertiga memandangi punggung Jungwon yang berjalan cepat menuju keluar kelas. Jungwon marah. Pemuda itu tampak sangat frustasi.
"Pelakunya ada di antara kita bertiga?" tanya Jay sembari menunjuk dirinya kemudian menatap Jake dan Ni-ki.
"Gak ada. Jungwon cuman marah sama dirinya jadi gitu," ujar Jake tenang.
Jay hanya menangguk paham.
"Tapi kayaknya beneran deh," kata Ni-ki dengan wajah cengo. Tatapan matanya kosong.
Sontak Jake mengerutkan keningnya. "Lo percaya? Kita sahabat, gak mungkin kayak gitu."
"Tapi Sunoo. Sunoo mati setelah kita berempat tau kalo Sunoo tau siapa yang bunuh Sunghoon. Pasti Sunoo juga tau siapa yang nusuk Kak Heeseung. Jadi kalian masih mau bilang kalo gak ada pelakunya disini? Di antara lo berdua. Lo, Jake sama Jay."
Sontak keduanya menunjuk dirinya masing-masing dan saling bertatapan satu sama lain. Jay dan Jake ingin protes, namun ucapan Ni-ki selanjutnya membuat mereka tak jadi berbicara.
"Gue gaakan percaya siapapun."
Huhu jangan bosen yaa🥹🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Hate | Enhypen
FanfictionSejak malam itu, Jean tidak bisa berbicara. Ia tidak dapat mengeluarkan suaranya barang sedikitpun saat melihat sang Kakak tertusuk tepat dihadapannya. Dan yang membuatnya takut adalah orang yang menusuk Heeseung terus menerornya. "𝐒𝐬𝐬𝐭, 𝐮𝐝𝐚�...