열셋

649 70 3
                                    

Pria tua bertubuh tambun itu membenarkan posisi kacamatanya. Ia memberi kode kepada bawahannya untuk mengeluarkan sejumlah uang dari kopernya.

"Jika aku menghadapi masalah, aku akan meminta bantuan dari kalian berdua." ucapnya memberikan dua kopernya kepada dua CEO agensi hiburan. "Mohon bantuannya."

Kedua CEO itu tersenyum lebar saat melihat banyak uang di hadapan mereka.

"Kami akan berusaha membantumu." ucap salah satunya.

"Bukankah memang tugas kami untuk membersihkan nama para menteri di negara ini? Kami akan membantumu."

🥀

"Bangtan Sonyeondan telah kembali ke Korea untuk mengadakan konser offline mereka bertajuk Permission to Dance on Stage." begitulah yang dikatakan oleh para reporter berita.

Jisoo yang tengah menggenggam remote televisi itu membesarkan volume suaranya. "Woah, mereka semua terlihat tampan."

"Syukurlah mereka tiba dengan selamat." ucap Lisa ikut bergabung dengan Jisoo.

Jennie yang kebetulan lewat berhenti untuk melihat kekasihnya di televisi. "Kekasihku tetap tampan."

Lisa menatap jijik ke arah Jennie. "Aigoo, tetap saja kekasihku lah yang paling tampan."

Jisoo seketika melirik Lisa sinis. "Apa kau bercanda? Leluconmu sangatlah tidak lucu. Tentu saja Kim Seokjin yang paling tampan.

Jennie bersedekap. "Min Yoongi adalah salah satu idol rapper tercepat di Korea."

"Woah, jadi kau ingin memulai perang?" Lisa mengibaskan rambutnya. "Kim Taehyung adalah solois Korea pertama yang paling banyak menduduki chart nomor 1 di iTunes seluruh dunia."

Jisoo berdeham. "Lagu solo milik Kim Seokjin yaitu Awake menjadi satu-satunya lagu solo BTS yang menempati peringkat 1 di Billboard's Trending 140 hanya dalam waktu satu jam setelah dirilis."

"Mwo?" kini Jennie berkacak pinggang. "Ya, apa kekasih kalian pernah menjadi produser dari berbagai artis?"

"Ya! Kekasihmu bahkan tidak pernah menduduki peringkat pertama pria tertampan di dunia!" jerit Lisa bangkit dari duduknya, diikuti oleh Jisoo.

"Ya! Apa kalian berdua ingin mati?!"

Keributan itu berlanjut dengan aksi saling jambak antara mereka bertiga. Hingga pintu apartemen mereka terbuka, menampilkan Chaeyoung yang kesusahan memasukkan semua kopernya. Ia menjatuhkan tas tangannya kesal.

"Ya, apa kalian akan terus bertengkar dan tidak menghiraukanku?"

Pertengkaran mereka seketika berhenti dan serempak melihat ke arah Chaeyoung.

"Chaeyoung-ah!" seru mereka bertiga menghampirinya.

"Bagaimana kabarmu saat di sana? Apakah menyenangkan?" tanya Lisa.

Chaeyoung memandang langit-langit seolah sedang berpikir. "Entahlah."

"Mwo ya? Aku iri padamu! Kau bisa berkumpul dengan ketujuh lelaki itu dengan mudah." seru Jisoo mengerucutkan bibirnya.

"Seokjin oppa harus memiliki keberanian untuk membawamu bersamanya." ucap Chaeyoung. "Kumohon, bantu aku membawa koper-koper ini."

YouphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang