다섯

717 93 20
                                    

Kening Jungkook berkerut. Hembusan napas kasar terdengar dari hidungnya. Ini bukanlah pertama kalinya Jungkook didatangi oleh para gadis, dan itu membuatnya muak.

Jungkook memandangi penampilan Yeri di hadapannya. Gadis itu berpakaian sangat terbuka. Apa yang dipikirkannya? Apa ia berusaha untuk menggoda Jungkook? Jika itu tujuannya, maka Yeri akan mengalami kegagalan. Jungkook lebih menyukai gadis lugu seperti Chaeyoung daripada gadis seksi sepertinya.

"Apa yang membuatmu datang kemari?" tanya Jungkook tanpa mau berbasa-basi lagi.

Yeri berjalan mendekatinya dengan gerakan menggoda. "Apa kau memiliki waktu di akhir pekan ini?"

Jungkook tersenyum lebar. "Ani. Aku sangat sibuk, Kim Yerim."

"Jinjja? Sayang sekali karena aku ingin bermalam denganmu."

Mwo ya?

Sebelah alis Jungkook terangkat. Terkejut akan keinginan gadis di hadapannya ini yang terlalu berani. Bermalam dengannya? Jungkook bahkan tidak memiliki fantasi apapun mengenai gadis ini.

Satu tangan Jungkook ia letakkan di atas meja tepat di samping tubuh Yeri. Ia membungkukkan tubuhnya agar tinggi mereka sejajar. Masih dengan senyum yang menempel di wajahnya, Jungkook menyibak rambut Yeri yang menutupi bahunya yang terbuka. "Maaf, tapi aku tidak bisa bermalam denganmu. Kau bisa mengajak lelaki lain untuk itu."

Jungkook mengambil tasnya dan berjalan melewati Yeri. Namun, gadis itu sepertinya masih tidak mau menyerah dengan keinginannya. Ia menarik lengan Jungkook.

"Aku mohon, oppa! Bermalamlah denganku!"

Jungkook melirik ke arah tangannya yang digenggam kemudian menatap dingin ke kedua mata Yeri. "Pertama, cari cara lain untuk menggodaku. Kedua, setidaknya kau harus membuka semua pakaianmu agar aku bersedia bermalam denganmu. Dan yang ketiga, sepertinya kau sangat mengenalku sejak kita berada di bangku sekolah, Kim Yerim."

Jungkook melepas paksa genggaman Yeri dan mengangkat tangannya. "Aku benci saat seseorang menyentuhku tanpa izin." Lelaki itu mencondongkan wajahnya untuk membisikkan sesuatu pada Yeri. "Kau adalah seorang idol. Jadilah wanita terhormat dengan tidak menjadi murahan seperti ini, Kim Yerim."

Lelaki itu melanjutkan jalannya meninggalkan studio foto bersama manajer Sejin dan staff lainnya. Meninggalkan Yeri yang terdiam di tempatnya, gadis itu mengangkat dagunya seolah kejadian tadi bukan apa-apa baginya.

"Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu, Jungkook oppa."

🥀

"Dua iced americano." Jaehyun menoleh pada Chaeyoung yang duduk di sudut cafe lali tersenyum.

Gadis itu tengah menatap ke luar jendela di sampingnya. Siluetnya begitu indah di mata Jaehyun. Terlebih lagi ketika Chaeyoung tersenyum saat melihat anak-anak kecil di luar jendela.

Pesanan mereka telah selesai, Jaehyun membawa dua gelas iced americano dan memberikannya satu pada Chaeyoung.

"Gomawo. Aku akan membayarmu setelah ini." ucap Chaeyoung.

"Ani. Aku yang akan membayar semuanya. Dan sebagai gantinya, kau akan mentraktirku suatu saat nanti." balas Jaehyun membuat Chaeyoung tertawa kecil.

"Baiklah, aku akan mentraktirmu makanan jika aku memiliki waktu luang nanti." Chaeyoung mulai menyesap minumannya dan tersenyum lebar. "Ini sangat enak."

"Hm. Ini adalah cafe langgananku bersama Jungkook dan lainnya." ketika nama Jungkook disebut, senyum di wajah Chaeyoung sontak menghilang. Nama itu masih membuatnya berdebar sekaligus kesal. Gadis itu masih mengingat bagaimana Jungkook menyentuhnya tadi. Apakah Jungkook memiliki semacam sihir sehingga sentuhannya membuat candu bagi Chaeyoung? Tubuh Chaeyoung seolah menginginkannya lebih.

YouphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang