이십이

666 70 12
                                    

Jungkook mengusap matanya. Sinar matahari yang masuk melalui celah tirai serta suara gaduh dari luar kamarnya membangunkannya.

Ini masih terlalu pagi untuknya bangun. Terlebih karena semalaman ia berlatih untuk lagu baru mereka. Membuatnya kelelahan dan mengalami kantuk yang luar biasa.

Setelah memberi makan Bam, ia beranjak menuju kamar mandi untuk sekedar gosok gigi dan membasuh wajahnya. Ia juga berganti pakaian untuk jadwalnya selanjutnya.

Keluar dari kamar, Jungkook merasa heran ketika melihat teman-temannya yang menatapnya sembari menahan tawa.

"Wae? Mengapa wajah kalian seperti itu?" tanya Jungkook.

Jimin menahan senyumnya. Ia kemudian membungkuk 90° pada Hoseok.

"Terima kasih, noona. Kau telah banyak membantuku." ejek Jimin yang menimbulkan gelak tawa dari teman-temannya. Kecuali Yoongi yang hanya memamerkan senyumnya saja.

Jennie sialan.

Jungkook buru-buru memeriksa ponselnya dan benar saja, grup Kakatalk yang hanya berisi 7 orang pria itu kini dibanjiri oleh hinaan pada dirinya dan yang pertama kali menyebarkan video itu adalah Jimin. Kedua tangan Jungkook meremas kuat ponselnya.

"Jennie keparat! Aku akan segera memberinya pelajaran!" seru Jungkook marah, dan kemarahannya itu justru membuat keenam pria di sana merasa gemas dengannya.

Yoongi menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Wajah poker-nya masih tetap bertahan. "Ya, Jungkook-ah, apa kau sadar siapa yang baru saja kau maki itu?"

"Eoh. Aku sadar 100% dan aku tak lagi peduli dengan itu!"

Di sela tawanya yang khas, Hoseok berbicara. "Aku yakin Chaeyoung telah melihat video itu."

"Jassi." umpatnya lalu dengan cepat mendial nomor Chaeyoung. "Yeoboseyo?"

"Ne? Mengapa kau meneleponku?"

Jungkook kembali menoleh ke arah teman-temannya sembari mengucapkan 'kalian harus membayar semuanya' tanpa bersuara lalu pergi begitu saja untuk melanjutkan panggilan teleponnya bersama kekasihnya.

"Apa semalam kau tidur nyenyak?" Jungkook menutup pintu kamarnya dan melempar tubuhnya di atas kasur.

"Eoh, sangat nyenyak. Wae? Apa hanya itu yang ingin kau katakan padaku sepagi ini?"

"Tidak."

"Lalu? Apa terjadi masalah?"

Jungkook mulai memijit pangkal hidungnya. "Apa kau sudah melihatnya?"

"Melihatnya? Apa maksudmu?"

"Video itu."

Chaeyoung terdiam sejenak. "Ah, tentu saja. Jennie mengirimkannya padaku."

"Haish, sibbal." umpatnya.

Terdengar suara tawa dari Chaeyoung. "Wae? Apa kau malu?"

"Tentu saja! Aku akan membalas perbuatannya!"

"Ya, kau terlalu berlebihan. Apa kau tahu? Aku terus menontonnya setiap hari."

"Woah, apa kau kini memihak pada mereka? Apa kau akan menghinaku juga?"

"Ani. Kau sangat tampan di video itu."

Jungkook refleks menjauhkan ponselnya ketika ia menahan senyumnya meski ia tahu bahwa Chaeyoung tidak akan bisa melihatnya.

"Tentu saja. Bukankah aku selalu tampan setiap harinya?" ucap Jungkook menyombongkan dirinya.

YouphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang