십구

838 73 14
                                    

Gadis berpipi tembam itu membuka matanya perlahan. Hari masih sangat pagi, tapi aroma kopi yang menusuk hidungnya membuatnya terbangun.

Jennie tiba-tiba tersenyum. Mengingat kembali malam indah yang ia lalui bersama Yoongi. Malam yang sangat dinantikannya hingga membuatnya hampir gila.

Gadis itu meraih kaos hitam milik Yoongi yang menutupi setengah pahanya. Ia menuruni tangga dan mendapati Yoongi yang berdiri memunggunginya sedang sibuk menyeduh kopi.

Jennie tentu tidak tahan untuk tidak memeluk pinggang Yoongi. Ia menggesekkan ujung hidungnya pada punggung tegap lelaki itu.

"Good morning."

Yoongi menggenggam tangan Jennie di perutnya. "Kau sudah bangun?"

Jennie mengangguk. "Aroma kopi ini membangunkanku."

"Apa kau mau? Aku akan membuatkannya untukmu."

"Ide bagus."

Yoongi menggapai satu gelas lagi di counter lalu membuatkan kopi untuk Jennie.

"Oppa, apa kau tidak ingin memberikanku morning kiss?"

Yoongi mendengus sambil tersenyum tipis. "Bukankah semalam kau sudah mendapatkan banyak ciuman dariku?"

Jennie menggeleng. "Aku ingin lagi."

"Kemarilah." Yoongi merentangkan satu tangannya untuk memeluk Jennie dan memberikannya kecupan kecil pada bibir Jennie. Satu kali, dua kali, hingga tak terhitung jumlahnya, mereka akan terus berciuman. Bukankah bercinta di pagi hari sangat menyenangkan?

"Ya, aku pergi ke kamar Jungkook tapi ia tidak ada di kamarnya." Hoseok hampir terjungkal ketika melihat Yoongi dan Jennie sedang berciuman. "Oh, shit! Berhentilah berciuman di depanku!"

Jennie melepaskan ciumannya. "Mengapa kau terus mengganggu kami, huh?!"

"Kau yang tidak tahu tempat!" Hoseok kemudian tanpa sengaja melirik ke arah kaki Jennie dan spontan berbalik. "Ya! Apa kau tidak memakai dalaman?!"

Yoongi sontak melotot di buatnya. "Mwo?! Ya! Neo michyeosseo?! Cepat pakai pakaian yang layak, Kim Jennie!"

Jennie menjulurkan lidahnya lalu kembali mengecup bibir Yoongi untuk yang terakhir kalinya sebelum berderap menuju kamarnya di lantai dua.

Yoongi memijat pelipisnya. "Jaga matamu, J-Hope."

"Ya, aku tidak tahu apapun!"

🥀

Jungkook akhirnya terbangun dari tidur lelapnya. Ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya juga merasa lelah pada tubuhnya. Namun, sedetik kemudian ia tersadar, seseorang tengah tertidur di atas lengannya. Jungkook tersenyum. Ia mengusap lembut sisi wajah Chaeyoung kemudian mengecup bahu gadis itu.

"Aku sangat mencintaimu." gumamnya.

Ia kemudian melihat Chaeyoung yang bergerak meringkuk kedinginan. Jungkook spontan memakaikan kemeja miliknya pada Chaeyoung dan menutupinya dengan selimut tebal.

Jungkook terkekeh pelan. Ia tidak menyangka akan melewati malamnya bersama Chaeyoung. Ia merasa bersyukur telah salah memasuki kamar Chaeyoung.

Di tengah Jungkook menyelami keindahan Chaeyoung, ia tiba-tiba mendengar suara Hoseok di lantai dasar.

"Ya, aku pergi ke kamar Jungkook tapi ia tidak ada di kamarnya."

Suara keras Hoseok itu membuat Jungkook seketika terbangun dari tidurnya sembari mengumpat. Ia buru-buru mengenakan celananya dan keluar dari kamar Chaeyoung sebelum kegaduhan lainnya terjadi.

YouphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang