Guys, akhirnya aku menemukan judul yang cocok untuk cerita ini wkwk
---
Sagara Kim
Gue baru kelar syuting, Mian.
Kenapa lo tumben nelfon jam segini.Raka langsung mengusap wajahnya dengan kesal. Pasalnya sejak kejadian di Cikole minggu lalu, Raka bak pengecut yang tidak berani bertemu dengan Bianca.
Seminggu uring-uringan membuatnya sadar bahwa bayangan Bianca yang membalas ciumannya pagi itu masih terbayang jelas dalam ingatannya.
Tadi setelah tidak tahu harus melakukan apa, Raka memutuskan untuk bercerita kepada Sagara yang ternyata tidak langsung mengangkat panggilannya. Jadi kini ketika cowok itu membalas pesannya, Raka langsung menekan tombol dial.
"Lo beneran udah kelar syuting?"
"Udah. Kangen banget lo sampe nelfonin langsung,"
"Kampret!"
Tawa langsung terdengar dari ujung sana. Lalu Raka mendengar suara seorang perempuan memanggil dan seperti bertanya sesuatu pada Sagara yang langsung ditolak cowok itu dengan lembut.
"Noona, take care!"
Raka mengernyit mendengar nada bicara dan cara Sagara berpesan hati-hati pada perempuan yang tadi mengajaknya bicara.
"Siapa?!"
"Apanya?"
"Yang barusan lo hati-hatiin, perhatian banget,"
Sagara kembali tertawa renyah.
"PD-nim acara variety show baru gue. Tadi ngajakin makan malam bareng cast yang lain."
"Terus kok lo gak ikut?"
"Kan aku mau dengerin kamu curhat, sayang~"
"Najis! Ikut variety show ternyata beneran bikin lo gila ya! Gue pikir lo cuman akting selama ini,"
Keduanya lalu tertawa bersamaan. Pasalnya setelah mengikuti sebuah variety show, sisi lain dari Sagara mulai bermunculan. Ia memang masih pendiam tapi beberapa tingkah lalu dan celutukannya terkadang lucu dan membuat semua orang tahu bahwa Sagara punya sisi yang juga menyenangkan.
"So?"
Raka menghela napas panjang sebelum akhirnya berkata jujur pada sahabatnya itu.
"Gue kayaknya suka sama cewek, Ga,"
"Thanks God! Ternyata sahabat gue tobat juga,"
Raka langsung mengumpat pelan.
"Tapi gue lagi di hotel, Ga."
"Ngapain? Sama cewek Tinder lagi?"
Raka meringis dan Sagara tahu bahwa tebakannya kali ini benar.
"Gue pikir setelah balik ke Indo lo bakalan berhenti. Taunya sama aja,"
"Kepikiran mulu. Kali aja main sama cewek lain bikin gue lupa,"
Sagara lalu kembali mentertawakannya. "Kenapa gak sama itu cewek aja?"
"Anak Sanjaya, Ga."
Sagara terdiam sesaat sebelum berucap pelan. "Well, lo cari mati."
Walaupun di seberang sana Sagara tidak bisa melihatnya, Raka tetap mengangguk pelan.
"Jadi siapa nama cewek yang bikin Raka Sanjaya uring-uringan begini?"
Raka lalu menceritakan semua hal yang terjadi pada Sagara. Tentang kebetulan-kebetulan yang membuatnya bertemu dengan Bianca, lalu bagaimana akhirnya cowok itu malah masuk dalam lingkaran pertemanan Bianca di Sanjaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Yang Baik [FIN]
ChickLitJIka menjadi baik tidak cukup membuat hidupnya tenang JIka berkelana bertahun-tahun justru membuatnya semakin kosong Bagian mana yang masih kurang dari usahanya memaafkan? Semua orang berkata bahwa waktu sepuluh tahun sudak lebih dari cukup Tapi men...