---
Ia masih tertawa kecil bersama gadis kecil yang berada dalam gendongannya. Tadi pagi ketika Raka menjemput Wira dan keluarganya, Lana tidak mau melepaskan diri dari pelukannya. Alhasil Raka jadi harus terus menggendong gadis itu sampai mereka di bandara.
Matanya menangkap rombongan trip nya kali ini yang nampak kaget dengan kedatangannya bersama Wira dan keluarga.
"Rame ya ternyata. Saya pikir waktu Raka ngomong bareng temennya cuman dua atau tiga orang,"
Semua orang langsung menyalami dan menyapa Wira beserta istri. Ketika Clara menangkap ada Bianca diantara mereka, ia tidak bisa menahan diri dan memeluk gadis itu dengan hangat.
"Raka gak cerita kalo kamu ikut juga, Bi."
"Kenapa juga aku harus cerita. Mbak kan juga gak kenal semua anak Sanjaya,"
Bianca hanya tersenyum kecil meresponnya. Apalagi ketika semua mata tertuju padanya Bianca tidak bisa tidak salah tingkah. Setelah ini Bayu dan yang lain pasti menanyainya banyak hal termasuk bagaimana istri direktur utama Sanjaya Epc bisa mengenal dirinya secara pribadi.
"Santai aja. Kita sekarang enggak lagi di Sanjaya. Jadi anggap kami om dan tantenya Raka saja."
Deffa diikuti yang lain langsung mengangguk patuh pada titah Wira. Walaupun banyak pertanyaan yang muncul akibat kedatangan keluarga ini.
"Enggak bawa mbak sus, pak?"
Wira menggeleng pelan. "Saya enggak punya mbak sus. Istri saya yang urus semuanya,"
"Waaah pantesan Ibu Clara terkenal banget dan suka dipuji sama Mbak Yola dan yang lain,"
Wira dan Clara tertawa bersamaan. Mengabaikan Raka yang kini berjalan menjauh dengan menggendong Lana dan menggandeng Levy menuju stand makanan yang ada di ruang tunggu.
"Ya begitulah. Kalian pasti sudah dengar cerita tentang hal itu,"
Mereka mengangguk. "Saya masih trainee waktu itu. Saya sempet pernah ikut waktu mbak Clara ikut makan bareng Mas Luthfi dan yang lain,"
Clara menatap Deffa dan mencoba mengingat di momen mana ia pernah bertemu laki-laki itu.
"Mbak Clara pasti gak inget. Pernah sekali doang waktu itu diajakin Mbak Shanti."
"Sorry,"
Deffa menggeleng pertanda tidak masalah jika Clara tidak mengingatnya. Lagian sudah berapa tahun berlalu. Clara tentu tidak akan mengingatnya.
"Raka ngomong bareng keluarganya juga ke Korea. Saya pikir sama Pak Tarendra, taunya Pak Wira dan keluarga,"
Wira tersenyum. Matanya kini menangkap Raka yang sudah kembali bersama anak-anaknya dengan tangan penuh makanan.
"Iya. Raka kan keluarga saya juga,"
---
Semua orang sedang berkumpul di kamar Deffa. Seperti biasa, Deffa dan Raka akan di pesankan kamar sendiri terpisah dari yang lainnya kalau-kalau mereka membutuh privasi yang lebih dari yang lain.
Tadi setelah berpisah dari Wira dan keluarga, Raka memutuskan untuk ikut bersama Deffa dan yang lainnya terlebih dahulu menuju hotel yang sudah dipesan oleh Nada dan Bianca. Rencananya besok pagi ia baru akan memisahkan diri untuk kembali bergabung bersama Sagara.
Setelah membersihkan diri, mereka berkumpul di kamar Deffa untuk memutuskan akan makan malam dimana. Mereka semua sudah berkumpul tapi karena capeknya perjalanan, tidak ada yang berniat bergerak dari tempat masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Yang Baik [FIN]
ChickLitJIka menjadi baik tidak cukup membuat hidupnya tenang JIka berkelana bertahun-tahun justru membuatnya semakin kosong Bagian mana yang masih kurang dari usahanya memaafkan? Semua orang berkata bahwa waktu sepuluh tahun sudak lebih dari cukup Tapi men...