Warning Typo
Setelah kejadian kemarin, Saint merasa kesal jika berada di dekat Perth. Semalam karena lelah Saint benar-benar tertidur pulas. Pagi ini dia terbangun dengan kondisi dalam pelukan Perth.
"Bodoh! Kenapa kau harus menangis kemarin". Masih terlalu pagi dan Saint sudah mulai merutuki dirinya sendiri.
Dengan perlahan, Saint menggeser tubuh Perth yang sedang memeluknya.
" Engh". Perth menggeliat. "Ini masih pagi, kau mau kemana?". Tanya Perth dengan suara husky, terdengar berat tapi sedikit serak.
Saint duduk di sisi ranjang, Perth berhasil menghentikan pergerakannya dan menahan pinggang Saint.
" Lepas phi~, aku mau mandi lalu membantu bibi Han membuat sarapan.
"Jangan terlalu lelah, biar bibi Han yang menyiapkan sarapan. Istriku disini saja, suamimu masih ingin memelukmu". Saint masih kesal atas kejadian kemarin. Ia sengaja bangun pagi.
" Aku mau mandi, membantu memasak lalu pergi ke galeri ". Mendengar kalimat Saint yang akan pergi ke galeri. Perth langsung terbangun dari pembaringannya.
" Bukankah kau sudah pergi ke galeri lukis?? Kita sudah membicarakan ini, kau hanya akan pergi maksimal 1kali dalam satu bulan".
"Aku mulai bosan Phi, aku hanya ingin beraktivitas agar pikiran ku tidak penat".
" Pikirkan lagi eem?? Demi bayi kita?". Saint tertunduk, dia tidak terlalu suka dengan dirinya yang sekarang. Semenjak kehamilannya, Saint berubah drastis. Ia menjadi sangat penurut pada Perth.
"Hanya untuk hari ini?". Saint sedikit memohon.
" Baiklah, hanya hari ini". Matanya berbinar saat Perth mengijinkan.
Saint saking bersemangat berjalan menuju kamar mandi dengan terburu-buru hingga Perth langsung melompat dari tempat tidur.
"Phi". Seru Saint saat Perth langsung menggendong dengan gaya bridal.
" Jalan perlahan, jangan melakukan sesuatu yang akan mencelakai mu, Berhati-hatilah saat aku tidak ada. Aku percayakan istriku dan anakku padamu ". Suara Perth terdengar tegas dan Saint hanya menundukkan kepala dan mengangguk.
" Sekarang kita mandi bersama ".
" Tidak mau!!". Saint tahu ini pasti akal-akalan Perth. Bisa sekali suami mesumnya ini mengambil kesempatan.
"Mau pergi ke galeri atau tidak?". Lagi nyali Saint menciut.
" Khap".
"Bagus". Perth tersenyum lebar lalu mencium kilat bibir Saint dan kemudian melanjutkan kembali langkahnya.
Seperti dugaan, bukan hanya mandi aktivitas yang mereka lakukan berdua. Perth amat sangat candu pada tubuh Saint bahkan heroin pun kalah. Mereka melakukan hanya satu ronde, meski Perth ingin melakukannya lagi tapi Saint merajuk dan akhirnya Perth harus puas.
Mereka berdua menikmati sarapan sederhana yang di buat Bibi Han. Saint tidak jadi membantu membuat sarapan karena ulah Perth di kamar mandi yang membuat mereka harus membutuhkan waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart beat END
Fanfictiondebaran itu masih sama tak akan berubah meski waktu berjalan begitu saja.. di kala senja datang,akan aku buat kau kembali merasakannya..