12

1.8K 203 79
                                    

WARNING TYPO











Tiga hari menuju keberangkatan perth dan saint menuju Jerman untuk berbulan madu, bukan tanpa alasan perth mengajak istrinya berlibur ke sana. Pasalnya di Jerman banyak terdapat tempat wisata yang mengandung unsur seni, saint pasti sangat menyukai tempat itu.

Selama itu juga mereka berdua sepakat untuk tidak melakukan hubungan suami istri, sebenarnya bukan kesepakatan mereka berdua, lebih tepatnya itu usulan dari saint.
Perth sangat keberatan dengan usulan istrinya tapi karena tidak ada pilihan lain ia menyetujuinya, Dengan syarat tidak ada batasan untuk bercinta saat mereka berbulan madu nanti. Saint pun mengiyakan.

Saint hanya ingin mengerjai perth agar bisa menahan libidonya. Setiap malam perth akan mengetuk pintu kamar saint, karena pemilik kamar selalu mengunci pintu setelah mereka makan malam. Meski dengan berbagai alasan saint tidak akan membukakan pintu untuk perth. Saint sudah paham akal-akalan yang di buat suaminya, dan itu pasti akan berakhir dirinya mendesah di bawah kukungan perth.

Saint ingin saat mereka bulan madu semuanya terasa menggebu. Ia takut jika sering bercinta tidak akan ada gairah saat nanti hari yang di nanti datang. Saint takut perth akan bosan jika harus bercinta setiap malam, lagipula perth harus bekerja dan pulang malam. Setelah perth mengatakan keinginannya untuk mengambil cuti dan memajukan semua jadwal pekerjaan, perth benar-benar sibuk.

“Kau akan ke kantor suami mu..?”. Tanya earth.

Sebentar lagi jam makan siang, saint memberitahu earth, dirinya akan ke kantor suaminya dan makan siang bersama. Itu saint lakukan tanpa sepengetahuan perth.

“iya earth.. Maaf na.. Aku tidak menemanimu makan siang hari ini..”. Sesal saint dengan puppy eyes-nya.

“Ooii.. Tenang saja.. Aku mengerti na.. Kau akan berangkat sekarang..?”.

Ia sudah memesan beberapa menu makan siang untuknya dan perth di restoran milik boun. Tenang saja saint memesannya melalui telpon dan kurir mengantarkan makanan itu ke galeri lukis miliknya.

“Ya.. Aku akan berangkat na..”. Saint pun berpamitan pada earth dan Menjinjing makanan di dalam box yang telah ia pesan.

Saint menuju gedung perkantoran perth dengan menggunakan taksi, meski jaraknya tidak terlalu jauh tapi jika di tempuh dengan berjalan kaki, itu cukup lumayan membuat kaki pegal. Hanya butuh waktu sepuluh menit saint sampai di depan gedung, ia turun dan melenggang kaki memasuki gedung itu.

Dengan senyum, saint menyapa resepsionis yang memang sudah tahu jika saint adalah istri dari bos tempatnya bekerja. Ia masuk ke dalam lift dan menekan tombol nomor tiga puluh tiga. Lantai paling atas dan hanya ruangan khusus untuk CEO.

Pintu lift terbuka saint menarik nafas sejenak dan keluar dari lift berjalan di Koridor menuju pintu berlapis kaca besar yang ada di sebelah kiri tepat di depannya.

Saint mematung tak melanjutkan langkah kakinya saat melihat perth sedang di gandeng oleh seorang wanita dan itu bukan phi pear.

Ternyata seperti ini sikapnya di belakang ku..??”. Monolog saint, dengan wajah tidak percaya ia menghela nafas.

“Saint..”. Suara yang muncul membuat saint memutar kepalanya.

“phi pear..”. Seru saint.

“Ikut aku..”. Ucap pear dengan suara yang pelan.

Pear menarik saint ke sebuah ruangan yang biasa di pakai untuk pertemuan dengan beberapa kolega penting yang berada dekat pintu lift.

“kenapa kau membawaku kemari..?? Apa kau sengaja dan bekerja sama dengan phi perth untuk menutupi perselingkuhannya..??”. Saint tersenyum remeh, senyum yang ia tunjukkan pada dirinya sendiri. “ tak ku sangka ternyata kisah CEO muda yang sudah menikah lalu berselingkuh di kantornya, tidak hanya terjadi di sebuah novel atau sebuah drama..”. Saint menyandarkan bokongnya pada sisi meja dan tangannya yang di lipat di depan dada.

heart beat ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang