24

588 115 56
                                    

Warning Typo

Perth

Perusahaan sedang dalam keadaan krisis, entah siapa yang sudah berbuat gila dengan menyelewengkan uang perusahaan. Banyak karyawan yang akan merasakan dampaknya jika  tidak cepat di selesaikan. Aku, Sun dan Pear diam-diam sedang mengawasi bagian keuangan. Kami mencurigai Khun Trump yang kini menjabat sebagai manager keuangan karena memang banyak laporan dari beberapa karyawan tentang tingkah lakunya. Setelah mengumpulkan bukti, aku akan langsung menyerahkan semuanya pada pihak berwajib. Karena ini masih dalam tahap mencari bukti, aku harus mencari cara agar perusahaan tetap berjalan agar masalah tidak bocor baik pihak luar ataupun para pekerja.

Segala permasalahan ini membuat kepala ku pusing dan mungkin akan  meledak. Maka dari itu, saat aku mendapatkan foto Saint bersama seorang pria, amarah ku tidak bisa terkontrol. Keenan mengirimkan foto itu, wanita itu mengatakan jika dirinya ingin membeli lukisan dan tidak sengaja melihat istriku bersama seorang pria. Wajah pria itu memang tidak terlihat karena posisi kamera yang hanya mengarah pada wajah Saint. Pagi hari aku sengaja tidak membangunkan Saint, ku pikir kami masih butuh waktu untuk saling menenangkan diri.

Sampai di kediaman mertua ku, aku langsung masuk kedalam rumah, dan untunglah kedua orang tua Saint ada dan tidak hanya mereka. Tharn dan kekasihnya pun berkumpul.

"Ada apa perth? Mana Saint?". Tanya ibu mertua,wajahnya sedikit heran mungkin karena aku yang terlihat terburu-buru.

" Apa Saint tidak datang kemari?". Keringat mengucur di dahiku, aku harus siap dengan segala amarah mereka.

"Apa maksud mu?". Kini ayah mertua yang bersuara, jantung ku berdetak lebih cepat.

" Minumlah nak". Ibu mertua menyodorkan segelas air, aku meneguknya sedikit agar merasa lebih tenang.

"Saint pergi dari rumah". Mata mereka semua terbuka lebar karena terkejut.

" Apa kalian sedang ada masalah?". Tanya ayah mertuaku, aku melihat ibu mertua sudah mengeluarkan air matanya.

"Maafkan aku mae~ pho~". Aku tidak sanggup melihat wajah kedua mertuaku.

Tak lama, kedua orang tua ku masuk dan langsung bergabung bersama kami di ruang tengah. Sebelum sampai di kediaman orang tua Saint, aku menelpon ibuku. Mengatakan jika Saint pergi dari rumah dan aku sedang mencari kerumah orang tuanya. Mereka menyusul dan kedua orang tuaku sudah dengar  wajah yang siap meneriaki ku.

Kedua besan saling menyapa dengan wajah khawatir. Aku melihat wajah ayahku merah padam dan mata elangnya yang siap menerkam ku.

Plak

Satu tamparan melayang di salah satu pipi Perth. Ayahnya menampar cukup kencang dan membuat semua orang terkejut.

"Sayang!". Pekik ibuku, memegangi tangan suaminya setelah berhasil menampar ku.

"Apa kau tidak becus menjadi suami?". Suara barito ayahku cukup keras.

" Ini semua memang salah ku pho, maafkan aku". Lirih ku, aku pun sedih dan bingung.

"Cari istrimu dan minta maaf padanya!!". Sentak ayah ku lagi. Tentu saja, aku akan mencari istriku.

" Paman~bibi, bagaimana jika kita kerumah Saint dan Perth. Siapa tahu Saint sudah kembali ". Type yang sejak tadi hanya memperhatikan membuka mulutnya. Ya benar juga, siapa tahu istriku sudah kembali.

heart beat ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang