" Phi~". Lirih Saint. Wajahnya terlihat menahan sesuatu.
"Ke_kenapa?". Perth panik, Saint memegangi perutnya. " Kita kerumah sakit". Perth langsung menggendong Saint.
Tharn dan Type ternyata menunggu mereka di lobby. Saat melihat Saint di dalam gendongan Perth keluar dari pintu lift, mereka pun ikut panik.
"Ada apa dengannya?". Tanya Tharn sambil mengikuti langkah Perth.
" Saint merasakan sakit di perutnya ".
" Aaissh, bawa ke dalam mobilku ". Mereka menuju rumah sakit menggunakan mobil milik Tharn yang memang terparkir di depan Lobby gedung.
Saint meringis, beberapa kali ia menghela nafas. Perth tidak usah di tanya lagi, dari raut wajahnya sudah sangat terlihat rasa cemas. Sesampainya di rumah sakit, Perth langsung membawa Saint ke IGD.
Untunglah Dokter Bite sedang bertugas. Bite yang mengetahui langsung mengambil alih untuk menangani Saint.
"Kalian tunggu disini". Bite dan beberapa perawat masuk kedalam ruangan dimana Saint terbaring di atas tempat tidur.
Perth mondar-mandir di depan pintu ruang IGD. Type sudah menghubungi orang tua Saint, mereka akan datang ke rumah sakit.
" Perth tenanglah ". Ucap Type, karena ia tahu Perth pasti khawatir. Sama halnya dengar pria yang duduk di sebelahnya sambil menggigit ujung kukunya. Perth akhirnya bersandar pada dinding rumah sakit.
" Bagaimana kondisinya?". Tanya Tharn dan Perth berbarengan, saat pintu IGD terbuka.
"Nong Saint baik-baik saja, ia hanya mengalami kram di perutnya. Tolong jaga emosinya, karena kehamilan yang nong Saint alami membuat emosi tidak stabil. Perawat akan memindahkan Pasien keruang rawat inap". Jelas dokter Bite.
" Terimakasih Bite". Ucap Perth.
Tak lama beberapa perawat membawa Saint untuk di pindahkan. Saint dalam keadaan tertidur dan selang infus tertancap di lengannya. Perth, Tharn dan Type mengikuti para perawat menuju ruang rawat inap untuk Saint.
"Suami dari pasien?". Tanya salah satu perawat.
" Saya khun".
"Mohon Khun untuk ke pihak administrasi".
" Tharn, Type~ aku titip istriku ".
" Eem". Gumam Tharn, ia duduk dekat ranjang Saint.
"Kami akan menjaga Saint". Timpa Type.
Perth pun pergi meninggalkan mereka menuju tempat administrasi. Tak lama kepergian Perth, keluarga mereka datang menjenguk.
" Tharn". Seru ibu Saint.
"Bi, Saint masih tertidur". Cicit Tharn.
" Bagaimana keadaannya?".
"Saint sudah baik-baik saja bi, tidak usah khawatir".
" Dimana Perth?". Tanya Nyonya Tanapon.
"Perth sedang menyelesaikan administrasi".
" Paman tidak ikut?". Kini Type yang bertanya.
"Paman Suppa dan paman Tanapon akan menyusul setelah urusan mereka selesai". Jawab Nyonya Tanapon.
Kedua ayah itu sedang berada di kantor kejaksaan untuk memberikan beberapa bukti tentang penyelewengan dana perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Keenan.
Tak lama Perth masuk, eksistensi mereka beralih pada Perth. Wajah Perth terlihat khawatir.
"Ada apa nak?". Tanya ibu mertua.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart beat END
Fanfictiondebaran itu masih sama tak akan berubah meski waktu berjalan begitu saja.. di kala senja datang,akan aku buat kau kembali merasakannya..