WARNING TYPO
||
Setelah percintaan semalam, Perth benar benar seperti orang kecanduan. Saint harus melayani Perth di atas ranjang sampai matahari mengintip di atas awan. Saint memang lelah dan bokongnya bahkan masih terasa nyeri, tapi saint tidak menolak karena ia pun menyukai sentuhan Perth di setiap tubuhnya. Desahan demi desahan pagi itu terdengar, dengan kenikmatan begitu terdengar mereka di telinga sepasang kekasih yang bermadu kasih.
Hari ini Perth akan membawa saint menjelajah kota Berlin. Perth menjanjikan beberapa tempat yang pasti akan di sukai saint. Tentu saja saint sangat antusias, ia sangat menggebu gebu saat masih berada di Bangkok, tak sabar melihat keindahan negara Jerman.
Holtenstor Gate, tempat pertama yang Perth pilih untuk mengajak saint.
Holtenstor Gate sebuah gerbang besar yang terbuat dari bata merah dengan desain Gothik di kota lubeck. Bangunan ini sebenarnya adalah sebuah benteng yang berfungi sebagai gerbang kota dengan dua menara.“kau suka..?”. Tanya perth tersenyum menoleh ke arah saint yang dengan manja merangkul lengannya dan bersandar di bahu kekar itu.
“tentu aku suka phi na.. Aku ingin sekali mengunjungi tempat ini saat melihat lukisan di salah satu kampus..”. Ucap saint dengan posisi yang masih tidak berubah.
“ini baru tempat pertama.. Aku akan mengajak mu ke sebuah tempat yang selalu kau idam-idamkan..”. Perth meraih tangan saint lalu mengusapnya lembut sambil berjalan mendekat ke arah benteng.
“ NATION MUSEUM FOR URBAN CONTEMPORARY..”. Seru saint dengan mata yang berbinar terbuka lebar dengan sempurna.
“huuuwaa... Padahal aku akan memberi mu kejutan..”. Perth mencubit hidung bentar saint.
“sakit phi..”. Protes saint, sambil mengusap hidungnya yang memerah meski Perth tak begitu keras melakukannya. “ dari mana phi tahu tempat yang ingin aku datangi..?”.
“sudah ku katakan.. Aku tahu semuanya tentang mu..”. Perth kini mengusap kedua pipi saint.
“sepertinya belum semua..”. Ucap saint santai, tapi Perth menatap nya penuh tanya saat melihat senyum tipis di bibir istri tercinta.
“Eem.. Belum semua.. Karena aku belum tahu apa yang benar-benar membuat mu bahagia..”. Perth mengecup singkat punggung tangan saint yang tersemat di genggaman tangannya.
“Aku akan selalu bahagia selama phi Perth bersamaku..”. Saint tersenyum dengan manis ke arah Perth.
“tentu.. Jangan ragukan itu..”. Mereka berdua kembali berjalan menyusuri benteng yang memiliki dua menara besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart beat END
Fanfictiondebaran itu masih sama tak akan berubah meski waktu berjalan begitu saja.. di kala senja datang,akan aku buat kau kembali merasakannya..