Warning typo
√
Setelah saint mengambil air minum, ia masuk kembali ke kamarnya dan mendapati Perth tertidur pulas di atas kasur miliknya. Saint berkali-kali mencoba membangunkan Perth, tapi tidak ada pergerakan. Perth terlihat sangat pulas. Saint menuju kamar mandi, mengganti pakaian dengan baju tidur. Ia mencuci wajahnya lalu bercermin, saint menatap wajahnya di pantulan cermin. Ia mengingat dimana dirinya dan Perth mengakui perasaan mereka, wajahnya berubah memerah. Tak hanya kejadian itu, kilasan memori saat saint mabuk pun menghampiri.
"Aku mencintaimu phi Perth..".
" Phi Perth bodoh..". Kalimat itu tiba-tiba muncul di otaknya. Tidak hanya itu saat dirinya berciuman dengan perth di mobil pun muncul.Saint mengusak rambutnya seperti orang yang sedang frustasi, ia kembali membasuh wajahnya dengan kasar. "Kau lebih dulu mengatakan perasaanmu saint..!!". Saint berucap memandang intens wajahnya sendiri.
“Kau memang tidak bisa bersahabat dengan alkohol saint..!!”. Gumamnya.
Saint keluar dari kamar mandi lalu bergabung dengan Perth yang sudah tertidur pulas. Saint merasa canggung jika harus satu tempat tidur dengan Perth. Jika saja di kamarnya memiliki sofa panjang mungkin saint lebih memilih tidur di sofa itu.
Saint segera memejamkan matanya, karena rasa kantuk dan kepalanya yang masih terasa berat.
•
“Han.. Dimana anak-anak..?, kenapa makanan di meja ini masih utuh”. Tanya Mae jane.
Mae jane datang seorang diri ke kediaman anak dan menantunya, ia menghampiri han yang berada di dapur lalu melihat sarapan yang di sajikan oleh maid belum tersentuh.
“mereka belum ada yang terlihat nyonya..”. Jawab han dengan senyum ramah sambil mengerjakan pekerjaannya.
“apa mereka belum bangun tidur..?? Tapi ini sudah pukul sepuluh lewat..??”. Jane melirik ke arah anak tangga.
“mungkin tuan muda saint dan tuan muda Perth lelah nyonya..”. Mendengar ucapan han, Jane langsung menatap nya intens Penuh selidik.
“apa terjadi sesuatu..!?”. Tanya Jane yang penasaran.
“Mereka pergi masing-masing untuk menghadiri sebuah pesta tadi malam, tapi mereka pulang bersama dan tuan muda saint mabuk dalam kondisi tertidur di gendongan tuan muda Perth.. “. Arah pandang Jane menerawang lalu senyum tipis terukir di bibirnya.
“Baiklah.. Aku akan segera membangunkan mereka..”. Jane bergegas menuju lantai dua.
Pertama Jane membuka pintu kamar Perth namun saat pintunya terbuka tidak ada anaknya di sana. Dengan perlahan Jane menuju kamar yang berada tepat di sebelah kamar anaknya yang tak lain adalah kamar saint.
“apa mereka tidur bersama..”. Gumam Jane sambil memegang knop pintu.
Jane mengetuk kamar saint, namun tak ada jawaban. Akhirnya ia perlahan membuka pintu kamar dan mendapati anak dan menantunya tertidur dalam satu ranjang dengan posisi saint berada di dalam dekapan Perth.
“ini berita baik.. Aku harus mengirimkan fotonya pada nuk..”. Jane mengambil foto anak dan menantunya lalu perlahan menutup kembali pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart beat END
Fanfictiondebaran itu masih sama tak akan berubah meski waktu berjalan begitu saja.. di kala senja datang,akan aku buat kau kembali merasakannya..