4

119 10 0
                                    

Makasih buat kalian yang selalu like dan dukung aku 🥰🥰🥰

.
.
.

Please kalau ada typo, tolong di bantu koreksi yah.
.
.
.
.

Jangan lupa buat klik tombol bintang sebelum membaca yah teman-teman.
.
.
.
.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

*********

What can go possibly wrong?

- Zenith Wood

¤¤¤¤¤¤¤

Pukul 6 sore, gue tiba di rumah dalam keadaan lelah. Yah, ini karena Pak Marvin yang kasih kerjaan tambahan. Malah nggak di hadiahin atau di apresiasi apa-apa lagi. Minimal jadi baik atau kasih nilai plus gitu buat gue.

"Hi, sayang. Kamu tumben hari ini pulangnya telat?" Tanya Mama Jill meluk gue.

Gue sama Kak Lucas manggil Tante Jill dan Om Edward papa mama sejak kami di angkat sebagai anak mereka dan pindah ke sini. Maybe about 11 years ago.

"Iya, princess. Kamu tumben banget pulangnya telat"

Kak Peter yang sudah berganti pakaian ke kaos berkerah, ikut memeluk dan mengecup lembut pipi gue seperti biasanya. Emang orangnya sayang dan soft banget ke gue.

"Iya. Tadi ada kegiatan tambahan di kampus, jadinya aku pulang telat. Kak Peter sama mama gimana kerjaannya? Aku dengar mama lagi siap-siap buat Paris Fashion Week nih" balas gue asik melihat-lihat beberapa desain buatan Mama Jill di buku sketsanya yang ia bawa pulang. Mama Jill adalah seorang fashion designer yang terkenal secara internasional. Everybody knows her.

"Iya, sayang. Makanya sibuk banget selama beberapa minggu ke depan nanti" ujar Mama mengatur beberapa makanan di meja buat makan malam sebentar lagi.

"Kalau kakak sih, sibuknya biasa aja. Soalnya project kemarin udah beres" timpal Kak Peter santai.

Sebagai Co-CEO di perusahaan start up yang dia rintis sama sahabatnya sejak lulus, Kak Peter cukup sibuk tapi entah bagaimana dia jarang lembur dan selalu clear aja urusannya. Katanya sengaja di kelarin semua kerjaan yang ada cepet-cepet biar bisa pulang kumpul sama kita-kita.

"Jangan terlalu sibuk yah kak. Jaga kesehatan," gue menepuk lembut pundak Kak Peter yang tersenyum mengangguk.
Gue melirik ke arah mama yang sekarang duduk bergabung. Mama kelihatan pucat dan capek banget karena sibuk urus fashion line nya. "Mama, mau nggak aku bantu? Aku takut mama nanti terlalu capek kerjanya"

"Kamu emangnya nggak sibuk sama kegiatan kamu, sayang? Mama nggak mau kamu nanti sakit"

"Nggak, ma. Kebetulan minggu ini aku agak kosong. Paling kuliahnya sampai jam 11 atau 12 dan itu di hari jumat. Jadi besok sampai kamis lowong" setuju gue hitung-hitung cari kegiatan, bisa bantu Mama sekaligus dapat tambahan uang jajan karena kerja. Selain archery, gue juga hobby desain baju dan mama selalu suka sama ide-ide gue yang katanya fresh dan unik.

Nggak bermaksud sombong, tapi anak dari jurusan bisnis ini (gue) pernah merancang beberapa pakaian buat artis dan tokoh terkenal di luar dan dalam negeri. Mereka request setelah pakaian pertama hasil karya gue di pamerkan mama di pembukaan Milan Fashion Week beberapa tahun lalu sukses memikat mata para fashionista dan mendapat banyak perhatian dari para ahli mode.

𝕋ℍ𝔼 𝔸ℕℕ𝕆𝕐𝕀ℕ𝔾 𝕃𝔼ℂ𝕋𝕌ℝ𝔼ℝTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang