20

80 6 1
                                    

Makasih buat kalian yang setia baca dan like cerita ini 🥰🥰🥰
.
.
.

Skuy vote dulu
.
.
.

Hehehehe
.
.

Jangan lupa tandai typo yah
.
.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

******

Seminggu setelah jadian dengan Marvin, Zenith di buat sedikit terkejut oleh Marvin yang selalu mengirim berbagai pesan dan menelpon secara berkala untuk tahu kabar pacarnya.

Marvin selalu menyempatkan waktu buat Zenith. Entah bertemu langsung atau lewat ponsel buat sekedar menyapa, bertanya apa Zenith sudah makan atau belum, bagaimana hari gadisnya, sedang apa, memberi gombalan yang agak cringe dan lain-lain.

Tidak hanya itu, Marvin juga menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Zenith se-sering mungkin. Bahkan hampir setiap hari mereka bertemu karena sifat bucin Marvin yang selalu rindu pada pacarnya.

Menurut Zenith, Marvin cukup perhatian dan sangat menyayangi nya sebagai pacar. Sejauh ini tidak begitu buruk berpacaran dengan dosennya. Mungkin karena baru seminggu, belum sebulan atau setahun jadi dampaknya belum terlalu di rasakan oleh Zenith.

Sekarang Zenith berada di butik mama nya untuk mengurus beberapa hal di butik karena Mama Jill masih fokus mengurus baju-baju yang mau di pamerkan buat PFW. Mama Jill cukup perfeksionis jika sudah menyangkut soal pekerjaannya, karena itu selama beberapa bulan ini ia super sibuk.

"Kalau gitu, ini di tambah aja belt. Aksen di bagian pinggang nya juga di buat minimalis aja dari pada rame" ucap Zenith memberi instruksi pada dua orang desainer yang meminta pendapatnya.

Ting!

Zenith melirik ponselnya yang sengaja ia taruh di atas meja agar mudah di lihat dan di dengar jika ada pesan atau telepon yang masuk.

Sejak berpacaran dengan Marvin, Zenith rutin mengecek ponselnya dan menaruh benda berbentuk persegi panjang itu di dekatnya saat bekerja. Ia tidak ingin melewatkan panggilan atau pesan Marvin karena tidak ingin manusia bucin itu sampai panik dan mengirim anak buahnya untuk mencari lokasi dan keberadaan Zenith seperti 2 hari lalu.

2 hari lalu, Zenith pergi ke mall untuk membeli novel di toko buku dan tidak sengaja melupakan ponselnya di rumah. Marvin yang menghubungi Zenith namun tidak kunjung mendapat balasan, menelepon ke rumah gadisnya tapi kata maid di kediaman Wood, Zenith tidak ada di rumah dan tidak tahu mengenai kepergiannya.

Marvin yang tidak tahu mengenai keberadaan Zenith, jadi khawatir dan di buat kalang kabut sampai ia menyuruh Landon mencari tahu lokasi keberadaan Zenith dan puji Tuhan, pacarnya di temukan di salah satu toko buku di mall.

Flashback past....

Marvin berlari menghampiri Zenith dan memeluk gadis yang berada di salah satu lorong toko buku melihat-lihat beberapa novel misteri baru yang akan ia beli.

Grep.

Zenith hampir memekik kaget karena ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang namun urung setelah mencium aroma parfum Marvin dan mendengar suaranya.

𝕋ℍ𝔼 𝔸ℕℕ𝕆𝕐𝕀ℕ𝔾 𝕃𝔼ℂ𝕋𝕌ℝ𝔼ℝTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang