19

65 5 0
                                    

Makasih buat kalian yang setia baca dan like cerita ini 🥰🥰🥰
.
.
.
.

Vote dulu sebelum baca skuy...
.
.
.

Jangan lupa tandai typo yah
.
.
.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗

*******

I get so lost in inside of your eyes, would you believe it?

- Adore you, Harry Styles

*******

Zenith kini sudah berada di depan ruangan Marvin. Sepanjang jalan, wajah gadis itu tertekuk, mulutnya tidak berhenti mengumpati si dosen yang sudah berani mengganggu jam santainya bersama Albert dan Lotta. Benar-benar menyebalkan dan Zenith hanya bisa menuruti Marvin karena laki-laki itu adalah dosen nya.

Sabar, sabar, jangan marah, jangan emosi. Zenith cantik, Zenith kalem.

Zenith berusaha menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam dan mengetuk pintu bergagang silver itu.

"Masuk!"

Zenith masuk ke dalam ruangan Marvin dan langsung di sapa oleh senyuman manis si pemilik ruangan.

"Selamat siang, sayang"

Sayang pala luh peyang.

Zenith tidak membalas sapaan mesra Marvin. Ia hanya memandang sinis laki-laki itu.

"Kenapa bapak manggil saya ke sini di jam begini? Ini masih jam makan siang, pak. Tadi saya masih asik-asikan sama‐"

"-nggak usah. Kamu mending ke sini aja lebih awal bimbingan sama saya biar cepat beres. Ayo sini duduk,"

Marvin memotong ucapan Zenith dan membawa gadis itu menuju meja tamu di dekat sofa sebelum Zenith sempat mengatakan sesuatu.

Alasan aja nih pasti dosror.

Zenith hanya mengikuti kemauan Marvin dan mengeluarkan ipad nya untuk menunjukkan bab yang kemarin ia susun setelah hasil penelitian lapangannya rangkap.

"Ini pak yang kemarin saya buat"

Marvin meraih ipad Zenith lalu membaca bagian bab yang di buat mahasiswi nya itu. Pen tablet nya melingkari beberapa bagian yang perlu di perbaiki. Sementara itu, Zenith melirik paper bag dari restaurant terkenal yang ia duga adalah makan siang Marvin. Ini sudah jam makan siang tapi sepertinya Marvin belum menyentuh makan siang nya.

Si dosror belum makan siang nih kayaknya karena terlalu sibuk. Apa dia nggak laper tuh belum makan?

"Zenith, kamu nanti perbaiki yang bagian ini yah. Perhitungan kamu di sini kurang tepat nilai nya" komen Marvin memperlihatkan bagian-bagian apa saja yang perlu di perbaiki Zenith.

"Iya pak, nanti akan saya perbaiki dan hitung kembali"

"Oh iya, saya harap kamu juga bisa menambahkan lebih banyak detail dari penelitian kamu dan..."

𝕋ℍ𝔼 𝔸ℕℕ𝕆𝕐𝕀ℕ𝔾 𝕃𝔼ℂ𝕋𝕌ℝ𝔼ℝTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang