Makasih buat kalian yang setia baca dan vote cerita ini 🥰🥰🥰
.
.
.Klik tombol bintang di bawah sebelum baca
.
.
.Jangan lupa tandai typo juga
.
.
.Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗******
*Author's POV*
Zenith, Lucas dan Ace duduk di salah satu private room restaurant bintang lima yang sudah di reservasi sebelumnya oleh si Ace. Restaurant ini menjadi tempat favorit Ace karena pemandangan yang di suguhkan dari dalam ruangan cukup indah dan juga tempat ini milik sahabat baiknya.
"Kenapa mukanya kusut begitu, princess?" Tanya Lucas mengamati wajah adiknya yang semakin bete setelah melihat sesuatu di ponselnya. Apa ada yang salah? Apa Zenith sakit atau ada yang menggangunya?
"Pak Marvin, tadi drama banget dan sekarang pakai acara chat buat minta bimbingan besok pagi" jawab Zenith malas. Bisakah dia mengganti dosen pembimbing nya?
"Tadi? Memangnya kenapa? Bang Ace, tadi Zenith kenapa?" Tanya Lucas clueless.
"Itu tadi Zenith berantem sama Pak Marvin, dosennya. Dia maksa Zenith buat pulang sama dia, padahal kan aku udah jemput. Nah, Zenith kekeuh dong kalau dia akan pulang sama aku terus karena itu dosen juga keras sama pendiriannya, di tinggalin lah dia sama adik kita dan dia ngejar sampai narik Zenith di depan ruangannya. Untungnya aku ke ruangannya Pak Marvin dan bawa Zenith pergi" jawab Ace menceritakan secara rinci.
"Gila banget si dosror. Kenapa sih dia maksa banget buat mau antar kamu dek? Apa karena masalah balas budi kamu selamatin mama sama keponakannya? Tapi dia harusnya nggak bisa maksa kamu begitu" komen Lucas tidak habis pikir dan juga sedikit kesal.
"Aku juga nggak tahu kak. Intinya jengkel banget sama dia, pengen cepat lulus supaya nggak ketemu lagi. Bisa gila aku tuh kalau terus ketemu sama orang kayak gitu" keluh Zenith frustasi.
"Iya udah, kamu jangan stress yah. Kalau ada apa-apa Kak Lucas, Kak Ace dan Kak Peter yang bakal maju buat pites dia kalau berani macam-macam sama kamu. Apa mungkin perlu kita bertiga bagi tugas buat temani kamu setiap mau menghadap ke Pak Marvin? Antisipasi gitu kalau ada apa-apa"
Di temani oleh kakaknya setiap mau menghadap ke Marvin? Hell no. Zenith akan jadi bahan ejekan dan tertawaan orang-orang. Apa dia selemah itu sampai tidak bisa menghadapi Marvin sendirian? Bahkan jika mereka sampai adu otot, Zenith tetap berani maju sendiri melawan laki-laki itu.
"Nggak usah, aku nggak mau jadi pusat perhatian di kampus. Malu juga kan kalau pergi hadap dosen di temani kakak" tolak Zenith.
Lucas mengusap kepala adiknya, "Ya udah, sekarang makan yang banyak biar kamu kuat lawan si Marcifer"
*******
Seperti kemarin, pagi ini Zenith kembali menemui Pak Marvin yang memanggil gadis itu untuk bimbingan. Bimbingan buat apa? Zenith bahkan belum melakukan apapun yang di minta atau di sarankan oleh Marvin dari pertemuan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋ℍ𝔼 𝔸ℕℕ𝕆𝕐𝕀ℕ𝔾 𝕃𝔼ℂ𝕋𝕌ℝ𝔼ℝ
Romance𝐇𝐢𝐠𝐡𝐞𝐬𝐭 𝐫𝐚𝐧𝐤: #4 - girlstory (13-03-22) #13 - university (13-03-22) #21 - heartbreak (13-03-22) 𝐆𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐨𝐬𝐞𝐧 𝐠𝐚𝐥𝐚𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐨𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐢 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐨𝐡? +++++++++...