Saat sampai di warung bakso bu Mami, lagi-lagi warungnya sepi. Dan seperti biasa warung seberang jalan yang ramai, tapi kali ini aku tidak mampir untuk makan di bu Mami, melainkan menuju ke pohon besar di samping warung bu Mami. Pohon besar ini sangat kokoh dan kuat, pohon ini juga sepertinya sudah tua, sudah tertanam puluhan tahun.
Saat tiba di dekat pohon tersebut Kia secara tiba-tiba langsung berlari dan melepaskan genggaman tangan nya dariku.
"Kia, jangan lari!!" Ucapku meneriakinya untuk berhenti.
Tiba-tiba dia langsung berhenti dan menoleh ke arah atas pada pohon tersebut.
"Kak Nala liat, itu olang jeleknya!" Ucapan yang spontan keluar dari mulut Kia.
"Shutt.. Kia enggak boleh ngomomg gitu, nanti dia marah," kataku menasehati Kia agar tidak mengulanginya.
"Maaf kak Nala, Kia enggak sengaja benelan," kata Kia langsung menutup mulutnya.
"Iya enggak apa-apa,"
Brrukk...
Pocong itu secara langsung melompat ke bawah, membuatku dan Kia terkejut, tapi untung saja Kia tidak menangis ataupun berteriak.
Hhaa
Suara terdengar, sepertinya dari pocong itu. Dia bersuara beberapa kali dan pada akhirnya dia mengeluarkan suara yang sedikit jelas."Haai, aapa yang kaliian lakuukan dii siniii~" ucap si pocong itu lagi.
"Aku sudah tahu apa maksud kamu tinggal di pohon ini, sekarang aku minta kamu pergi dari sini!!" Kataku yang langsung meminum air zamzam dan berkumur dengan mengucapkan beberapa kata.
"Pergi dari sini, pergi dan jangan kembali, maka aku tidak akan memanggil ataupun mengganggumu lagi, kembalilah kepada tuanmu... SEKARANG KAMU SUDAH BEBASS!!!" Mantra yang selalu ku ucapkan untuk membantu orang-orang.
Kemudian pocong itupun langsung berlari dan berteriak.
"Huuuaa... panaass... paanasss~" ucapnya sambil melompat menuju ke warung seberang.
"Sudah aku duga, pasti dia akan kembali ke sana, karena memang itulah tempatnya, di sana tuannya berada dan memang sepatutnya dia kembali ke tuannya!" Kataku yang masih memperhatikan pocong itu berlompat tanpa menyentuh tanah.
"Kak, kenapa olang itu? Dia kok lompat-lompat kayak olang gila?" Pertanyaan polos yang dilontarkan oleh Kia.
"Dia emang gila, jadi jangan deket-deket kalau ketemu yah, langsung kabur aja," jawabku untuk memberikan peringatan kepada Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Indigo
HorrorBukan cerita tentang Nara, novel ini mengisahkan tentang seorang anak kecil bernama Kia. Entah dari mana dia dapatkan mukjizat ini, atau mungkin dari Nara? Tapi bagaimana bisa, mereka saja tidak memiliki hubungan darah. Kia hanyalah adik dari teman...