7. Mencari Mayat Hantu Chelse

309 124 74
                                    

Pagi hari ini aku tidak ada kegiatan sama sekali, aku tidak ada jadwal mata kuliah, dan jam kerjaku untuk hari ini juga di siang hari karena bosku yang memintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari ini aku tidak ada kegiatan sama sekali, aku tidak ada jadwal mata kuliah, dan jam kerjaku untuk hari ini juga di siang hari karena bosku yang memintanya.

Jadi untuk pagi ini aku hanya akan menemani Kia bermain, tetapi aku teringat kalau hari ini Hito telah berjanji akan pergi mencari mayat Chelse. Aku memutuskan untuk menunggu Wira datang menjemput Kia dan bisa menemani Hito untuk membantunya mencari mayat Chelse, karena hanya aku dan Chelse saja yang tahu tepat dimana gudang tersebut.

Saat baru saja terbagun dari tidurku, aku tidak sempat masak karena kurang sejam lagi sudah pukul tujuh tepat. Jadi aku segera mandi dan menunggu tukang nasi goreng lewat di depan rumah, sekitar 20 menitan aku menunggu akhirnya penjual nasi goreng keliling yang aku tunggu tiba di depan rumahku.

Halaman Rumah
"Mas-mas, pesan nasi gorengnya 3 di bungkus ya, lauknya pakai sosis sama telur cepklok aja soalnya aku enggak makan acar, terus sambalnya di pisah ke plastik lain ya," kataku memesan tanpa membuka pagar.

"Baik mbak, tunggu sebentar saya buatkan dulu," ucap mas penjualnya.

Aku pun menunggu sampai pesananku jadi, tidak lama sebelum nasi gorengku jadi Wira sudah datang tapi sayangnya Kia belum bangun.

"Eh Wira datangnya cepat banget," kataku membuka pagar.

"Iya enggak apa-apa, soalnya aku juga enggak ngapa-ngapain di rumah jadi aku ke sininya lebih awal," ucap Wira tersenyum.

"Ini mbak pesanannya, totalnya jadi Rp. 30,000,00 ya," ucap mas penjual nasi goreng sambil memberiku kantong kresek berisi tiga bungkus nasi.

"Ini mas uangnya, makasih ya," ucap Wira yang dengan cepat membayar.

"Loh, biar aku aja yang bayar," kataku menolak traktiran Wira.

"Udah enggak apa-apa ayo masuk," kata Wira yang langsung menarik tanganku masuk ke rumah.

Dapur
"Aduh kak Wila udah dateng ya? Kak Wila semalam enggak jemput Kia di sini jaat banget," ucap Kia yang masih menguap dengan wajah bantalnya.

"Enak aja, kemarin kak Wira jemput kamu loh cuman karena kamu ketiduran makanya kak Wira enggak bagunin buat pulang, kamu juga pasti senangkan bermalam di rumah kak Nara?" Ucap Wira menggelitik Kia.

"Ih apaan si kak Wila, geli tahu. Iya deh Kia pelcaya," ucap Kia yang tidak ingin membuat Wira menggelitiknya lebih lama lagi.

"Sudah-sudah ayo makan," ucapku menyiapkan nasi goreng dan air di atas meja.

Beberapa saat setelah makan Kia langsung masuk ke kamar kecil untuk mandi, kemudian dia langsung di ajak pulang karena Wira hari ini memutuskan untuk libur agar dia bisa punya waktu 24 jam bersenang-senang bersama adiknya.

Setelah mereka pergi akupun langsung pergi juga ke rumah Hito, saat di jalan menunggu ojek aku dikagetkan oleh Chelse yang tiba-tiba muncul di hadapan wajahku.

Putri IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang