5. Menemui Hito Akari

330 129 87
                                    

Setelah Wira dan Kia pergi, aku juga langsung bergegas untuk mencari seseorang yang bernama Hito Akari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Wira dan Kia pergi, aku juga langsung bergegas untuk mencari seseorang yang bernama Hito Akari. Hito adalah calon suami si hantu Chelse saat dia masih hidup, sebenarnya aku sangat jarang membantu para hantu, tetapi berbeda jika hantu itu baik dan tidak menggangu manusia.

Karena seharian hantu Chelse itu bersamaku, tidak ada hal buruk yang terjadi pada diriku, bahkan dia menjagaku saat ada sebuah gelas yang ingin jatuh di atas kakiku, hantu Chelse benar-benar menjagaku entah karena dia tidak ingin aku kenapa-kenapa agar dapat menyelesaikan masalahnya ataukah dia benar-benar baik kepadaku.

~ Teras Rumahku
"Kamu ingat Alamanya enggak? Biar kita lebih gampang ke sananya," tanyaku memegang tali tas selempangku.

"Enggak, tapi kalau arah jalannya aku masih ingat kok, cuma kita harus berada di jalan raya dulu, jangan di komplek seperti ini," jawab hantu Chelse mengerutkan dahinya.

"Ya sudah kita jalan saja dulu, soalnya kalau hanya untuk keluar ke jalan raya jaraknya tidak jauh," kataku mengunci pagar dan segera pergi.

Saat berjalan keluar komplek aku hanya diam tanpa bersuara, walaupun hantu Chelse memberiku banyak pertanyaan semasa kita berjalan, akupun tetap diam tanpa menjawabnya, karena di depan sebelum keluar dari komplek sangat banyak sekali orang, terdapat segumpulan ibu-ibu yang sedang bergosip bahkan bapak-bapak satpam yang sedang berjaga.

Aku sengaja untuk tidak menjawab pertanyaan dan menghiraukan suara hantu Chelse agar aku tidak dikira sebagai orang gila atau orang aneh oleh orang-orang di depan komplek itu. Hantu Chelse sedikit kesal karena aku hanya diam kepadanya, tetapi saat keluar dari komplek aku membisikinya.

"Maaf aku tidak bisa berbicara padamu tadi, karena di sana sangat banyak orang, aku tidak ingin disangka orang gila karena berbicara denganmu kan mereka enggak bisa liat kamu," bisikku sedikit berdekatan agar hantu Chelse mendengarku.

"Hm ya sudahlah tidak apa-apa" kata hantu Chelse membalas perkataanku.

Sekarang aku dan dia sudah berada di tepi jalan raya.
"Jadi di mana alamatnya?" Tanyaku yang tetap berbisik.

"Oh iya, aku tahu dari sini kita akan lurus ke sana, aku akan jalan terlebih dahulu, kamu ikuti saja aku dari belakang oke," ucap hantu Chelse yang terbang dengan cepat.

Cukup mengangguk tanpa berkata akupun langsung mengikutinya, dia terbang begitu cepat rasanya sudah tidak sabar ingin menyelesaikan misinya agar dapat tertidur tenang serta bertemu dengan calon suaminya untuk yang terakhir kalinya.

Lumayan jauh aku berjalan mengikutinya akhirnya sampai, kami melewati beberapa belokan lalu lintas jalan, tapi itu tidak membuatku menyerah karena aku telah berjanji. Aku juga senang saat melihat hantu Chelse berhenti dan memperlihatkan wajah bahagianya yang tersembunyi di balik terpaan darah dan goresan luka di wajahnya.

"Ini, ini tempatnya, akhirnya aku bisa menyelesaikan semuanya, ayo masuk," ucap hantu Chelse yang kegirangan.

"Tunggu dulu, bagaimana kalau Hito tidak percaya kalau aku bisa melihatmu, bagaimana kalau Hito tidak percaya kamu telah mati," kataku yang seketika membuatnya cemberut.

Putri IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang