17. Herland Yang Sebenarnya?

180 58 72
                                    

Saat aku berada di keadaan yang sedih dan masih terpuruk akan kejadian yang menimpah keluargaku, disitulah Herland selalu ada di sampingku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku berada di keadaan yang sedih dan masih terpuruk akan kejadian yang menimpah keluargaku, disitulah Herland selalu ada di sampingku.

Aku tidak pernah memberitahunya mengenai masalahku tapi entah dari mana Herland sudah tahu semuanya, dia bahkan menenangkan Nara kecil waktu itu. Aku beruntung walau aku kehilangan keluarga tapi aku masih memiliki teman yang sangat amat baik kepadaku.

"Nara jangan sedih ya kan masih ada aku," ujar Herland dengan sedikit mengelus kepalaku.

"Makasih kamu selalu aja temenin aku setiap kali aku takut dan sedih, kamu baik banget," kataku menoleh ke arahnya.

"Iya dong, kita kan teman sudah seharusnya kan kita saling suport, jadi kamu enggak boleh sedih-sedihan lagi," kata Herland dengan senyum yang sangat manis.

"Tapi kamu janji kan bakalan selalu ada sama aku?" tanyaku sedikit cemas.

"Janjilah, kapan pun kamu butuh pasti aku ada kok," ucapnya begitu semangat.

Tidak begitu lama setelah aku berbincang dengan Herland, seseorang datang menghampiriku.

"NARAA!" teriaknya dengan kencang.

"Huft, aku capek abis lari dari rumah ke sini," ucap Ledy ketika baru saja sampai di teras rumah nenek

"Kenapa kamu lari?" tanyaku bingung.

"Yaa... soalnya biar cepat sampai hehe," celetuk Ledy dengan tawa tipis.

"Ya udah sini duduk dulu, mau aku ambilin minum enggak?" tanya menawari cewe yang kelelahan ini.

"Wah boleh-boleh, yang dingin ya haus banget nih," kata Ledy yang kemudian duduk di kursi kayu.

- - - - -

"Ini munumnya, dihabisin ya kalau enggak nanti nenek marah!" ujarku dengan tegas.

"Iya,"

Sangat di sayangkan sekali, sebenarnya aku mau memperkenalkan Herland kepada Ledy karena mereka berdua adalah teman baikku. Tapi Ledy tidak dapat melihat Herland, karena aku tahu siapa Herland sebenarnya.

Dia sempat mengakui sendiri kalau dia adalah seorang hantu, aku memang tidak taku dengan Herland karena rupanya yang tidak menakutkan, melainkan begitu tampan.

"Dia teman kamu juga ya?" tanya Herland memperhatikan Ledy.

"Iya, aku temenan sama Ledy udah dari lama banget soalnya aku juga kan tetanggaan sama Ledy," ujarku tersenyum ke arah Ledy.

"Nara! Kamu ngomong sama siapa?" tanya Ledy yang merasa aneh.

"Aa-anu, aku lagi ngomong sama diri sendiri soalnya kata orang ngomong sendiri itu artinya imajinasinya bagus hehehe," jawabku dengan sedikit gugup.

"Oh, kok bisa kamu ngomong sendiri? Lain kali ajarin ya!" pinta Ledy yang tidak tahu apa-apa.

- - -

"Nara!!! Sudah berapa kali Nenek bilang, jangan dekat-dekat sama dia, kamu ini bandel banget sih!!" saut Nenek dengan suara yang begitu keras.

Putri IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang