Beberapa hari sudah berlalu dengan segala macam makhluk aneh dan mengerikan dan kini tepat hari ini adalah 9 bulan tante Rita melahirkan. Masih ingat tante Rita kan, istrinya om Hasrul yang hamil di usia tua?? Ada di chapter 04, bisa cek ulang kalau udah lupa.
Subuh tadi tante Rita dan om Hasrul sudah berada di rumah sakit karena perut tantr Rita yang sudah sakit dan terasa keram, namun tante Rita baru saja melahirkan pagi ini. Sontak saja Nara bersama dengan Wira dan bergegas menuju rumah sakit bersalin, jangan tanyakan soal Kia, dia tidak bisa ikut ke rumah sakit karena belum cukup umur jadi dititipkan ke tetangga Wira yang lain.
Sesampainya di rumah sakit, Nara dan Wira langsung memasuki kamar rawat tante Rita. Di sana sudah ada om Hasrul, beberapa perawat dan baby girl yang imut. Baby tersebut baru saja selesai di adzankan oleh om Hasrul dan kembali di letakkan di atas brankar tepat di samping tante Rita.
"Wah lucu banget anaknya om tante, namanya siapa?" tanyaku ketika baru saja masuk ke dalam kamar rawat.
"Namanya Azizah Milaika Hasrullah." jawab tante Rita sambil menatap Azizah dengan senyum manis.
"Bagus banget namanya, jadi lahirannya jam berapa om?" tanya Wira.
"Jam 06.48 tadi, dan alhamdulillah-nya bisa lahiran normal." kata om Hasrul.
"Oh iya, ini kita tadi beliin buah-buahan buat tante sama om, kali aja masih ngidam pengen apel manis tuh." kata Wira menunjuk ke keranjang buah yang kupegang.
Azizah tampak sangat menggemaskan dengan sarung batik yang menyelimuti tubuh mungilnya. Sesekali terdengar tangisan dari mulutnya, namun tak jarang tangisnya terhentik karena sentuhan lebut dari ibunya.
"Wir, aku ke toilet dulu ya." kataku kemudian keluar dari kamar rawat rante Rita.
Aku berjalan melewati beberapa kamar pasien lainnya hingga tiba di toilet wanita, di dalamnya cukup sepi. Hanya satu dan dua pintu toilet yang digunakan, cuma anehnya di dalam toilet wanita ini cukup ramai dengan mereka. Mungkin di sinilah sarangnya mereka berkumpul.
Setelah selesai dengan panggilan alam, aku berjalan kembali menuju kamar tante Rita. Sekitar 5 meter lagi sebelum tiba, di sana aku melihat seorang gadis dengan rambut hitam sepinggangnya tengah masuk ke dalam ruangan tante Rita. Mungkin salah satu keluarganya.
Ceklek!
Baru saja aku membuka pintu dan masuk, tapi hanya ada tante Rita, om Hasrul, baby Azizah dan Wira. Yang membuatku terheran adalah, kemana gadis berambut hitam sepinggang tadi?
"Loh, cewek tadi mana?" tanyaku membuat semua orang terheran.
"Cewek apa Nar?" kata om Hasrul tanya balik.
"Cewek yang tadi masuk ke ruangan ini, baru juga sepuluh menit yang lalu dia masuk loh."
"Kamu kok mimpinya siang-siang bolong, mimpi apa ngawur sih Nar?" tanya Wira tidak percaya dan malah tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Indigo
HorrorBukan cerita tentang Nara, novel ini mengisahkan tentang seorang anak kecil bernama Kia. Entah dari mana dia dapatkan mukjizat ini, atau mungkin dari Nara? Tapi bagaimana bisa, mereka saja tidak memiliki hubungan darah. Kia hanyalah adik dari teman...