dua puluh dua (Alay BGT)

5 1 0
                                    

"Gis!"

"Apa Zeldaaa?" Sontak Zelda terkejut dengan nada Gisti seolah-olah meneriakinya, padahal dia ada disampingnya, tapi Zelda tidak pernah memasukkan hati untuk masalah seperti ini.

"Lembut dikit lah Gis, hahaha."

"Kamu kan tau sendiri aku kayak gimana? Dah kayak Gisti Grande ya kan?" Zelda mengedipkan matanya beberapa kali, mencoba mengadaptasi perkataan Gisti. Tiba-tiba tawanya pecah, sedangkan Gisti hanya melihatnya dengan tangan dilipat di depan dadanya.

"Puas?"

"Belumm! Hahahaha!"

"Zel, lama-lama kamu ngeselin kayak Aksa tau ga!"

"Yeee!" Zelda seolah menolak apa yang dikatakan Gisti.

"Kan emang jodoh ye kan?"

"Apaan sii!! Gisti mikirnya jauh bangettt!!!"

"Tapi kenapa pipinya merah padam? hahahhaha!" Zelda lalu membuka hpnya, dan berkaca. Seolah benar dengan perkataan Gisti, Zelda menggigit bibir bawahnya menambah kesan anak SMP yang sedang kasmaran.

"Oh iya Gis?"

"Kenapa?" Gisti mengambil minuman yang sedari tadi ia anggurkan karena bercengkrama dengan Zelda. Jam istirahat ini memang lebih baik dibuat untuk ngobrol ringan.

"Mama Kak Angkasa ajak aku ketemuan makan malam."

Uhuk uhukk

"Gapapa Gis?"

"Keselek ni Zel, uhukk."

"Eh iya, iya.. minum lagi, tapi pelan-pelan!"

"Bentar Zel, maksudnya tante Yasmin?"

Zelda mengangguk polos, sedangkan Gisti sudah melotot tak mengerti sejauh mana hubungan Angkasa dengan Zelda?

"Kok bisa kenal kamu?" Setelah itu Zelda menceritakan apa yang sebenarmya terjadi waktu itu. Gisti mulai mencerna, didalam hatinya ia ingin memberitahukan hal ini pada Angkasa, tapi kalau dipikir-pikir, mungkin Zelda dikirim Tuhan untuk memperbaiki hubungan mereka.

****

Kaki Zelda sedari tadi tidak berhenti untuk menepak-nepak ke lantai restoran yang bisa dikatakan megah ini. Beberapa kali, mamanya melihat ke arah Zelda seolah tau bahwa anaknya itu sedang gugup.

"Kenapa? Are u okay?"

"I'm okay Ma."

Nathalie tersenyum akan  ucapan Zelda. Seolah anak gadisnya itu sedang menyembunyikan rasa grogi.

"Zelda?"

Sapaan seorang wanita berpenampilan elegan membuatnya membuyarkan lamunan yang sedari tadi menghinggapinya.

"Tante Yasmin, hehe silahkan duduk."

Yasmin pun duduk didepan Zelda dan Nathalie, memberikan senyuman yang tulus seolah sudah kenal sejak lama. "Maaf tante, ini mama Zelda."

"Oh ya? Yasmin.." sambil menjulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Nathalie." Hal yang sama dilakukan oleh mamanya Zelda untuk menyalami tangan mama Angkasa itu.

Setelah itu dilanjutkan dengan perbincangan menu, ternyata Yasmin dan Nathalie memiliki kesamaan selera makan sehingga membuat mereka berbincang akrab. Zelda yang melihat itu seolah bahagia, melupakan beberapa problem rumit yang ia hadapi.

"Saya tau kalau Zelda pacar Aksa, meskipun Aksa tidak pernah menceritakan hal ini." Senyuman tulus diakhir, membuat Zelda berpikir, mengapa di nada bicara mama Angkasa seperti sendu, seolah itu berbalik dengan ekspresi Yasmin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZeldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang